orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-
Tampilkan postingan dengan label TENTANG KERETA API. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TENTANG KERETA API. Tampilkan semua postingan

Sejarah Perkembangan Kereta Rel Disel Elektrik (KRDE) Buatan INKA dari Masa ke Masa

KRDE Prameks buatan INKA
KRDE Holec merupakan rangkaian kereta rel disel elektrik hasil modifikasi dari KRL BN Holec. Yaitu KRL yang diproduksi oleh PT INKA bekerjasama dengan pabrikan La Brugeoise et Nivelles (BN)-Bombardier serta Brush HMA (HOLEC) Ridderkerk.NV. La Brugeoise et Nivelles (BN) merupakan sebuah pabrik manufaktur kereta penumpang dan lokomotif yang berada di Belgia. Pada tahun 1986, sebanyak 45% saham dari BN dibeli oleh Bombardier, dan di tahun 1988 hampir 90.6% saham BN telah dimiliki Bombardier. Sedangkan untuk Brush HMA sendiri, merupakan sebuah perusahaan Belanda yang memproduksi mesin motor bertenaga listrik. Baik teknologi KRDE maupun KRD dari Jepang merupakan teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh Indonesia dalam mengembangkan teknologi transportasi guna keperluan kommuter. Pengembangan teknologi tersebut bertujuan untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan transportasi berbasis rel dengan tingkat pertumbuhan masyarakat pengguna yang cukup tinggi.

Sejarah Panjang Lahirnya Kereta Rel Listrik Tercanggih Buatan Anak Bangsa, dari Jakarta sampai Yogyakarta

KRL-I pertama buatan INKA (foto: east java com)
Tahun 2001, merupakan tahun bersejarah bagi perkeretaapian nasional. Untuk pertama kalinya dalam sejarah pereketaapian nasional, Indonesia mampu secara mandiri merakit kereta rel listrik buatan dalam negeri. Berbeda dengan KRL sebelumnya yang pernah dibuat oleh INKA (BN-Holce, Bombardier, dan Hitachi), KRL yang kemudian memiliki seri KRL-I ini, secara keseluruhan seperti desain dasar, sistem kelistrikan, dan sistem mesin merupakan buatan dalam negeri (KRL sebelumnya yang pernah dibuat INKA kesemuanya baik dari desain dasar, sistem mesin dan kelistrikan dari luar negeri seperti Korea Selatan, Eropa, dan Jepang). KRL dengan teknologi Variable Voltage Variable Frequency–Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT), merupakan produk KRL AC pertama PT INKA dan menjadikannya sebagai rangkaian purwarupa (prototipe). Desain ini kemudian dikembangkan oleh PT INKA dan menjadi acuan dalam pengembangan produk KRL generasi selanjutnya, yaitu KfW (KRL i9000) yang hadir 10 tahun setelahnya. KRL-I sendiri dikembangkan melalui kerjasama antara PT INKA, PT. LEN Industri, dan PT Pindad. 

Sejarah Panjang Perjalanan Kereta Rel Disel Indonesia Buatan INKA (Terlengkap)

KRDI generasi ke-3
Kereta rel disel Indonesia atau yang biasa disingkat KRDI merupakan rangkaian kereta penumpang berpenggerak yang diproduksi oleh PT INKA di Madiun. Untuk mesin sendiri, KRDI INKA banyak menggunakan mesin Cummins N-14 E-R3 JWAC tipe horisontal dengan daya kelauran mesin menapai 386 kw pada putaran 2100 rpm, daya keluaran transmisi 350 kw yang mampu menghasilakan kecepatan sampai dengan 100 km/ jam. Dimana jenis mesin ini tergolong mesin kecil dengan ukuran tidak jauh berbeda dengan mesin truk tronton ataupun genset ukruan sedang. Tujuannya adalah, suapaya penempatan mesin tidak memakan banyak ruang dan dapat diletakkan di bagian bawah kereta. Sedangkan untuk posisis radiator pendinginnya sendiri berada pada bagian atap, tujuannya adalah agar proses pendinginan dapat lebih optimal, dimana sirkulasi udara bagian atas dinilai lebih baik dibandingkan udara pada bagian bawah yang berdekatan langsung dengan mesin. Fungsi dari sistem pendingin mesin sendiri, untuk mengatur suhu mesin tetap pada temperatur kerja dipergunakan sistem pendingin utama yang mendinginkan motor diesel, oil cooler, dan turbo super charger. Sedangkan untuk meningkatkan daya selain pemompaan udara bakar juga pendinginan udara bakar di charging air cooler melalui pendingin bantu.

Sejarah Panjang Lahirnya Kereta Kelas Ekonomi Premium Generasi Pertama

Ekonomi Premium Generasi Pertama
Pada bulan Mei tahun 2017, PT INKA sedang sibuk menyelesaikan sebanyak 66 kereta penumpang pesanan PT KAI. Dimana ke-66 kereta penumpang tersebut, merupakan rangkaian kereta kelas Ekonomi Premium, yang merupakan generasi terbaru dari kereta ekonomi new image (neg concept) yang lahir satu tahun sebelumnya, di tahun 2016. Dapat dikatakan, kereta ekonoomi premium ini, merupakan hasil revisi dari kelas ekonomi new image. Sebagaimana, secara keseluruhan tidak ada yang berbeda dengan kereta ekonomi new image, dimana jumlah tempat duduk masih dengan kapasitas yang sama yaitu 80 tempat duduk, kemudian terdapat 4 buah TV LED yang saling berhadapan dengan posisi tergantung di bagian tengah kabin penumpang, serta terdapat running text di setiap sudut kereta yang menunjukkan tujuan kereta, suhu dalam kabin. Tidak hanya itu, pada bagian bawah dari bagasi penumpang yanng menggantung di atas kuris, juga disematkan dua buah lampu baca untuk masing-masing penumpang.

Inilah Sejarah Lengkap Beberapa Tipe Kelas Ekonomi New Generation!

Ekonomi New Image 2016
Oke sobat, mengapa saya menggunakan judul ekonomi new genertion, karena saya akan menceritakan bagaimana upaya dari PT KAI bersama dengan INKA untuk menghadirkan kereta kelas ekonomi yang lebih modern, dengan desain yang belum pernah ada sebelumnya dan menghadirkan era baru layanan kereta kelas ekonomi yang berbeda dari layanan kereta kelas ekonomi sebelumnya. Baik mulai dari desain interior maupun desain eksterior kereta. Hal tersebut merupakan upaya dari PT KAI untuk mengupgrade semua armada keretanya, terutama yang telah berumur lebih dari 30 tahun, dan sebagai perwujudan dari rencana PT KAI untuk menghapuskan layanan kereta kelas bisnis secara bertahap dan menggantikanya dengan layanan kereta kelas ekonomi “yang setara” dengan kelas bisnis. Sehingga, meskipun nama layanannya adalah ekonomi, namun dari segi harga saya rasa tidak ekonomis banget, karena memang layanan yang ditawarkan tergolong pada middle class. Berikut beberapa kisah dari perjalanan kereta ekonomi new generation yang dihadirkan oleh PT KAI.

Dibalik Sejarah Lahirnya KA Jayabaya Reborn di Tahun 2014, Sang Pelopor Selendang Pecut!

Interior kabin KA Jayabaya
Pada tanggal 18 Oktober tahun 2014, PT KAI secara resmi meluncurkan layanan terbarunya yang bernama KA Jayabaya. Nama tersebut sebenarnya bukanlah nama baru di dunia kereta api Indonesia, dimana sebelumnya nama KA Jayabaya pernah digunakan untuk dua layanan KA di jalur Selatan dan Utara Jawa, yaitu Jayabaya Selatan dengan rute Gambir-Surabaya Gubeng dan Jayabaya Utara Gambir sampai Surabaya Pasar Turi. Namun bukan itu yang akan saya ceritakan dalam tulisan ini, melainkan latar belakang dari lahirnya KA Jayabaya Reborn dengan tampilan baru, kelas baru, dan rute baru. Pada hari Kamis 13 Maret tahun 2014, atau 7 bulan sebelum peluncuran KA Jayabaya, menteri BUMN meminta PT KAI untuk membeli sebanyak 50 kereta penumpang kelas ekonomi plus buatan PT INKA. Kereta ekonomi AC plus tersebut merupakan kereta yang sebelumnya dipesan oleh Kementrian Perhubungan dengan nilai kontrak mencapai Rp 180 miliar. Kereta penumpang kelas ekonomi AC Plus tersebut, merupakan kereta penumpang yang dipesan oleh Kementrian Perhubungan di tahun 2012 silam. Namun ketika semua kereta penumpang tersebut selesai, Kementrian Perhubungan tidak memiliki uang untuk mengambilnya. Oleh karena itu, Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN saat itu meminta kepada PT KAI untuk membeli ke-50 kereta penumpang tersebut untuk dapat menyelamatkan PT INKA.

Berikut Alasan Layanan Kelas Bisnis Dihapus serta Perbandingannya dengan Layanan Ekonomi Premium!

Interior kelas bisnis
Rencana untuk menghapus layanan kereta kelas bisnis, pertama kali muncul di tahun 2009. Saat itu, Ignasius Jonan selaku Direktur Utama PT KAI menyampaikan kepada wartawan, saat peluncuran Argo Gede 14 Juli 2009, dimana kedepannya layanan kelas binis akan dihapuskan dan hanya akan dua kelas, yaitu ekonomi dan eksekutif Tidak hanya itu, semua kereta penumpang akan dipasang pendingin ruangan. Pada awal kabar tersebut berhembus, rencana untuk menghapus layanan kelas bisnis mendapat pertentangan dari Institut Studi Transportasi (Instran), yaitu dari Dsrmaningtyas, Ketua Bidang Advokasi MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) di Jakarta. Dalam tulisannya tersebut, Darmaningtyas memiliki argumen bahwa, layanan kelas bisinis masih dibutuhkan oleh masyarakat, dimana layanan kelas bisnis merupakan layanan pelengkap dan alternatif pilihan bagi masyarakat yang ingin berpergian dengan kereta dengan tarif tengah, yaitu tidak mahal dan tidak murah. Lebih jauh, dari pada menghapus layanan kelas bisnis, alangkah baiknya PT KAI lebih memfokuskan pada perbaikan layanan yang terdapat pada kereta kelas bisinis.

Mengapa LRT Palembang Menggunakan Lebar Rel 1067mm dan LRT Jakarta 1435mm? Berikut Penjelasannya!

LRT palembang 1.067mm (foto:kompas.com)
Pengerjaan mengenai proyek transportasi bebasis rel (sarana dan prasarana) tidak sesederhana seperti saat kita akan membangun proyek jalan tol. Mengapa? karena ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan pikirkan secara jangka panjang. Selain menentukan rute, titik lokasi pemberhentian halte atau stasiun, sistem persinyalan, ada satu hal lagi yang paling penting, yaitu menentukan lebar rel yang akan digunakan. Bahkan dalam proyek LRT sendiri ada beberapa bidang kajian, seperti tinjauan studi wilayah, kajian hukum dan kelembagaan, kajian permintaan penumpang LRT, Perencanaan Geometrik (jalur rel), Perencanaan Sistem LRT (kontak rel ketiga, signalling dan traffic signing, sistem kontrol traffic, konfigurasi ruang kontrol total,basid design dll), Depo, Kendaraan Inspeksi dan Reparasi, Telekomunikasi, Prencanaan Sistem Struktur, Perencanaan Stasiun dan JPO, Kajian Bentuk Kerjasa, Analisis Dampak Lingkungan, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Kajian Risiko, Kajian Dukungan Pemerintah. Beberapa hal tersebut berkenaan dengan prospek dari proyek tersebut di masa yang akan datang. Dimana standar lebar rel akan menentukan banyak hal, terutama dalam pengadaan rangkaian kereta. Dalam perkeretaapian internasional, terdapat beberapa lebar rel yang digunakan seperti 1.000mm, 1067mm, 1.435mm, 1.520mm, 1.524mm, 1.600mm, 1.668mm, dan 1.676mm. Dari berbagai lebar rel yang ada tersebut, yang umum digunakan adalah rel dengan lebar 1.435mm, yaitu 60% dari seluruh populasi lebar rel yang ada di dunia. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan ketersediaan rangkaian kereta.

KAI Pensiunkan Logo Era Ignasius Jonan dan Perkenalkan Logo Baru, Sudah Tahu Alasannya?

Logo Baru KAI (republika.co.id)
Pada ulang tahunnya yang ke-75 tahun, PT KAI juga memperkenalkan logo barunya. Berbeda dari logo-logo sebelumnya, logo baru dengan dominasi warna biru dan orange yang diluncurkan pada tanggal 28 September 2020 tersebut, bukan lagi berbentuk gambar, melainkan sebuah huruf yang bertuliskan KAI dengan sebuah pola menyerupai jalan di bagian huruf A. Dengan demikian, secara resmi logo yang dibuat era Ignasius Jonan dipensiuankan, sebuah logo yang secara fudamental telah melegenda sejak sembilan tahun lalu mengubah wajah perkeretaapian di Indonesia. Pergantian logo tersebut bukan tanpa sebab, tujuan dari PT KAI untuk mengubah logo lama ke logo baru, sebagai upaya perusahaan untuk mengintegrasikan KAI Group dengan anak perusahaanyang memiliki bisnis berbeda menjadi ke dalam satu grup perusahaan. Menurut Direktur Utama PT KAI Didiek Haartantyo, pergantian logo merupakan sebuah langkah transformasi perusahaan untuk menjadikannya sebuah brand architecture yang lebih efektif.

Fakta Unik Tentang KA Parcel Yang Tidak Banyak Diketahui Orang!!!

KA Parcel Selatan
Kereta api Over Night Service (ONS) atau yang lebih di kenal dengan kereta api parcel merupakan sebuah rangkaian KA yang terdiri dari kereta barang. Layanan kereta parcel untuk pertama kalinya diperkenalkan pada musim lebaran tanggal 3 Oktober tahun 2007. Meskipun demikian, data ini saya rasa perlu dikaji ulang, dikarenakan pada tahun 1999, ketika kakek saya meninggal, saya pernah pergi dari Jatinegara menuju Surabaya Pasarturi dengan kereta parcel. Namun bukan kereta parcel yang dikenal kebanyakan Railfans saat ini, pada masa itu, terdapat sektiar 3 sampai 4 kereta penumpang kelas ekonomi yang disambung dengan rangkaian kereta parcel. Dua tahun kemudian, di tahun 2009, juga dijalankan kereta api parcel dengan sistem yang dikenal dengan Sistem Kereta Api Blok (SKAB) dengan rute dari Jakarta Gudang menuju Surabaya Pasar Turi via Semarang. Perjalanan pada tahun 2009 ini, KA Parcel menggunakan rangkaian kereta baru, yang terdiri dari 10 kereta barang. Dimana kereta barang ini memiliki spesidikasi yang setara dengan kereta kelas eksekutif, dimana puncak kecepatannya mampu melaju pada kecepatan 90-100 km/ jam. Selain itu daya angkut bertambah dari yang sebelumnya hanya 100 ton dalam sekali jalan, menjadi 200 ton dan waktu tempuh yang lebih singkat dari yang sebelumnya 20 jam, menjadi 14 jam. Selain itu, dalam hal layanan, kereta parcel ini memiliki waktu tunggu 10 jam dari datang sampai dengan diberangkatkan kembali. Meskipun demikian, rangkaian KA parcel ini belum berjalan secara reguler, dan berjalan dengan meneysuaikan ketersedian sarana.

LRT Palembang dan LRT Jakarta, Lebih Canggih Mana?

LRT Jabodetabek dalam pembangunan
Untuk LRT Palembng sendiri, sebanyak 60% dari komponen yang menempell pada rangaian kereta, merupakan produk impor sedangkan 40% sisanya, sudah menggunakan bahan lokal. Beberapa komponen yang masih diimpor oleh INKA dalam membangun produk LRT Palebang antara lain, sistem kontrol, sistem pengereman, dan juga roda kereta. Untuk mesin dan car bodi LRT sendiri, diimpor langsung oleh INKA dari China. INKA memilih mengimpor mesin dari China, karena spesifikasi mesin dari China dinilai cocok baik dari segi kebutuhan dan harga, untuk desain LRT yang dikembangkan oleh INKA. Mesin yang diimpor tersebut, merupakan sebuah motor listrik yang dilengkapi dengan third rail, sebagai sumber daya listrik (pantofraf), dimana car body kereta sudah menggunakan bahan alumunium double skin. Untuk kaca jendela yang digunakan, berbahan tempred glass anti crack, dengan laminasi anti UV 60%. 

Mengenang Kisah Duo Madiun Sang Pengelaju Surabaya-Madiun

KRDI Arjuno Ekspres
Pada tanggal 4 Februari tahun 2013 PT KAI kembali meluncurkan KA yang melayani rute Madiun-Surabaya menggunakan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI), kereta berpenggerak tanpa lokomotif yang tedri dari empat rangkaian buatan INKA. KA tersebut diberi nama Arjuno Ekspres, sebuah nama yang diambil dari dunia pewayangan. KA Tersebut memiliki satu kali jadwal pemberangkatan dari Madiun dan Surabaya setiap harinya, dimana pagi hari melayani rute Madiun-Surabaya dan Surabaya-Madiun pada sore harinya. Untuk harga tiketnya sendiri, dalam sekali jalan, dibanderol dengan harga 25.000 untuk 0 KM-90 KM dan 35.000 untuk 90 KM ke atas. Dalam perjalanannya, rangkaian KRDI ini sering megalami masalah teknis, mulai dari mogok dan gangguan radio dan lainnya, hal tersebut menjadikan perjalanan KA sering tertanggu. Bahkan pada pertengahan Juli 2014 (17-22 Juli), perjalanan KA Arjuno Ekspres pernah dibatalkan, sampai akhinrya dibuka kembali pada tanggal 23 Juli 204 dengan menggunakan rangkaian baru, yang berupa KRDE bekas digunakan oleh KA Kaligungmas.

Masih Anggap Remeh Produk Dalam Negeri? Ini Dia Seluk Beluk Kehebatan Lokomotif Buatan Indoensia!

Proyek untuk membangun lokomotif buatan Indonesia sendiri, dimulai pada tahun 2010 silam, dimana INKA menerima pesanan dari Kementiran Perhubungan sebanyak 5 buah lokomotif tahan banjir dengan nilai kontrak perunit lokomotif mencapai 40 miliar Rupiah.  Setelah mendapat nilai kontrak tersebut, tim INKA langsung membuat desain awal lokomotif tersebut. Rencana awal dari pengembangan lokomotif CC300 ini adalah, dengan tujuan agar lokomotif ini nantinya dapat dipergunakan untuk membantu pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa, yaitu guna keperluan mengangkut angkutan berat. Lokomotif buatan INKA dengan seri penomoran CC300, merupakan lokomotif dengan sistem penggerak berjenis Diesel Hidraulic (DH). Bogie pada lokomotif ini beroperasi menggunakan sistem emcanical gearbox, dimana mesin diesel hidraulic yang berada di dalam lokomotif, terhubung langsung dengan bogie melalui gardan penghubung yang terletak di bagian bawah badan lokomotif (lihat pada gambar). Dimana skema mekanik tersebut, memungkinkan roda lokomotif bergerak tanpa harus dengan jaringan kelistrikan yang dapat menganggu ketika terjadi genangan atuapun banjir pada rel kereta. Oleh karena itu, bogie memiliki fleksibelitas untuk dilepas dan diapsang kembali, dengan perawatan yang cukup sederhana ketika akan melepas bogie untuk keperluan pembersihan dan perawatan.

Berapa Jumlah Maksimal Kereta dan Gerbong Pada Rangkaian Kereta Api di Indonesia?

Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan selalu bersemangat untuk menjalankan berbagai macam aktifitas yang ada di hari ini. Jika pada postingan sebelumnya saya membahas mengenai analisis mengapa jalur rel di Indonesia banyak yang mati (non aktif), maka dalam postingan kali ini saya akan membahas sebuah tema yang berbeda, yaitu berapa sih panjang maksimal rangkian kereta api di Indonesia? dan apa alasannya?. Bagi sobat yang sering berpergian naik kereta api, pernah gak sih menghitung berapa jumlah rata-rata kereta pada rangkaian kereta api di Indonesia? Atau hanya melihat yang penting kereta api panjang gitu aja sob, lebih dari tiga misalnya. Nah, dalam tulisan ini saya akan mengulas berapa panjang (jumlah kereta) maksimal kereta penumpang dan berapa panjang kereta (jumlah gerbong) barang pada setiap rangkaian kereta api ya sob. Jika dipandang secara awam, atau kita tanyakan ke teman-teman Railfans misalkan, berapa sih panjang maksimal rangkaian kereta di Indonesia? kemungkinan secara bersamaan akan di jawab 12 kereta untuk kereta penumpang dan 20 gerbong untuk kereta api angkutan barang. Tapi ada yang tahu gak sob, apa landasan hukum yang mendasarinya, dan alasan apa saja yang ada di balik itu semua? Nah ini dia beberapa hal yang nantinya akan saya bahas dalam postingan kali ini sob.

Inilah Cara Menikmati Perjalanan Dengan Kereta Api dari Malang ke Mojokerto

Selamat pagi sobat semua dan Salam SPoor...!!! Ada kabar gembira nih, buat kamu warga Mojokerto yang sedang menempuh studi di Malang, khususnya buat kamu yang sering pulang pergi dari Mojokerto ke Malang atau sebaliknya. Jika dulu Mojokerto Malang dapat ditempuh dengan menggunakan bis, travel, atau sepeda motor. Sekarang, jarak dua kota tersebut jgua bisa ditempuh dengan menggunakan kereta api. Sebenarnya dari dulu juga bisa ditempuh dengan kereta api, tapi jaraknya yang begitu jauh karena harus melewati jalur kantong terlebih dahulu (Jombang-Kertosono-Kediri-Blitar), saat ini jarak tersebut dipermudah dengan adanya jaringan jalur rel dari Stasiun Tarik ke Sidoarjo. 

Mengapa Kereta Api Selalu Menjadi Primadona Angkutan Darat? Ini Dia Alasannya

Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Pernahkah terlintas sesaat dibenak sobat semua, mengapa KA menjadi primadona angkutan darat? Hal ini bermula sejak pertama kali ditemukannya lokomotif uap pertama dan pnggunaan kereta pada aktifitas pertambangan. Dari segi desain, kereta memang dapat mengangkut lebih banyak barang dan juga tanpa harus mengendalikan arah jalannya. Karena kereta berjalan dengan terus mengikuti jalur rel yang merupakan jalur khusus untuk kereta. Seiring berjalannya waktu, modernisasi mesin lokomotif semakin maju, berbagai tekhnologi baru dan inovasi desain terus dibuat oleh para ilmuan dan menjadikan kereta api yang kita lihat sekarang ini.

           Dari yang awalnya hanya menggunakan tungku sebagai tenaga penggeraknya, hingga pada bahan bakar disel, hingga pada tenaga listrik untuk KA dengan kecepatan tinggi seperti yang ada di negara-negara maju. Meskipun demikian, semua KA memiliki kesamaan meskipun dari segi kecepatan dan bentuk berbeda-beda, yaitu sama-sama berjalan diatas rel. Setiap KA biasanya terdiri dari lokomotif (sebagai mesin penggerak) dan juga gerbong (baik untuk mengangkut penupang ataupun mengangkut barang). Namun penamaan gerbong sendiri masih memiliki banyak arti ada yang mengatakan gerbong untuk barang dan kata kereta untuk penumpang. Tapi yang akan saya bahas disini adalah alasan mengapa KA menjadi primadona angkutan darat.

Ingin Naik KA Lokalan Seperti Jenggala dan Batarakresna? Ini Dia Caranya

Selamat pagi sobat semua dan salam spoor...!!!! Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa tips kepada sobat semua yang bisa digunkan bagi sobat yang ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan KA Lokal bertarif murah seperti KA Jenggala yang ada di Daop 8 (Mojokerto-Sidoarjo PP) ataupun KA Batarakresna yang ada di Daop 6 (Purwosari-Wonogiri PP). Seperti yang kita ketahui, bahwasanya 2 macam KA ini merupakan KA dengan relasi yang tidak begitu jauh, namun ditempuh dengan KA yang nyaman dan ditambah lagi dengan tarif yang sangat terjangkau. Ketiga dari penjabaran saya diatas merupakan alasan mengapa pada hari libur, KA seperti ini banyak sekali diminati oleh para penumpang yang berada di kota-kota yang menjadi tempat pemberhentian 2 KA tersebut.

     Maka dari itu, saya mencoba untuk mengulasnya dengan memberikan beberapa tips yang bisa sobat coba sebagai persiapan sebelum melakukan perjalanan dengan menggunakan KA ini. Tulisan ini saya rekomendasikan untuk sobat yang akan berpergian di hari libur. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah:

Untuk Yang Tinggal di Daop 8 Surabaya, Apa Sudah Pernah Naik KRD Jenggala?



        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor....!!!! Untuk sobat yang tinggal di Daop 8, apa teman-teman semua sudah pernah naik KRD jenggala? Meskipun saya tinggal di Mojosari-Mojokerto, saya sendiri belum pernah sekalipun mencoba untuk naik rangkaian KA ini, maklum saja, meskipun saya tinggal di Mojosari namun untuk smeentara waktu ini saya masih berdomisili di kota perantauan Yogyakarta. Bahkan saat teman-teman dari MR22 (Mojokerto Railfans) mencoba KA ini pada perjalanan perdananya, saya hanya bisa menikmati foto-fotonya. Maka pada liburan semester kemarin, saya bersama ibunda tercinta saya kami berdua mencoba untuk jalan-jalan menggunakan KA ini setelah sebelumnya kami gagal melakukan perjalanan dikarenakan saya tidak tahu jikalau tiket KA harus dibeli terlebih dahulu tiga jam sebelum pemberangkatannya.

 Ruang kabin yang adem dan bersih

          Maka pada kesempatan kali ini saya tidak akan membuang-buang waktu lagi, setelah sholat subuh saya langsung meluncur dari Mojosari menuju Stasiun Mojokerto untuk membeli tiket KA Jenggala pemberangkatan pertama. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan dua tiket untuk sekali perjalanan bersama ibu saya menuju Kota Sidoarjo. Waktu pemberangkatanpun tiba, kini saya sudah berada di atas KA. Untuk ukuran KA sekelasnya, Acnya saya katakan sudah cukup dingin. Segi interior masih sangat bagus dan masih kinyis-kinyis, maklum saja Kanya masih baru. Pintu penutup masih berfungsi dengan baik secara otomatis, led display runing tekxt juga berfungsi sempurna, saya memberikan nilai 9 untuk KA ini. 

Sudah Pernah Merasakan Naik Kereta Api Kaligung Mas? Ini Dia Sensaasinya

         Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Sudah lama sekali saya tidak mengupdate berita yang ada di Dipo Lokomotif Mojosari dikarenakan banyaknya tugas kuliah yang menumpuk dan juga tugas akhir saya sebagai mahasiswa pasca sarjana yang harus sesegera mungkin saya selesaikan. Namun disela-sela mengerjakan banyaknya tugas tersebut saya akan selalu berusaha untuk terus mengupdate berita postingan yang ada di web ini. Tulisan saat ini merupakan sebuah cuplikan dari pengalaman saya saat mencoba naik kereta api Kaligung Mas dari Kota Semarang menuju Kota Pekalongan. Untuk harga tiket kereta api ini sendiri dipatok dengan harga sebesar 47.000 rupiah untuk relasi dua kota tersebut.

Lokomotif langsiran rangkaian Kaligung Mas

         Tiket kereta api juga bisa dibeli dengan dua cara, yaitu dengan membeli tiket melalui sistem online ticketing dan juga langsung secara go show, itupun jikalau masih tersedia tempat duduk yang kosong. Sebelumnya rangkaian kereta api ini menggunakan rangkaian dari KRDE seperti yang digunakan Prambanan Ekspress, namun corak lierynya berwarna merah dan putih dan biasa disebut oleh para railfans dengan sebutan angry bird. Namun setelah rangkaian KRDE yang dulu digunakan sudah dimutasi ke jalur Selatan (pernah digunakan sebagai Arjuno Ekspress dan juga Madiun Jaya sebagai kereta api cadangan), rangkaian kereta Kaligung Mas menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi.

Kereta Api Kalijaga, Kereta Api Antar Kota Yang Murah Meriah

           Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Nah sobat semua, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya saat menggunakan kereta api Kalijaga dari Solo ke Semarang. Kereta api Kalijaga merupakan kereta api kelas ekonomi yang memiliki relasi perjalanan dari Stasiun Purwosari Solo hingga Stasiun Semarang Poncol PP. KA Kalijaga ini hanya melayani rute tersebut satu kali perjalanan PP setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan rangkaian yang digunakan untuk rangkaian KA Kalijaga adalah miliki KA Bengawan. Sehingga kereta api harus bergantian berdinas dari rute asal ke rute tambahan. 

Memulai perjalanan di pagi hari yang cerah dan berembun

       Setelah tiba di Stasiun Solo Purwosari dari Jakarta, rangkaian KA ini akan diinapkan di Stasiun Solo Balapan. Pada pagi harinya yaitu sekitar pukul 5 pagi, rangkaian KA akan kembali dilangsir dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Purwosari dan berganti nama menjadi Kalijaga untuk melayani rute tambahan ini. Karena KA ini melakukan perjalanan awal pada pagi hari gelap, maka bagi teman-teman yang berada di Yogyakarta bida melakuakan cara yang saya lakukan yaitu dengan pergi ke Stasiun Purwosari dengan menggunakan rangkaian KA prameks malam (KA terakhir dari Jogja ke Solo) dan kemudian menginap di peron stasiun hingga keesokan harinya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...