Interior kelas bisnis |
Rencana Penghapusan Kelas Bisnis dan Alasannya
Pada tahun 2012, PT KAI juga pernah merencanakan penghapusan kereta kelas bisnis. Terutama kereta dengan pemberankatan pada malam hari di wilayah Sumatera, dan menggantikanya dengan layanan kereta kelas eksekutif. Pada 18 Oktober 2014, Ignasius Jonan kembali menegaskan bahwa penghapusan kelas bisnis akan dilakukan bertahap selama tujuh tahun kedepan. Pada tahun 2014, PT KAI telah memiliki program pengadaan 160 kereta baru dari pabrikan INKA. Isu megnenai program PT KAI untuk menghapus layanan kereta kelas bisnis kembali mencuat di tahun 2017 silam. Dimana penghapusan layanan kelas binis, merupakan upaya dari PT KAI untuk memudahkan dalam layanan tarif serta penyeragaman fasilitas dan layanan kereta menjadi dua kelas terpisah, yaitu ekonomi dan eksekutif. Meskipun demikian, PT KAI akan menggantikan layanan kelas bisnis tersebut dengan layanan ekonomi yang dinilai setara dengan layanan kelas bisnis. Untuk itu, secara bertahap seiring dengan selesainya pesanan kereta-kereta baru dari pabrikan INKA yang dipesan oleh PT KAI, maka diluncurkan apa yang kemudian dikenal dengan “ekonomi new image” da yang kemudian direvisi bagian interiornya dan diperkenalkan kembali rangkaian baru dengan nama “ekonomi premium”. Hal tersebut sebagai upaya PT KAI untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi pengguna KA, dengan menghentikan layananan menggunakan armada KA yang sudah berumur lebih dari 30 tahun dengan menggantinya dengan kereta baru.
Penghapusan Kelas Bisnis Secara Bertahap
Pada bulan 23 Februari 2016, PT KAI menghapus layanan kelas bisnis pada rangkaian KA Purwojaya (Pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2016 silam, KA Tegal Bahari (Jakarta-Tegal) dan KA Cirebon Ekspres (Jakarta-Cirebon) menghentikan layanan kereta kelas bisnis. Tiga hari setelahnya, pada tanggal 18 Oktober 2016, KA Parahyangan (Jakarta-Bandung) juga menghapus layanan kelas bisnis. Selanjutnya adalah KA Fajar Utama/ Senja Utama Yogyakarta (Jakarta-Yogyakarta). Pengahpusan layanan kelas bisnis terus dilakukan oleh PT KAI, dimana menyusul sleanjutnya adalah penghapusan pada rangkaian KA Sancaka, Mutiara Selatan, Mutiara Timur, KA Lodaya, Limex Sriwijaya, KA Sawungalih, Seja Utaa Solo, dan KA Kamandaka.
Spesifikasi Kelas Ekonomi Pengganti Kelas Bisnis
Layanan kereta kelas ekonomi premium ini berbeda dengan layanan kereta kelas ekonomi sebelumnya kereta ekonomi PSO (ekonomi ultimate) dan ekonomi Plus. Dimana kereta penumpang layanan ekonomi PSO (seperti KA Brantas, Pasundan, Kahuripan, Matarmaja) memiliki kapasitas penumpang mencapai 106 penumpang dengan susunan kursi saling berhadapan dan urutan 3-2 tempat duduk. Sedangkan kereta kelas ekonomi plus memiliki kapasitas tempat duduk dari 64-80 penumpang. Sama seperti kelas bisnis, kelas ekonomi premium sama-sama memiliki kapasitas penumpang/ tempat duduk sebanyak 64 kursi. Hanya yang membedakan adalah fasilitas yang ditawarkan. Jika pada kelas bisnis menggunakan tempat duduk yang dapat disesuiakan dengan arah kereta berjalan, maka pada kelas ekonomi premium kursi tidak lagi dapat dibuat sejajar dengan arah kereta berjalan. Hanya saja kursi tetap disusun sejajar dan hanya pada bagian tengah saja saling berhadap-hadapan. Sehingga, hanya faktor keberuntungan saja yang dapat diandalkan, untuk dapat berjalan sejajar dengan rangkaian kereta. Meskipun demikian, layanan kereta kelas premium menawarkan kereta dengan kursi yang sadarannya dapat disesuaikan dengan punggung penumpang. Sehingga memberikan kenyamanan yang belum ada di kelas bisnis. Tidak hanya itu dari segi fasiltias kabin, kereta ekonomi premium sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan central, toilet yang lebih bersih dan mewah, lampu tidur, serta tampilan layar tv yang juga berada di bagian tengah kabin.
Era Baru Layanan Kelas Ekonomi Pengganti Kelas Bisnis
Rencana peremajaan armada kereta kelas bisnis tersebut, terjawab setelah PT KAI meluncurkan layanan terbarunya menggunakan kereta kelas ekonomi dengan sebutan "Ekonomi New Image" di tahun 2016 silam. Kereta ekonomi tersebut, digadang-gadang sebagai kereta ekonomi rasa eksekutif. Dimana memiliki tampilan berbeda baikd ari segi desain eksterior maupun interiornya dengan kelas ekonomi generasi sebelumnya. Baik dari bentuk tempat duduk, pintu, jendela, serta peletakkan media hiburan (tv) dan fasilitas wifi. Hanya saja, jumah tempat duduknya sama dengan generasi sebelumnya yaitu 80 tempat duduk. Pada awal diperkenalkannya, rangkaian ekonomi new image ini pernah digunakan untuk menggantikan kereta kelas bisnis pada rangkaian KA Mutiara Selatan. Sayangya, hal tersebut tidak berlangsung lama, dikarenakan mendapatkan banyak kritik dari penumpang, diakrenakan sempitnya ruang gerak yang terdapat antar kursi, dan jarak tempuh kereta yang sangat jauh, maka kereta ekonomi new image ini tidak cocok diperuntukkan untuk layanan kereta jarak jauh dan lebih cocok untuk kereta jarak dekat dan menengah. Satu tahun setelahnya, di tahun 2017 PT KAI kembali memperkenalkan varian baru dari kereta kelas ekonomi dengan livery "bunga teratai". Tidak jauh berbeda dengan ekonomi new image, jumlah kursi yang digunakan masih sebanyak 80 dengan 40-40 yang saling berhadapan dan bertemu di bagian tengah. Hanya saja, pada kereta jenis ini, sandaran kursi sudah bisa disetel, disesuaikan dengan sandaran punggung, serta jarak antar kursi yang tidak sesempit seperti pada kereta ekonomi new image sebelumnya. Pada tahun 2018, PT KAI kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan kereta ekonomi premium dengan desain eksterior yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Jika generasi kereta penumpang sebelumnya menggunakan mild steel maka di tahun 2018, KAI melncurkan kereta penumpang berbahan stainless steel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar