Selamat pagi sobat semua dan
Salam Spoor...!!! Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk
melihat keadaan gerbong-gerbong barang yang terparkir di sebelah Timur Stasiun
Kutoarjo. Awal niat perburuan kereta api saat itu adalah hunting foto di
Stasiun Wojo, namun saat ditengah jalan, terlintas dalam benak saya untuk
hunting di Stasiun Kutoarjo. Sebelumnya saya juga sudah pernah hunting di
stasiun tersebut, namun saat itu saya tidak membawa sepeda motor untuk
akomodasi sehingga sulit bagi saya untuk menjelajahi berbagai spot menarik yang
ada di sekitar stasiun tersebut. Nah, karena saat itu saya bersama si Indro
Naufal (Naufal Nafi Mohammad) membawa satu motor, maka langsung saja kami geber
motor kami menuju arah Kutoarjo dan melupakan sejenak untuk berburu di Stasiun
Wojo.
Setibanya saya di daerah Kutoarjo
pertama-tama saya mencoba untuk menjelajahi spot di bagian Barat Stasiun
Kutoarjo, namun sayang, saya tidak menemukan spot menarik di bagian tersebut.
Hal tersebut dikarenakan pada bagian Barat Stasiun Kutoarjo lebih didominasi
oleh jalur track yang lurus dengan banyak tiang telegraph lama dan baru baik di
bagian sisi kanan dan kiri rel. Maka saya bersama Indro Naufal memutuskan untuk
kembali memutar arah menuju arah Timur untuk berburu foto di bagian Timur
Stasiun Kutoarjo. Lokasi tersbut sebelumnya pernah saya lihat saat saya pergi
ke Kutoarjo pertama kalinya dengan menggunakan KA Prameks. Di lokasi tersebut
terdapat sebuah jalur percabangan yang menghubungkan antara Stasiun Kutoarjo
menuju Stasiun Purworejo. Jalur tersebut sudah terlihat tidak terawat dan
terdapat banyak sekali gerbong barang terparkir sepanjang alur tersebut.
Saya perkirakan terdapat sekitar
30-50 an gerbong terparkir di sana. Karena menggunakan sepeda motor, mudah saja
bagi kami berdua menjangkau wilayah tersebut. Sesampainya di dekat deretan
gerbong tersebut, saya baru menyadari bahwa gerbong tersebut dulunya merupakan
beberapa gerbong yang pernah digunakan untuk mengangkut batu ballast dan ada
juga gerbong yang digunakan untk mengangkut semen. Seiring dengan berjalannya
waktu, gerbong tersebut kini sudah tidak lagi digunakan sebagai alat angkutan.
Belum lagi dengan kemajuan tekhnologi yang dimiliki INKA, kini telah hadir
berbagai macam varian gerbong barang terbaru dengan model dan tekhnologi yang
lebih baru dibandingkan dengan gerbong-gerbong tersebut.
Pada bagian badan gerbong saya
bisa melihat, terdapat gerbong dengan tahun pembuatan 1964. Meskipun demikian,
gerbong tersebut baru saja menjalani perawatan di tahun 2011. Namun entah
mengapa gerbong-gerbong tersebut kini sudah mangkrak di sepanang jalur
tersebut. Secara keseluruhan, bagian badan gerbong masih terlihat baik secara
fisik, meskipun pad abeberapa bagian sudah terdapat karat. Namun jika untuk
dijalankan, saya rasa masih bisa ditarik dengan lokomotif. Kebaradaan
gerbong-gerbong tersebut di tahun 2015 sangat memprihatinkan, dan mungkin
gerbong-gerbong tersebut hanya akan menjadi saksi bisu dari perjalanan kereta
api yang ada di Indonesia. Pada beberapa petak rel yang terdapat gerbong barang
tersebut, ditumbuhi banyak sekali rumput liar yang tinggi.
Nah sobat, demikianlah sedikit informasi yang
dapat saya berikan kepada sibat semua, setelah ini saya akan mengajak sobat
semua untuk melihat gerbong datar yang sedang berdinas mengangkut batang rel
yang masih berada di bagian Timur dari Stasiun Kutoarjo. Jangan lupa untuk
terus mengikuti perjalanan sejarah dan pesona keindahan kereta api Indonesia
hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Terimakasih dan sampai jumpa.... Jaya Selalu
Kereta Api Indonesia.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar