orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Sepenggal Kisah Perjalanan Si Ular Besi Indonesia

      Ada banyak hal yang telah berubah dari tubuh menejemen PT KAI saat ini. Berbagai macam perombakan dan pembaharuan sistem terus saja dilakukan demi mendapatkan kepuasan dari para pelanggan dan konsumen jasa angkutan kereta api. Maka dari itu PT KAI terus melakukan pembenahan diberbagai lini, mulai dari pelayanan pembelian tiket hingga pelayanan kebersihan dan kenyamanan penumpang diatas kereta. Dalam tulisan ini, saya kan membaginya kedalam dua zona masa. Masa pertama adalah masa zaman kegelapan atau yang biasa disebut sebagai dark of age atau masa kejahiliaan kereta api, dan yang keua adlah abad pencerahan dari kereta api. 

Masa kegelapan kereta api Indonesia

        Yang dulunya dilakukan secara manual dan penumpang harus datang langsung ke Stasiun, yang tak ayal  hingga menimbulkan antrian panjang hingga berjam-jam lamanya untuk membeli tiket. Hal ini tentu saja menjadi celah tersendiri bagi para calo penjual tiket. Dimana juga masih memngkinkan bagi setiap orang membeli tiket lebih dari 5 orang. 

      Kesengsaraan yang dialami penumpang ternyata tidak hanya sampai di situ. Karena tiket masih menggunakan sistem manual, maka stok dan ketersediaan tempat duduk juga tidak dihitung secara sistematis. Yang menimbulkan logika menejemen saat itu "kalau mau untung banyak, ya harus mengangkut penumpang yang banyak juga". Semakin banyak penumpang mana akan semakin banyak pula pemasukan yang didapat (mungkin seperti itulah logika perusahaan dulunya). Cara pandang seperti ini tak pelak menimbulkan lonjakan dan ledakan penumpang disetiap pembarangkatan yang pada akhirnya mau tidak mau para penumpang harus berebut dan berdesak-desakan untuk naik ke kereta api. Bahkan tidak jarang pula banyak penumpang yang menunggu di rangkaian kereta mulai dari pagi yang padalah keretanya sendiri baru akan berangkat pada sore ataupun malam hari. 



       Ledakan penumpang seperti itu pada akhirnya seperti ritual rutin yang terjadi setiap tahunnya. Tidak jarang awak media massa mendapatkan gambar penumpang yang naik dari kaca kendela yang pecah (seperti saat saya berumur tiga tahun hehehe) atau bahkan mereka yang rela untuk tinggal didalam toilet kereta yang sempit. Tak pelak dimalam hari akan terlihat jejeran penumpang yang tidur berserakan dilantai kereta api yang menjadi pemandangan biasa bagi saya yang saat itu masih kecil.


         Ledakan seperti itu tidak hanya di kereta, tapi juga di stasiun. Banyak sekali penumpang yang keleleran (berserakan) di stasiun yang menginap  hanya untuk membeli tiket atau bahkan menginap untuk menunggu keberangkatan kereta api. Kesesakan seperti itu ditambah lagi dengan banyaknya pedagang asongan yang ada di sekitar stasiun. Maka pemandangan yang biasa kita saksikan dulu adalah, banyaknya pedagang yang menjajakan koran/ tikar yang biasanya dipakai alas tidur dan juga pedagang yang menjajakan kipas tangan yan gdigunakan untuk kipas-kipas karena memang biasanya penumpang menunggu lebih awal didalam kereta sebelum kereta benar-benar diberangkatkan.


       Kesengsaraan juga ditambah dengan fasilitas kereta yang apa adanya, seperti lampu kereta yang terkadang tidak menyala sehingga keadaan kereta gelap gulita (masih teringat di benak saya yang saat itu masih kecil, banyak penumpang menggunakan lilin sebagai sumber penerangan). Atau kaca-kaca kereta yang pecah yang sehingga saat diguyur hujan maka dalam kabin penumpang akan becek. Atap-atap kereta yang bocor saat hujan juga menambah kekacauan yang ada saat diguyur hujan. Pertanyaannya adalah, apa kesengsaraan hanya sampai disitu? ternyata jawabannya adalah tidak sobat.


       Jadwal kereta yang sering ngaret menyebabkan banyak jadwal yang terlambat. Bahkan pada saat itu, jikalau ada kereta ap yang tiba tepat pada waktunya, saya menganggapnya sebagai sebuah mukjizat hehehe. Bahkan banyak kritik-kritik pedas dari para penumpang mengenai keterlambatan jadwal kereta. Bahkan saking seringnya terlambat, keterlambatan tersebut diabadikan ke dalam sebuah lirik lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals yangkira-kira berbunyi "biasanya, kereta terlambat duajam itu sudah biasa". 


         Saya sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya penyebab keterlambatan tersebut, namun yang masih sangat saya ingat adalah, saat itu saya dan ibu serta bapak saya pulang dari Mojokerto ke Bekasi dengan menggunakan Gaya Baru Malam Selatan. Saat sebelum memasuki jawa barat kereta berhenti lama di pematang sawah dan kebetulan tidak jauh dari rel ada petani yang sedang memanen buah semangka, maka serentak para penumpang banyak yang turun untuk membeli buah semangka tersebut (bapak saya salah satunya) maka hanya dalam hitungan menit semua buah semangka yang ada habis ludes terjual. Dan jikalau kereta behenti lama dipematang sawah atau perkebunan di malam hari, maka tak ayal pula banyak nyamuk yang masuk kedalam kereta.

             Beberapa penggalan kisah diatas akan selalu menjadi kisah tersendiri bagi saya dengan kereta api kisah yang unik namun terkadang juga menyebalkan.

Zaman Keemasan, perubahan dan kemajuan

            Kalau tidak salah, seingat saya perubahan terus dilakukan menjelang akhir tahun 2010. Dimana untuk sistem pembelian tiket,  PT KAI telah mengadopsi sistem online yang berbasis pada komputerisasi. Sistem seperti ini memungkinkan bagi para calon penumpang untuk dapat membeli tiket jauh hari sebelum hari pemberangkatan, dan juga bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun calon penumpang berada. Dengan sistem yang terintegrasi ini maka dapat menghapus yang namanya calo dan juga antrian panjang. Apa lagi saat ini juga diwajibkan membali dengan identitas asli dan juga maksimal empat orang untuk satu pembeli.

             Sistem tersebut juga menghapus yang namanya berdesak-desakan saat naik ke kereta, bahkan setiap kereta penumpang sudah wajib menggunakan mesin pendingin AC. Kenyamanan dan keamanan terus ditingkatkan oleh menejemen KAI. Kebersihan kereta dan fasilitasnyapun kini telah menjadi prioritas menejemen untuk memanjakan para pengguna jasa transportasi ini. Selain itu sistem boarding layaknya di bandara juga diterapkan di setiap stasiun baik besar maupun kecil. 
 
             Dalam menunjang kenyamanan KAI juga mengharamkan merokok baik di area stasiun dan juga diatas kereta. Bahkan penertiban pedagang asongan seperti sterilisasi juga terus dilakukan. Maka pemandangan yang akan kita saksikan di setiap stasiun yang ada adalah sebuah pemandangan yang sepi dan lengang. Sehingga menimbulkan kesan damai, asri, dan tenang. Toilet gratis, stasiun yang bersih, jadwal kereta yang tidak pernah terlambat telah mematahkan "kutukan" lirik lagu lama tersebut.

        Bagi generasi saya dan sebelum saya mungkin merasakan masa-masa transisi tersebut, namun bagi generasi milenium mungkin tidak merasakan sebuah kisah pahit dan manis dari perjalanan si ular besi tersebut. Jalayah Selalu Kereta Api Indonesia......!!!!


4 komentar:

  1. Maju terus gan nih BLOG,, ane suka banget ama nih BLOG... majuin terus berita n Topik2 terkini di PT.KAI gan... dan juga model HOnye.. .:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak mas Anonim telah berkenan untuk berkunjung ke Blog kami. Mudah-mudahan informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat dan jangan bosa-bosan untuk teris berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari... Jaya Selalu Kereta Api Indonesia..!!!!

      Hapus
  2. sy teringat kisah mudik sy dg keponakan ke kebumen tahun 2010an,,waktu itu semua ka ekonomi yg berhenti di stasiun kbmen penuh sesak semua,hingga tibalah kereta terakhir Ka...gaya baru malam selatan,,,saat ka belum benar2 berhenti semua penumpang rebutan untuk sampai kepintu,saya nekat untuk menggoptong dan melempar keponakan sy ke kerumunan orang didalam gerbong,,,sy berteriak2,,,tolong tanggapi keponakan sy,,,,,,,,,,,,(seru sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mas, sayapun masih teringat bagaimana dulu bapak saya memasukkan saya melalui jendela kereta api yang pecah saat kami berebut masuk kedalam gerbong kereta di Sta Pasar Senen .. hehe, sebuah cerita yang cukupo diketahui oleh generasi yang telah lalu hehehe

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...