Selamat pagi sobat semua dan
Salam Spoor....!!!! Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua
untuk berkunjung ke kantor pusat kereta api pada masa pemerintahan Belanda.
Kantor pusat tersebut kini lebih dikenal dengan sebutan Lawang Sewu. Lawang
Sewu sendiri berada di Kota Semarang, yang mana situs bersejarah ini saat ini
telah berada dibawah naungan PT KAI setelah sebelumnya pernah digunakan oleh
beberapa pihak.
Pada masa pendudukan Jepang,
gedung Lawang Sewu digunakan sebagai markas militer dan digunkan sebagai
penjara untuk menahan para tawanan perang baik dari warga pribumi maupun dari
warga Belanda. Setelah masa kemerdekaan, gedung ini jgua pernah sempat digunakan
sebagai markas militer. Setelah itu lokasi ini pernah sempat tidak dihuni
selama beberapa tahun dan sempat terkenal pula dengan adanya peristiwa uji
nyali.
Setelah berbagai rangkaian
peristiwa tersebut berlangsung, gedung Lawang Sewu kembali diambil alih oleh PT
KAI dan kembali direnovasi serta dibuka untuk umum sebagai sarana wisata
pembelajaran dan pengenalan sejarah kereta api yang ada di Indonesia. Untuk
menuju lokasi ini tidaklah sulit karena lokasinya yang strategis berada di
tengah kota Semarang tepatnya di Tugu Muda. Jika sobat semua datang dari
Stasiun Poncol, maka cukup menggunakan jasa angkutan umum sebesar 4000 rupiah
untuk dapat sampai di lokasi ini.
Biaya masuk sendiri perorangnya
hanya dikenakan tarif sebesar 10.000 rupiah, jika sobat ingin menyewa jasa
guaide maka menambah ongkos sebesar 30.000 rupiah. Setelah membeli tiket masuk,
perjalanan diawali dengan memasuki gedung utama yang menyimpan berbagai macam
benda-benda peniggalan sejarah kereta api di Indonesia. Pada ruangan pertama,
pengunjung akan diperlihatkan peta jalur kereta api di tanah Jawa dari masa ke
masa. Ruangan selanjutnya menyimpan beberapa benda antik seperti kalkulator,
foto, dan juga miniatur kereta api serta maket stasiun Willhem I alias Stasiun
Ambarawa.
Pada ruangan selanjutnya maka
akan tersimpan beberapa foto yang menunjukkan perjalanan kereta api serta
proyek pembangunan jalur rel di tanah Jawa. Pada bagian ruangan terakhir
pengunjung akan disediakan beberapa bangku untuk dapat melihat video sejarah
kereta api Indonesia dari layar monitor TV yang disediakan oleh pengelola
Lawang Sewu. Setelah asyik dengan ruangan di gedung utama, maka pengunjung
dapat melanjutkan ke lokasi selanjutya, yaitu gedung yang berada di belakang
gedung utama. Pada lokasi ini tidak terdapat apa-apa hanya ruangan kosong yang
masih dalam tahap renovasi. Namun demikian, di lokasi ini pengunjung dapat
mengambadikan berbagai macam moment dan ciri khas darigedung ini yaitu banyaknya ruangan dengan pintu-pntu
yang berjejer.
Keunikan gedug ini tidak hanya
dari jumlah pintunya yang banyak, dinamakan lawang sewu karena identik dengan
pintunya yang banyak. Nama asli dari bangunan ini sendiri adalah Kantor Pusat
NIS atau dalam Bahasa Indonesianya, Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Belanda.
Jumlah pintu sebenarnya yang ada adalah 930 an (kalau tidak salah, saya lupa
pastinya. Informasi ini saya dapatkan dari guaide yang mengantarkan saya
berkeliling). Bagi sobat yang belum pernah mengunjungi lokasi ini ada baiknya
mencoba untuk berkunjung ke lokasi ini. Selain menyajikan wisata sejarah lokasi
ini juga cocok bagi sobat yang gemar hunting foto karena keunikan dari gaya
bangunannya yang masih asli khas Belanda.
Sepertinya gedung ini difungsikan sebagai gedung pertemuan
Naufal sedang menikmati romantisme sejarah yang disajikan oleh Pak Budi
Bagian dalam gedung utama yang berlantai marmer dan batu alam
Bagian teras luar gedung utama
Sisi Barat Gedung Utama
bagian dalam ruang display
Bagian dalam ruang display bagian tengah
Selain menyimpanberbagai macam foto juga menyimpan miniatur lokomotif
Koleksi miniatur lokomotif
beberapa alat peninggalan zaman NIS dan SS
Plakat piagam pernghargaan KAI dengan logo lama yaitu Z
Mesin hitung zaman dulu yang sekarang kita sebut dengan kalkulator
Topi dan semboyan PPKA
Alat pencetak tiket
lemari penyimpan tiket KA
Alat hitung
Naufal Nafi sedang menitikan air mata menikmati kesjahdoean romantisme sejarah KAI
Bagian tengah gedung yang biasa digunakan untuk sesi pemotretan
Miniatur bonbon
Gedung baigan belakang yang sedang di renovasi
Bagian tengah pelataran Lawang Sewu nan rindang
Menuju pintu masuk dan pintu keluar
Lokomotif uap yang ada d bagian depan Lawang Sewu
Bagian depan gedugn Lawang Sewu
Kemegahan lawang sewu
Tiket box
Sasangka Merah Putih
jaya Selalu Kereta APi Indonesia..!!!!
Nah sobat, semoga sedikit
informasi ini dapat bermanfaat bagi sobat semua, terus ikuti perjalanan saya
selanjutnya hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Bersama-sama kita menikmati
romantisme sejarah perkereta apian di Indonesia. Jaya Selalu Negeriku
Indonesia, Jaya Selalu Kereta Api Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar