Selamat pagi sobat spoor semua, dimanapun sobat berada semoga sobat selalu dalam keadaan sehat dan selalu bersemangat mejalani aktifitas sehari-hari. Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak kareba sobat masih setia mengikuti tulisan-tulisan saya di blog yang sederhana ini. Pada postingan sebelumnya, saya sudah bercerita banyak mengenai jalur mati yang ada di Mojokerto. Namun sebenarnya saat saya berangkat menuju lokasi jalur mati tersebut, saya juga menemukan sebuah bangunan lama yang saya pikir dulunya berfungsi sebagai halte ataupun stasiun kereta api.
Terlihat nyala lampu dari kejauhan
Letaknya berada di daerah Mojoanyar-Bangsal, masih dalam kabupaten Mojokerto. Sebenarnya saya juga tidak sengaja berhenti di lokasi tersebut, karena saat melewati PJL saya melihat ada sebuah cahaya dari kejauhan yang saya pikir cahaya tersebut berasal dari lampu lokomotif yan akan melintas. Dan benar saja hanya menunggu beberapa menit, melintaslah rangkaian kereta api lokal Rapih Dhoho. Jadi dalam beberapa menit tersebut saya mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Pertama saya mendapatkan foto stasiun tua tersebut,d an yang kedua saya mendapatkan foto kereta api.
Gambar ini masih sedikit agak jauh, karena saya menggunakan zoom kamera
Saya sendiri ssudah sering melintas di lokasi ini, namun baru kali ini saya melihatnya. PJL ini masih termasuk ke dalam katagori perlintasan liar. Karena memang tidak berpalang pintu meskipun ada penjaga perlintasannya. Namun penjaga perlintasan tersebut juga bukanlah seorang pegawai PT KAI karena tidak menggunakan seragam PT KAI. Dan yang lebih membuat saya bergembira adalah, ternyata warna dari co hanger lokomotif tersebut berwarna merah. Yang sempat membuat saya penasaran, karena teman saya di Yogyakarta pernah mengajak saya untuk hunting lokomotif dengan co hanger merah.
Tampak dekat
Kelemahan dari lokasi ini adalah, kita tidak akan pernah mengetahui kapan kereta api akan masuk. Karena memang tidak ada tanda-tanda persinyalan seperti bunyi alarm ataupun sirine seperti yang biasa saya lihat di PJL resmi yang dijaga oleh petugas PT KAI. Namun, saya merencanakan untuk melakukan hunting dilain waktu dengan menggunakan lokasi ini sebagai spotnya. Namun saya sendiri belum tahu jadwal kereta api yang akan melintas di petak ini menginggat ada perubahan pada Gapeka mulai tanggal 1 Juni kemarin.
Akhir dari rangkaian pendek kereta lokal
Halte tua yang tidak terpakai
Semoga sedikit goresan dan informasi ini dapat berguna serta
bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang perjalan si ular besi
Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak karena
teman-teman sudah mau berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari. Dan sampai
jumpa kembali pada postingan-potingan saya selanjutnya. Semoga sobat semua tidak bosan untuk mengunjungi Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu
Kereta Api Indonesia...!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar