Mengapa LRT Jakarta Memilih Teknologi Dari Hyundai Rotem? Berikut Ini Fakta Menariknya!

LRT Jakarta (foto: luputan6.com)
Untuk LRT Jakarta sendiri dipegang oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sedangkan untuk rangkaian keretanya sendiri menggunakan buatan pabrikan Hyundai Roterm, di Changwon, Korea Selatan. Pertanyaan muncul, mengapa tidak menggunakan buatan dalam negeri, yaitu produk dari INKA yang berada di kota Madiun?. Aapun alasan dari pemilihan pabrikan Hyundai adalah, dari sisi target waktu pengoprasian. Dimana, pemesanan tersebut mengalami waktu yang sangat mepet, untuk perintah dari Presiden dan Gubernur (perpres dan Pergub), hadir di bulan Oktober 2016, sedangkan waktu pembuatan train set sendiri membutuhkan sekitar 2 tahun (24-28 bulan). Kedua, untuk memesan train set di INKA, PT Jakpro terganjal dengan minimal order, dimana untuk minimal volume pembelian dalam sekali produksi, yaitu 8 train set atau 16 kereta (masing-masing train set terdiri dari 2 kereta).

Uji coba LRT Jakarta (tribunnews.com)



 

Oleh karena itu, PT Jakpro memilih Hyundai, setelah melakukan serangkaian pertimbangan, melalui bantuan konsultan asal Inggris, Mott McD. Dari informasi yang dihimpun oleh Jakarta.Bisnis.Com, waktu yang dibutuhkan oleh Hyundai Rotem dalam membangun 16 kereta pesanan PT Jakpro tersebut, hanya membutuhkan waktu selama 13 bulan, artinya hanya satu tahun satu bulan. Besar anggaran yang dikelaurkan untuk pengadaan dari 16 unit kereta sendiri mencapai US$320 juta, dimana harga tersebut sudah termasuk kelengkapan lainnya seperti pemeliharaan dan suku cadang. Jika dikurskan ke rupiah, artinya setiap satu unit kereta seharga 289 miliar rupiah. 

Foto: finance.detik.com

Beberapa keunggulan yang dimiliki dari pabrikan Hyundai Rotem tersebut, selain proses produksinya yang terhitung cepat, kereta ini mampu mengangkut beban sebesar 35 ton stap train setnya, sehingga perkiraan jumlah total penumpang yang dapat diangkut oleh LRT buatan Hyundai tersebut sebanyak 270 penumpang (40 kursi dan 230 penumpang berdiri).LRT Jakarta sendiri termasuk ke dalam kendaraan jenis LRV (Light Rail Vehicle) seri 11000. Kereta LRT ini sendiri, juga digunakan di negara asalnya dengan nama LRV Gimpo, dimana panjang dari jumlah rangkaian yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan angkutan. Rangkaian sendiri dapat dilepas dan sambung kembali sampai dengan  4 kereta di setiap rangkaian. Bagian interior sendiri dibuat senyaman mungkin bagi para penumpang, dimana kabin memiliki kemampuan untuk meminimalisir vibrasi (guncangan), serta kedap suara.

Foto: jakarta.bisnis.com


 Untuk sistem kelsitrikan sendiri, LRT buatan Hyundai ini menggunakan tenaga listrik sebesar 750 volt, dengan sumber listrik melalui third rail (rel ketiga) seperti halnya LRT Jabodetabek dan Palembang buatan INKA, yangmana arus tersebut dialirkan menuju propulsi IGBT-VVVF ke motor listrik yang berada pada bagian bogie kereta di sisi depan dan belakang. Dari segi teknologi  bogie sendiri, menggunakan Jacob Bogie (articulated bogie), yang memungkinkan bobot kereta menjadi lebih ringan dengan kemampuan untuk bermanuver pada radius tikungan sempit mengikudi median bahu jalan raya yang ada di lintasan. Tidak hanya itu, dengan menggunakan artculated bogie, memungkinkan untuk kereta dapat melaju dengan aman,nyaman, dan fleksibel dalam mengikuti kontur jalur rel terutama saat kereta bermanuver pada tikungan. Teknologi pada bogie tersebut, merupakan teknologi yang baru pertama diterapkan di Indonesia. Untuk mesinnya sendiri masih menjadi misteri, apakah dari Woojin, atau dari Mitsubishi, dimana Hyundai maupun Woojin memiliki kerjasama dengan produsen Jepang, dan banyak digunakan pada produk dari Hyundai.

Dari video yang saya lihat di beberapa kanal Youtube, LRT buatan Hyundai ini mampu beroperasi dengan sistem kendali jarak jauh, artinya tidak membutuhkan masinis. Selain itu, kecepatan maksimalnya, mampu melaju sampai dengan 90 km/ jam, dengan kecepatan operasional di angka 50 km/ jam. Dalam perkembangannya di tahun 2018 silam, Indonesia juga berencana untuk menjadikan Hyundai sebagai konsultan proyek LRT yang dikerjakan oleh INKA. Mengingat, hubungan baik dan panjang, antara Hyundai dan INKA. Bahkan untuk mesin sendiri, LRT buatan INKA memiliki dua pilihan, antara pabrikan Hyundai Rotem, atau dari Bombardier Transportation, Motreal, Kanada. Meskipun pada akhinrya, untuk LRT Palembang menggunakan mesin dari China, dan untuk LRT Jakarta dari CAF, perusahaan asal Spanyol. (ditulis oleh Kanjeng Haryo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar