Double Traksi CC201 dan CC206: Melintas di Stasiun Patukan Yogyakarta

       Selamat pagi sahabat spoor...!!! Dimanapun sobat berada semoga tetap sehat dan dalam lindungan YME sehingga tetap dapat mengunjungi blog kami yang sederhana ini. Kalau dalam postingan sebelumnya saya mengajak teman-teman untuk berkeliling di dekat daerah sekitar Stasiun Wates. Maka pada postingan kali ini saya akan mengajak temna-teman untuk menghabiskan waktu sore di Stasiun Patukan Yogyakarta. 

        Setelah selesai jalan-jalan dan mengelilingi wilayah Wates Kulon Progo Yogyakarta, dan hari sudah semakin sore dan matahari semakin condong ke arah Barat, maka saya dan teman-teman saya memutuskan untuk kembali ke Kota Yogyakarta. Hari itu memang matahari tampak bersinar cerah, sedikit tertutupi dengan awan yang menjadikan siang itu panasnya bukan main. Namun rasa panas tersebut dapat sedikit terobati dengan agenda penelusuran jalur kereta api ke arah Barat Yogyakarta. 

        Selain untuyk menambah pengetahuan saya, hal ini saya lakukan juga demi keberlangsungan blog Dipo Lokomotif Mojosari. Tujuannya agar blog ini terasa lebih hidup dan memberikan kesan yang mendalam di hati teman-teman semua. Khususnya yang terkait dengan sisa-sisa dari tongak sejarah perjalanan si ular besi Indonesia. Baik dari segi bangunan, hingga aksesoris peninggalan seperti rel, jembatan, hingga tiang-tiang persinyalan.


        So, singkat cerita setelah kembalinya saya menuju ke aarah Timur tepatnya ke Stasiun Patukan. Saya langsung memarkir motor saya pada tempat yang sejuk dan terhalang dari sinar matahari. Yaitu sebuah halaman yang berada disekitar bangunan rumah bekas rumah singgah pegawai PJKA yang masih berada di komplek Stasiun Patukan. Kebetulan saat itu waktu masih menunjukkan pukul 14.45 sehingga kami menjadi orang pertama yang ada di areal tersebut pada hai itu.


         Tampak suasana masih sepi dan lengang, belum terlihat para pedagang makanan yang biasanya amat ramai menjual berbagai macam jajanan kuliner di sore hari. Selain para pedagang makanan, juga eblum kami lihat orang-orang yang biasa membawa anaknya untuk bermain dan menghabiskan sore di stasiun ini. Hanya terdapat beberapa naka muda yang mungkin juga sedang melakukan sesi pemotretan. Entah untuk membuat majalan atau video atau  hanya sekedar hobi saja.


         Dan adapun kereta api pertama yang melintas di hari pertama setelah GAPEKA yang baru ini adalah rangkaian double traksi (DT) yang membawa satu gerbong barang. Ya lumayan baru datang sudah disambut rangkaian kereta api ini. Seminggu sebelumnya saya juga melihat hal serupa, yaitu sebuah lokomotif CC206 juga menarik lokomotif CC201. Namun arah dari kedua buah loko tersebut dari arah Timur menuju ke arah Barat.

         Entah sedang ada agenda apa, atau sedang untuk dibuat apa kedua buah loko tersebut. Namun kalau menurut saya pribadi, ada kemungkinan kedua lokomotif tersebut digunakan untuk menarik rangkaian ketel yang berada di Depo Pertamina Rewulu. Dan seperti inilah penampakan dari dua rangkaian double traksi tersebut sobat. Sebelumnya saya juga mengira kalau yang akan melintas adalah rangkaian kereta api semen Holcim. Namun ternyata yang melintas adalah kereta pendek ini.


      Semoga sedikit goresan dan informasi ini dapat berguna serta bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang perjalan si ular besi Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak karena teman-teman sudah mau berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari. Dan sampai jumpa kembali pada postingan-potingan saya selanjutnya. Jangan kapok berkunjung di sini ya sobat serta, Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!





(semua foto pad apostingan ini adalah milik dokumentasi pribadi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar