Jalur KA antara Kalianget (Kab Sumenep - Madura Timur) sampai dengan
Kamal (Kab Bangkalan - Madura Barat) pertama kali dibuka Pemerintah
Hindia Belanda bagian demi bagian antara tahun 1898 s/d 1901.
Periodesasi pembukaan jalur KA di Madura adalah Kamal-Bangkalan (1898),
Bangkalan-Tunjung (1899), Tunjung-Kwanyar (1900), Tanjung-Kapedi (1900),
Kapedi-Tambangan (1900), Tambangan-Kalianget (1899), Kwanyar-Blega
(1901), Tanjung-Sampang (1901), dan Sampang-Blega (1901).
Suasana Warga yang Hendak Naik KA di Jaman Belanda
Pembukaan masing-masing jalur KA, mengacu kepada nama-nama stasiun
pemberhentian (spoorstation) dan sebagian besar sejajar dengan jalan
raya di bagian selatan Pulau Madura. Dalam buku Madura Dalam Empat
Jaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, (Huub de Jong, 1987:
13) dipaparkan, pada zaman Hindia Belanda, jalur KA dikelola Madura
Stoomtram Maatschappij. Awalnya moda transportasi KA memang hanya
digunakan sebagai sarana angkutan garam sebagai komiditi utama Madura
antara Kalianget dan Kamal maupun sebaliknya.
Foto Stasiun KA Kamal - Bangkalan Jaman Belanda, Madoera Tram