Mengenang Kisah Duo Madiun Sang Pengelaju Surabaya-Madiun

KRDI Arjuno Ekspres
Pada tanggal 4 Februari tahun 2013 PT KAI kembali meluncurkan KA yang melayani rute Madiun-Surabaya menggunakan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI), kereta berpenggerak tanpa lokomotif yang tedri dari empat rangkaian buatan INKA. KA tersebut diberi nama Arjuno Ekspres, sebuah nama yang diambil dari dunia pewayangan. KA Tersebut memiliki satu kali jadwal pemberangkatan dari Madiun dan Surabaya setiap harinya, dimana pagi hari melayani rute Madiun-Surabaya dan Surabaya-Madiun pada sore harinya. Untuk harga tiketnya sendiri, dalam sekali jalan, dibanderol dengan harga 25.000 untuk 0 KM-90 KM dan 35.000 untuk 90 KM ke atas. Dalam perjalanannya, rangkaian KRDI ini sering megalami masalah teknis, mulai dari mogok dan gangguan radio dan lainnya, hal tersebut menjadikan perjalanan KA sering tertanggu. Bahkan pada pertengahan Juli 2014 (17-22 Juli), perjalanan KA Arjuno Ekspres pernah dibatalkan, sampai akhinrya dibuka kembali pada tanggal 23 Juli 204 dengan menggunakan rangkaian baru, yang berupa KRDE bekas digunakan oleh KA Kaligungmas.

 

Arjuno Ekspres menggunakan rangkaian KRDE Kaligungmas
 

Satu tahun selanjutnya, pada tanggal 6 Februari tahun 2014 PT KAI kembali meluncurkan KA dengan rute serupa, menggunakan rangkaian KA Mutiara Selatan kelas bisnis yang diberi nama KA Sarangan Ekspress yang berjalan dengan arah berlawanan dari Arjuno Ekspress. Dimana pada pagi hari melayani rute Surabaya-Madiun dan pada siang hari melayani rute Madiun-Surabaya sebelum pada sore hari saat tiba di Surabaya Gubeng, akan kembali berdinas sebagai KA Mutiara Selatan melayani rute Surabaya-Bandung. Untuk sekali perjalanan, harga tiket yang ditawarkan untuk layanan kelas bisnis ber-AC sebesar 40.000-45.000 rupiah. 

Rangkaian KA Sarangan Ekspres

Pada tahun 2015, secara berlahan KA Arjuno Ekspres tidak lagi melayani rute tersebut dan rangkaiannya pun ditarik ke Daop 6 Yogyakarta untuk berdinas melayani rute Solo-Yogyakarta-Kutoarjo sebagai Prambanan Ekspres, dimana rangkaian aslinya sering mengalami masalah teknis. Satu tahun kemudian di tahun 2016, PT KAI meluncurkan kebijakan baru yaitu perjalanan KA dengan tarif parsial. Dengan tarif parsial yang dijual secara langsung di loket keberangkatan tersebut memungkinkan bagi para calon penumpang untuk menikmati tarif perjalanan menengah menggunakan kereta jarak jauh. Penumpang dari Surabaya menuju Madiun tidak lagi membayar tiket dengan harga full trip untuk perjalanan menengah sebagaimana sebelumnya.

KA Sarangan Ekspres di Stasiun Mojokerto

Kebijkan baru tentang tarif perjalanan untuk jarak mengenah tersebut tentu berpengaruh pada perjalanan KA Sarangan Ekspres. KA Sarangan Ekspres yang memang okupansinya tidak beigtu penuh, ditambah dengan kebijakan baru tersebut, tentu lebih efisien jika KAI tidak mengoprasikan KA Sarangan Ekspres, karena rute tersebut dapat dicover oleh KA reguler lainnya yang memiliki rute dari Surabaya-Madiun ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, tanggal 16 Februari 2016, menjadi perjalanan terkahir KA Sarangan Ekspres melayani rute Surabaya-Madiun. Pada tanggal 9 Agustus 2016, Rangkaian KA Mutiara Selatan yang tidak lagi digunakan sebagai KA Sarangan Ekspres kemudian mengalami perpanjangan rute hingga ke Malang dengan nama Singhasari Ekspress yang juga memiliki satu kali jadwal pemberangkatan setiap harinya, yaitu Surabaya-Malang pada pagi hari, dan Malang-Surabaya pada sore hari. Sampai dengan pada akhirnya KA Singhasari Ekspress dihapuskan pada tanggal 3 Oktober 2016 dan berjalan menggunakan nama Mutiara Selatan pada tanggal 3 Oktober 2016.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar