Belajar sejarah sambil menyusuri jejak-jejak yang masih tertinggal menadi sebuah daya tarik tersendiri bagi penikmatnya. Maka sekarang ini banyka sekali komunitas-komunitas yang juga bergerak pada pelestarian budaya, baik pakaian maupun kendaraan-kendaraan bersejarah. Dengan mempelajari sejarah, seolah kita dibawa kembali menuju saat-saat dimana kejadian tersebut sedang berlangsung. Mempelajari sejarah tidak hanya kita lakukan melalui buku-buku, namun juga bisa melalui foto, ataupun kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat yang memang menjadi sebuah cagar budaya peninggalan bersejarah dan memiliki nilai sejarah. Bagi orang-orang awam sebuah tiang sinyal bekas kereta api mungkin tidak memiliki nilai dan arti apa-apa, namun bagi penikmat sejarah, hal tersebut dapat menjadi sebuah barang antik yang amat bernilai harganya karena memiliki nilai-nilai yang tidak akan pernah bisa dibeli dengan apapun. Berikut kami berikan foto-foto jadoel yang kami ambil dari sebuah album di Forum Kereta Api Miniatur, kiriman dari Petruk Asolole, dengan judul "Joy Ride Pangrango a long time ago" yang juga disunting dari http://www.kitlv.nl/.
Soekaboemi dari depan (1900)
Soekaboemi dari sisi yang lain
Soekaboemi 1900
Dari arah Tjiandjoer
Paroengkoeda dengan Gunung Pangrango
lebih dekat ke Tjigombong 1900
Halte Paroengkoeda van de Spoorweg 1900
Peron Buitenzorg 1900
Tidak ada komentar:
Posting Komentar