KA Jayabaya Sang Pelopor Livery Selendang Pecut

KA Jayaba melintas di wilayah Singosari
Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Dalam postingan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk mengunjungi sebuah spot yang berada di Kabupaten Malang, yaitu di wilayah Singosari. Spot ini menyajikan jalur rel yang lurus, dan dapat digunakan untuk mengabadikan, baik KA yang datang dari arah Selatan maupun KA yang datang dari arah Utara. Pada siang hari tersebut, saya berkesempatan untuk datang ke lokasi ini, untuk mengabadikan rangkaian KA yang akan melintas, yaitu KA Jayabaya. KA Jayabaya sendiri merupakan, KA reborn, yang sebelumnya terdapat dua layanan KA, seperti halnya Mutiara Selatan, Mutiara Timur, dan Mutiara Utara. Jayabayapun demikian, terdapat Jayabaya Selatan dengan layanan kelas bisnis dan rute Jakarta Gambir-Surabaya Gubeng, dan KA Jayabaya Utara dengan rute Gambir-Surabaya Pasar Turi. Namun pada tahun 2007, diduga karena minimnya okupansi, layanan dari keduanya diberhentikan, dan hadir kembali 7 tahun kemudian, di tahun 2014. Dimana di tahun 2014, PT KAI meluncurkan KA Jayabaya dengan tampilan yang lebih fresh, dan layanan kelas yang baru. Menggunakan kereta layanan kelas ekonomi AC plus, yang terdapat kursi untuk penumpang prioritas di kereta 4 dan 5, serta mengusung livery yang sangat-sangat baru di tahun tersebut, KA Jayabaya hadir melayani rute Malang sampai dengan Jakarta Pasar Senen via Surabaya Gubeng dan Surabaya Pasar Turi.


Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 1)
Dengan rute yang cukup unik tersebut, kala itu KA Jayabaya menjadi satu-satunya KA penumpang yang melewati jalur shortcut yang ada di Surabaya. Dimana sebelumnya, jalur tersebut hanya dilintasi oleh kereta barang angkutan peti kemas. Tidak hanya itu, KA Jayabaya juga berbeda dengan KA sejenisnya, yaitu Majapahit dan Matarmaja, yang justru memotong dari Selatan ke Utara via Gundih dan Kedungjati. Oleh karena itu, dari sisi lama waktu tempuh perjalanan, KA Jayabaya tergolong jauh lebih singkat dibandingkan kedua KA tersebut yang harus memutar jalur kantong dan memotong via Gundih. Berjalan dengan 9 kereta yang terdiri dari 8 kereta penumpang dan 1 kereta makan pembangkit, rangkaian KA Jayabaya ditarik menggunakan lokomotif CC206. Berikut beberapa gambar yang berhasil saya abadikan dari rangkaian KA Jayabaya ketika melintas di wilayah Singosari, untuk memuai perjalanan panjangnya menuju Jakarta. Selamat menikmati.

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 2)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 3)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 4)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 5)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 6)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 7)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 8)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 9)

Dua tahun perjalanan KA Jayabaya peolpor new livery (gambar 10)
Oke sobat, itu dia tadi beberapa gambar dari rangkaian KA Jayabaya sang pelopor livery Selendang Pecut. Jangan lupa untuk terus mengikuti perjalanan saya hanya di Dipo Lokomotif Mojosari ya sobat, karena masih akan ada banyak lagi pesona KA dan spot lainnya nan indah yang akan saya ajak sobat semua untuk menikmatinya. Sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar