Hunting Kereta Api di Stasiun Krian

           Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua masih dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap bersemangat dalam menjalankan berbagai macam aktifitas yang ada di hari ini. Seperti janji  saya pada postingan sebelumnya, dimana setelah asyik berburu keindahan rangkaian ular besi di tengah Kota Mojokerto yang tepatnya di daerah Prahurit Kulon. Saya akan mengajak sobat semua untuk mencoba kembali berburu rangkaian ular besi di Stasiun krian. Setelah usai hunting di Kota Mojokerto saya memang sudah berjanji kepad asalah satu teman saya dari Daop 1 yaitu Teguh Ikhwani untuk huntign bersama moment ular besi di Stasiun Krian.

 Matahari pagi

         Yang mana letak stasiun tersebut juga tidak begitu jauh dari rumah kakeknya yang berada di daerah Krian. Saya sendir berangkat ke Stasiun Kerian sekitar pukul setengah enam pagi. Hal ini dikarenakan letak stasiun tersebut cukup jauh dari Kota Mojosari, mungkin jika ditempuh dengan waktu normal bisa sekitar 20-30 menit. Saya memutuskan untuk berangkat lebih pagi agar saya masih berkesempatan untuk mencegat rangkaian kereta api KRD Kertosono yang pasti melintas dan berhenti di stasiun tersebut. Benar saja, saya tiba di stasiun itu sebelum pukul enam pagi, mungkin hanya kurang 10 menit sampai jam benar menunjukkan pukul 06.00. 

Suasana pagi di Sta Krian

         Langit masih tampak sedikit gelap dan suasana masih sangat sejuk dan beberapa tempat masih diselimuti kabut pagi. Saya sendiri sebetulnya sudah sering ke Krian dan melihat-lihat stasiun ini, namun baru pagi itu saya berkesempatan untuk mampir dan berburu moment kereta api di stasiun tersebut. Karena baru pertama kalinya ke Stasiun Krian, saya sendiri masih agak cangung dan bingung ingin masuk dari arah mana. Dengan mengendarai motor pinjaman, saya mencoba untuk berkeliling dan berjalan pelan sambil menengaok kanan dan kiri mencari celah dan spot yang dapat dijadikan lokasi untuk mengambil gambar kereta api.

Papan nama yang berada di sebelah Utara Stasiun

       Maka terpilihlah, sebuah tempat padang ilalang yaitu sebuah lokasi yang masih masuk dalam emplasemen stasiun namun berada di sebelah Selatan dan paling Barat dari Stasiun Krian. Saya sendiri merasa takjub dan sedikit kaget saat tiba dilokasi stasiun tersebut, kerena dibalik kesederhanaan bangunan Stasiun Krian, bangunan tersebut menyimpan sebuah cerita sejarah yang panjang mengenai perjalanan si ular besi yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak, jika dilihat dari juml;ah rel yang ada di stasiun tersebut, memang terhitung yang masih aktif hanya sekitar 4 jalur rel. Tapi tahukah sobat semua jika ternyata di sebelah paling Selatan stasiun jug aterdapat rel-rel mati yang saya perkirakan mungkin dulunya ada sekitar 6-8 jalur di stasiun tersebut.

Tampak beberapa masyarakat sekitar yang menghabiskan waktu pagi di stasiun

            Belum lagi saya melihat adanya percabangan dan perpecahan jalur rel dari Stasiun Krian ke arah Barat. Yang mana satu jalur masih aktif yaitu jalur yang digunakan oleh kereta api saat ini dan satu jalur lagui sudah mati yang bertempat tepat disampign jalan raya ke arah Mojokerto. Hal ini sendiri saya ketahui dari adanya papan aset milik PT KAI, yang saya sendiri tidak tahu ke arah mana rel ini menuju. Belum lagi, terdapat beberapa bangunan-bangunan tua yang sudah tidak digunakan, yaitu bangunan yang sama persis seperti bangunan-bangunan tua lainnya yang berbentuk seperti menara air. Yang mana bangunan itu sendiri pernah saya lihat di beberapa stasiun besar lainnya sperti Mojokerto, Madiun, dan Sidoarjo.

Lampu sinyal sebelah barat

     Namun sejarah tetaplah sejarah, yang mana sebuah sejarah tidak akan pernah kembali terulang dikemudian hari jika hanya generasi setelahnya kebmali mewujudkan masa-masa kejayaan perkereta apian yang pernah kita lalui di masa lalu. Bukti dari masa kejayaan kereta api yang ada di Stasiun Krian sendiri bisa sobat saksikan dari sisa-sisa bangunan yang ada di sekitar stasiun tersebut. Dan tidak terasa, setelah hampir 10 menit berlalu datanglah rangkaian kereta api pertama yang melintas di Stasiun Krian yaitu rangkaian KRD Kertosono yang mana foto-fotonya akan saya bahas pada postingan selanjutnya di Blog Dipo Lokomotif Mojosari.

 Jalur rel mati yang berada di sebelah Utara emplasemen stasiun

 Sudah tertutup semak rerumputan

 Jalur yang sekiranya masih bisa digunakan untuk langsiran

 Sisi Uatara stasiun

 Matahari Pagi


Rangkaian KRD dan Matahari pagi

     Oke Sobat, mungkin hanya sedikit informasi dari tulisan dan beberapa foto sederhana ini yang dapat saya kabarkan kepada sobat semua. Semoga dengan adanya tulisan pada artikel ini dapat membantu sobat semua untuk menemukan informasi khsusunya terkait dengan dunia perkereta apian Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak kepada sobat semua yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya guna mengunjungi Dipo Lokomotif Mojosari. Jangan lupa untuk tetap mengunjungi Dipo Lokomotif Mojosari, karena saya akan terus mengajak sobat semua untuk jalan-jalan dan berbagi informasi pada postingan-postingan selanjutnya. Jaya Selalu Negeriku Indonesia dan Jaya Selalu Kereta Api Indoensia....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar