Inilah Beberapa Pilihan Agar Jalur KA Porong Dapat Aman Dari Luapan Banjir



Pada hari Jumat tanggal 1 Mei lalu, jalur kereta api yang melintas di daerah Porong pada petak 32+400 dan 33+300 yaitu pada petak antara Stasiun Tangulangin dan Stasiun Porong. Lokasi banjir sendiri tepat berada pada lintasan jalur rel yang melintas di sebelah tanggul lumpur Lapindo. Air luapan sungai Ketapang telah mengenangi jalur rel mulai dari jam 03.30 dini hari. Akibat luapan air tersebut setidaknya ada lima kereta yang tidak bisa melanjutkan perjalanan dan tertahan di beberapa stasiun. Genangan air setinggi 21 cm yang merendam jalur rel mengakibatkan kereta api tidak berani melintas di jalur tersebut. Pada pukul 12.30 genangan air sudah mulai turun hingga 16 cm, upaya untuk mengurangi debit air terus diupayakan dengan cara menyediakan pompa air. 

         Seperti yang kita ketahui bersama, jalur kereta api pada petak ini memang sering sekali menjadi langanan banjir saat musim penghujan tiba. Pada tahun 2014 lalu, jalur ini juga sempat mengalami lumpuh karena terendam banjir. Untungnya saat itu beberapa rangkaian kereta api yang akan melintas masih dapat melintasi genangan dengan bantuan lokomotif seri BB. Nah dalam tulisan ini saya akan merangkum beberapa cara agar jalur tersebut tetap dapat dilalui oleh kereta api yang melintas. Adapun cara pertama adalah

Menggunakan Lokomtof Disel Hidrolik
       
         Jalur yang digenangi air memang tidak akan dapat dilalui oleh lokomotif seri CC karena lokomotif tersebut menggunakan tekhnologi disel elektrik yang mana jika lokomotif terendam air sudah dapat dipastikan akan mengalami konsleting yang berakibat tidak dapat beroperasinya lokomotif alias mogok. Berbeda dengan sistem pengerak dari lokomotif yang menggunakan tekhnologi disel hidrolik. Mesin lokomotif dengan tekhnologi ini cendrung memiliki ketahanan terhadap genangan air, dengan demikian batas air yang mengenagi jalur rel pada toleransi ketinggian tertentu masih dapat dilibas dengan lokomotif jenis ini. Sayangnya lokomotif dengna sistem penggerak disel hidrolik sudah hampir punah di Indonesia. Di Indonesia sendiri hanay tersisa beberapa buah saja lokomtotif jenis ini dan sisanya telah berada di kuburan masal lokomotif di Sidotopo. Meskipun INKA juga memiliki lokomtif jenis disel hidrolik terbaru (CC300) namun sepertinya PT KAI belum berminat untuk meminang lokomotif tersebut.

Meninggikan Permukaan Jalur Rel

          Opsi kedua yang dapat dilakukan adalah dengan cara meninggikan jalur rel pada petak tersebut. Seperti yang kita ketahui, saat masih panas-panasnya semburan lumpur Lapindo beberapa waktu lalu, beberapa informasi mengatakan bahwa beberapa petak tanah yang berada di sekitar lokasi semburan memang mengalami penurunan tahan. Selain itu, semenjak terjadi semburan lumpur Lapindo, petak pada jalur tersebut memang menjadi petak yang tidak seperti sebelumnya dimana saat kondisi masih normal. Dengan meninggikan beberapa meter tinggi permukaan rel kemungkinan genangan air sungai yang meluap dapat diatasi. 

Menghidupkan Kembali Jalur Rel Mojosari

          Ini dia opsi yang paling saya sukai, yaitu menghidupkan kembali jalur rel yang melintas di Mojosari. Seperti yang ktia ketahui, pada masa pemerintahan kolonial dahulu, Belanda membangun jalur rel dari arah Mojokerto menuju arah Timur dengan tiga buah percabangan yang pertama jalur yang masih aktif hingga saat ini dari Stasiun Tarik menuju arah Utara, kemudian jalur baru dari pembukaan jalur lama yang saat ini melintasi Stasiun Tulangan dan satu jalur lagi adalah jalur paling Selatan dari percabangan yang ada di Stasiun Mojokerto menuju Bangsal, Mojosari, hingga Gempol. Jalur yang melintas wilayah Mojosari dapat menjadi alternatif pilihan menginggat jalur tersebut merupakan jalur pintas yang paling cepat bagi kereta api yang memiliki relasi langsung menuju arah Bangil. Pastinya, jalur ini tidak melintas di dekat semburan dan tanggul lumpur Lapindo hehehehe...

           Nah sobat, demikianlah beberapa opsi yang merupakan hasil angan-angan dari saya sendiri. Jika sobat memiki pemikiran ataupun pendapat lain itu semua hak kita masing-masing untuk mengemukakan pendapat. Yang jelas, apapun usaha yang telah dilakukan oleh PT KAI hingga saat ini merupakan segala bentuk jalan terbaik demi kenyamanan penumpang. Jangan lupa untuk terus mengikuti sejarah perjalanan dan pesona keindahan kereta api Indonesia hanya di Dipo Lokomotif Mojosari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar