Berburu KLB CC300 di Wilayah Daop 7 Kota Jombang

Selamat pagi sobat semua dan Salam spoor...!!! Sekembalinya saya dari Yogyakarta ke Mojokerto, keesokan harinya saya mendapat kabar dari teman-teman MR22 (Mojokerto Railfans) di group BBM, bahwasannya akan ada perjalanan dua buah lokomotif CC300 ke arah Jombang. Perjalanan dua buah lokomotif buatan INKA tersebut merupakan perjalanan yang keiga kalinya dalam beberapa mingu terakhir ini. Pada perjalanan pertama dan keduanya, saat itu saya masih berada di Yogyakarta untuk menyelesaikan tulsian thesis saya. Kebetulan karena thesisi sudah di ACC oleh dosen pembimbing, maka sya pulang, dan rezeki anak sholeh.. hahaha.. Seperti tertimpa burger runtuh, pucuk dicinta ulam pun tiba...

        Sudah lama sekali saya mendambakan moment tersebut, moment untuk dapat melihat lokomotif CC300 secara keseluruhan (full body) tidak hanya atapnya saja. Seperti biasanya, saat saya pulang pergi dari Yogyakarta ke Mojokerto ataupun seebaliknya, saat KA yang saya tumpangi berhenti di Stasiun Madiun, spontan saja saya pergi menuju pintu KA. Sambil memantau keadaan, berharap agar lokomotif merah tersebut berada di jalur 5 atau 6 stasiun. Namun harapan saya tersebut sering pupus, karena lokomotif tersebut memang sedang tidak keluar alias ngandang di dalam INKA. Hanya atap merah dan kuningnya saja yang dapat saya lihat jelas dari luar.

         Namun hari itu, saya seperti mimi, setelah menunggu kuran glebih sekitar satu jam setengah dari jadwal yang ditentukan sayapun mendengar suara semboyan 35 yang belum pernah saya dengar sebelumnya (sebelumnya pernah dengar namun dari youtube). Beberapa saat sebelumnya saya hampir saja putus asa, karena menunggu terlalu lama, dan sudah ada persepsi jangan-jangan KLB tersebut mengalami keterlambatan jadwal. Seperti salah seorang teman MR22 (Renaldy) mengatakan ke pada saya via BBM. Pada perjalanan pertamanya, rangkaian KA justru masuk Jombang pada siang hari saat dirinya sudah pulang sekolah.

      Hari itupun saya mengira hal serupa terjadi pada saya, menunggu lama tanpa ada makan dan minum serta toilet untuk buang hajat. Beberapa kali saya di PHP oleh petugas PJL, bunyi sisiren palang yang tertutup beriring dengan harapan saya sering kali salah. Justru KA lokalan dan Sarangan yang melintas. Namun bunyi sirine PJL terakhir dan petugas yang terus melihat ke arah Barat berdampingan dengan suara semboyan 35 asing tersebut membangkitkan harapan yang sudah hampir mati tersebut. Saya kembali bangkit dari tempat duduk saya dan menyiap kan kamera. 

     Dengan hp yang masih melakukan panggilan (kepada Naufal Nai Mohammad) saya mengambil kuda-kuda untuk mengabadikan moment tersebut, dan jeng...jengg....jengg... dua buha lokomotif mera terlihat dari kejauhan, bagaimana bentuknya dan keseruannya, ini dia beberapa foto lengkapnya sobat: Selamat menikmati:

         Nah sobat, demikianlah perjalanan saya dalam usaha mendapatkan moment yang baru pertama kalinya saya alami. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus mengikuti tulisan-tulisan saya dan perjalanan saya hanya di DIpo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta APi Indonesia...!!!!