Selamat pagi sobat semua dan
Salam Spoor...!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan
sehat dan juga bersemangat untuk menjalani berbegai macam aktifitas yang ada di
hari ini. Pada kesempatan kali ini dengan khusus saya akan mengajak sobat semua
untuk jalan-jalan ke museum lokomotif uap yang berlokasi di Kota Ambarawa.
Kebetulan pada hari tersebut adalah hari Minggu. Beberapa hari sebelumnya
secara tiba-tiba saya mendapatkan pesan singkat dri teman sekelas saya di
kampus yang mengabarkan bahwa beberapa hari ke depan mata kuliah yang saya
tempuh tersebut mengharuskan saya dan kelompok saya untuk melakukan penelitian.
Penelitian yang dilakukan secara
berkelompok ini juga merupakan bagian dari tugas akhir salah satu mata kuliah
yang saya tempuh. Maka mau tidak mau,sayapun harus pergi ke lokasi untuk
mendapatkan berbagai informasi yang saya butuhkan. Akhirnya saya bersama teman
saya Anitapun memutuskan untuk pergi ke lokasi museum yang berada di Ambarawa.
Saya sendiri menuju ke museum tersbeut dari Kota Yogyakarta dengan menggunakan
angkutan bis Yogyakarta-Semarang. Untuk harga tiket bis sendiri sebesar 50.000
rupiah yang sebelumnya seelum BBM naik sebesar 40.000 .
Turun dipertigaan lampu merah Ambarawa
sebelah Timur kemudian dilanjutkan dengan angkutan umum yang ada di kota
tersebut. Dengan menumpang angkutan umum yang ada dan membayar sebesar 3000
rupiah, saya dan teman saya langsung diantarkan menuju ke lokasi. Karena kebetulan
angkutan yang kalau di Jawa Timur disebut Elf ini langsung menuju pasar Ambarawa
yang berlokasi dekat dengan museum lokomotif uap.
Setidanya di museum tersebut, saya
merasa sangat emosional sekali, saya merasa sangat-sangat senang. Bahkan saking
seangnya saya lupa kalaus aya belum sarapan. Lebih hebat lagi, rasa pusing dan
mau muntah yang tadi saya rasakan saat naik bis, tiba-tiba saja menghilang.
Saya langsung melihat beberaa deretan lokomotif uap yang terparkir di halaman
museum. Dan yang lebih membuat saya heboh adalah, lokomotif uapnya sedang
menyala sobat. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar 10.000 kita sudah bisa
menikmati semua pemandangan yang disajikan di sana.
Saya sendiri hampir lupa tujuan
utama saya datang ke lokasi untuk melakukan penelitian. Saya langsung
mengeluarkan kamera dan mengambil beberapa gambar yang ada di sana. Sudah terlihat
perbedaan museum tersebut, dengan yang ada di tahun 2010 lalu saat untuk
pertama kalinya saya menuju museum tersebut. Saat ini lokomotif disajikan
dengan teratur karena ditempatkan pada sebuah jalur rel yang kemudian diberikan
atam seperti knopi untuk melindunginya dari panas matahari dan air hujan secara
langsung.
Beberapa jalur rel yang
sebelumnya belum ada kini sudah dibangun untuk meyimpan lokomotif-lokomotif uap
tersebut. Untuk teman-teman yang senang dengan sejarah ataupun perkereta apian,
lokasi ini mungkin cocok dan tepat untuk dikunjungi. Semgoa beberapa informasi
ini dapat bermanfaat bagi sobat semua.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus banget. Saya berencana untuk ke Ambarawa melihat koleksi kereta uap. mojosari mana ini? saya di mojokerto :D
BalasHapus