Selamat pagi sobat semua dan
Salam Spoor....JAYA SELALU KERETA API INDONESIA....!!!! MERDEKAAAA !!!
Sebenarnya tulisan ini sudah bisa dikatakan telah kadaluarsa dikarenakan sudah
terlalu lama belum saya upload ke dalam web ini. Kebetulan pada hari Minggu
tanggal 26 April kemarin saya tidak ada kegiatan, maka waktu liburan tersebut
saya gunakan untuk mengubek-ubek berbagai macam folder yang ada di dalam laptop
saya untuk mencari dokumentasi foto yang belum saya upload ke dalam web
sehingga kemudaian dapat saya buatkan narasinya dan saya upload fotonya. Foto
tersebut adalah foto-foto mengenai peringatan perjalanan kereta api luar biasa
Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno. Saat itu, saya akan melakukan
perjalanan pagi dengan menggunakan Sancaka dari Yogyakarta menuju Mojokerto.
Ada hal yang berbeda saat itu di bagian tengah Stasiun Tugu, karena terdapat
sebuah papan triplek besar dengan penutup kain dan terdapat banyak gambar dan
tulisan mengenai sejarah perjalanan KA tersebut.
Karena pada hari itu saya begitu
terburu-buru mengejar KA Sancaka (maklum sob, belum sarapan dan waktunya
mepet.. hehehe..) maka saya hanya dapat mengabadikan beberapa jepretan foto
dengan kamera ponsel saya. Oleh karena itu, saya mencoba mencari informasi
mengenai perjalanan bersejarah tersebut dari beberapa sumber dari internet yang
kemudian saya tulisakn kembali dengan gaya tulisan narasi yang saya miliki. Jujur
saa sobat, saat mencoba membaca kisah perjalanan bersejarah tersebut dari
berbagai smber dan kembali menulsikannya dengan narasi yang baru, saya
merinding dan merasa terharu. Seakan-akan saya kembali terhempas di masa disaat
KLB tersebut akan dijalankan. Saya tidak berlebihan, mungkin karena saya memang
sangat mencintai sejarah, karena saya tahu bahwa sejarah tidak akan ernah dapat
diulang.
Perjalanan bersejarah kereta api
luar biasa tersebut merupakan sebuah perjalanan hijrah Presiden Soekarno dari
Jakarta menuju Kota Yogyakarta. Perjalanan tersebut dilakukan secara diam-diam
di tanggal 3 Januari 1946. Perjalanan Presiden RI secara diam-diam tersebut
dikarenakan karena kondisi Jakarta saat itu sangat tidak aman bagi presiden. Saat
itu Kota Jakarta telah dikuasai oleh Nederlansch Indie Civil Administrative
(NICA). Dimana nyawa presiden terancam karena sering mendapatkan teror dari
NICA. Pada siang hari di tanggal 3 Januari 1946 diadakan rapat terbatas yang
menghasilkan sebuah keputusan untuk memnidahkan pusat pemerintahan untuk
sementara ke Yogyakarta menginggat Jakarta telah jauh ke tangan NICA. Maka dari
itu, memindahkan presiden dari Jakarta serta pemerintahan Indonesia untuk
sementara ke Yogyakarta menjadi pilihan saat itu.
Perjalanan dari Jakarta menuju
Yogyakarta dengan menggunakan dua rangkaian KLB sebagai transportasipun
dipilih. Konon lokomotif yang digunakan saat itu merupakan lokomotif yang
dibuat pada tahun 1919 milik Staatspoorwegen di Belanda. Dua rangkaian ini
menggunakan KA IL7 dan KA IL 8 yang kelak disebut sebagai Kereta Luar Biasa.
Saat itu Presiden Sukarno tidak menaiki KA dari stasiun, karena rangkaian yang
akan digunakan oleh presiden dan wakilnya hijrah ke Yogyakarta berpura-pura
melakukan langsir dari arah Manggarai menuju Cikini. Saat rangkaian KA melintas
di kediaman presiden di Jl Pegangsaan Timur 56, secara diam-diam presiden
beserta wakilnya dan kabinetnya naik ke atas KA yang dipersiapkan di jalur KA
antara Stasiun Beos dengan Jatinegara. Hal tersebut masih memungkinkan karena
pada masa itu, jalur KA masih berada di atas permukaan tanah (tidak menggunakan
jalur layang seperti saat ini).
Selama dalam perjalanan, suasana cukup
menegangkan, hal tersebut dikarenakan banyaknya penjagaan ketat dari Pasukan
Belanda khususnya di daerah Jatinegara hingga Kranji. Selama dalam perjalanna
menuju Yogyakarta, pada malam tanggal 4 Januari 1946 tersebut, presiden
memerintahkan untuk mematikan lampu yang ada di semua rangkaian. Namun saat
memasuki daearh Bekasi, suasana kembali mencair karena pada wilayah tersebut
sudah dapat dikuasi oleh para pejuang.Pada keesokan harinya tepat di tanggal 4
Januari 1946 rangkaian KLB RI tiba di Kota Yogyakarta dengan disambut oleh Sri
Sultan Hamengkubuwono IX, Sri Paku Alam VII, dan rakyat Yogyakarta. Adapun
petugas D.K.A.R.I yang bertugas saat itu adalah sebagai berikut:
Petugas:
-
Soegito, Soedarjo, Soeharjono, B S Anwir, Mansur
Lubis
Petugas Lokomotif:
-
Husin, Murtado, Mulud, Suad
Mekanik/ Teknisi:
-
Tukimin, Kun Hai, Irie
Kelistrikan:
-
Hidajat
Kondektur:
-
Sastrosardono, Sujono
Restorasi:
-
Sukatma, M. Soleh, Sulaiman
Pelayan:
Salah satu tulisan Bapak
Plokamator Indonesia mengenai perjalanan bersejarah dengan KLB ini adalah
sebagai berikut: (sudah saya konversikan ke EYD)
“ Formasi kerteta api yang
dinamakan KLB ini, mechanis technis dan personil technis adalah salah satu FORMASI
YANG BERSEJARAH dengan formasi ini saya pada malam 4 Januari 1946 meninggalkan
jakarta dengan cara rahasia-memindahkan peerintahan Republik Indonesia dari
Jakarta ke Yogyakarta dan sejak itu formasi KLB ini masih sering menjalankan
tugas-tugas yang penting bagi presiden. Saya bangga dengan KLB ini”.
Selanjutnya tulisan yang ditulis
oleh Presiden Sukarno di tanggal 29 Agustus tahun 1963:
“Sesudah sekian tahun lamanya
saya tidak naik KLB maka sekarang saya berada lagi dalam KLB, Keretanya sudah
usang, harus diperbaharui. Tetapi saya lihat semangat krunya tetap baik. Saya
hargai benar semangat itu dan mengucap terimakasih”. (Soekarno 29/8/1963)
Dari kisah bersejarah diatas kita
dapat mengambil pelajaran yang berharga bahwa kita tidak boleh sekali kali
melpakan sejarah dan meremehkan orang dari jabatannya. Bayangkan saja sobat,
semua kru saat itu bekerja bahu membahu dan rela mengorbankan nyawanya demi
kemerdekaan dan keberlangsungan bangsa ini. Saat ini mungkin kita sudah tidak
akan mendapatkan lagi moment seperti
itu, karena saat menempuh jarak dari Jakarta menuju Yogyakarta kita sudah
dimanjakan dengan fasilitas KA dari berbagai macam kelas dengan pendingin udara
dan kabin yang jauh lebih nyaman serta tingkat keamanan yang lebih tinggi. Jangan
lupa untuk terus mengikuti perjalanan sejarah dan pesona keindahan kereta api Indonesia
hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Negeriku Indoensia dan Jaya
Selalu Kereta Api Indonesia....!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar