orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-
Tampilkan postingan dengan label CERITA MISTIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA MISTIS. Tampilkan semua postingan

Kisah Mistis Dari Balai Yasa Gerbong Tegal

        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan juga bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas serta kesibukan yang ada di hari ini. Sepertinya sudah lama sekali saya tidak menuliskan berbagai macam artikel di Dipo Lokomotif Mojosari. Maklum saja sobat, selama liburan kuliah ini saya disibukkan dengan kegiatan yang ada di rumah. Mulai dari memberi makan ayam, bercocok tanam, hingga memasang instalasi listrik. Sebisa mungkin saya luangkan waktu luang untuk dapat menuliskan satu atau dua buah artikel yang kemudian dapat saya upload ke dalam blog tercinta ini. Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai sebuah kisah mistis yang ada balai yasa gerbong di Kota Tegal.

Foto: Haritage Kereta Api Indonesia

     Pada awalnya sebenarnya saya hanya iseng saja mencari-cari berbagai macam berita kisah mistis yang berkenaan dengan kereta api. Tanpa disengaja saya menemukan sebuah kisah dari Mister Tukul Jalan-Jalan yang pada episode tersebut sedang melakukan perjalanan di Kota Tegal. Salah satu lokasi yang dikunjungi dalam episode tersebut adalah balai yasa kereta api yang ada di Tegal.

Foto: Haritage Kereta Api Indonesia
 
      Saat pertama kali saya melihat video tersebut di youtube saya kembali teringat jikalau saya juga memang memiliki teman yang bekerja di BY tersebut. Namun yang ingin saya ceritakan kemabli adalah dari apa yang ada pada episode tersebut. Pada episod etersebut dikisahkan bahwa banyak sekali terdapat gerbong-gerbong bekas yang terdapat pada BY tersebut. Gerbong-gerbong tersebut memiliki kisah sendiri-sendiri, mulai dari ada yang bekas kecelakaan karena tabrakan, menabrak, ataupun karena anjlok dll.

Kisah Mistis Dari Gerbong Penumpang Ekonomi Dengan Nomor Seri K3-64704 BD

        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Cerita in isaya daptkan dari sebuah thread yang ada di group Semboyan35 saat sedang mencari informasi tambahan terkait dengan cerita gerbong penolong yang ada di Bangil. Tanpa disengaja saya justru mendapatkan cerita tambahan untuk kembali dapat saya tuliskan pada blog ini. Kisah yang satu ini bercerita mengenai keangkeran di sebuah gerbong kereta api ekonomi yang sudah tidak aktif dan mangkrak di Manggarai. Saat itu gerbong ini dijadikan sebagai lokasi uji nyali. Saat saya melihat tahun dari positingan yang ada di group Semboyan35 tersebut saya melihat bahwa postingan tersebut tertera tahun 2010 silam.


      Gerbong kereta api kelas ekonomi itu sendiri merupakan gerbong milik Bandung dengan tertera kode BD di badan bagian luar gerbong kereta. Dari keterangan yang ada, ada salah satu akun yang mengatakan bahwa sebelumnya dirinya pernah melihat gerbong tersebut terparkir di sebelah Barat atau di pojokan Dipo Bandung. Dari tulisan yang terlihat dan menjadi keterangan yang ada, bahwa gerbon gtersebut telah diafkirtan pada tahun 2008 silam. Posisinya bagi sebagian orang memang sedikit aneh karena salah saru bagiannya terlihat mengangkat ke atas.

Cerita Mistis Dari Gerbong Penolong di Stasiun Bangil

          Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Pada kesempatan kali in saya akan mencoba untuk sharing terkait dengan cerita-cerita mistis yang saya dapatkan dari pengalaman-pengalaman teman-teman railfans yang ada di Indonesia. Beberapa waktu lalu saya mencoba untuk memposting terkait dengan meminta bantuan dari teman-teman RF yang ada di akun FB saya untuk berbagi cerita baik pengalaman ataupun cerita penduduk sektiar mengenai cerita mistis yang ada. Cerita kali ini berasal dari Kota Bangil yang lebih tepatnya berada di Dipo Bangil. Cerita ini akan bercerita mengenai gerbong penolong yang ada di stasiun Bangil ini saya dapatkan dari teman saya yang bernama  Fatah Fauzan. 

Foto: Semboyan35
        Setelah mendengar cerita dari dirinya tersebut, saya kemudian mencoba untuk menggunakan mesin pencari google guna mendapatkan informasi tambahan mengenai gerbong penolong ini. Setelah beberapa menit berselancar di dunia maya, sayapun mendapatkan beberapa gambar dari lokasi sekitar dan penampakan gerbong tersebut. Saya sendiri baru mengetahui keberadaan dipo ini setelah mendengar cerita dari Fatah, padahal pada tahun 2007-2008 saya sering sekali naik dan turun di Stasiun Bangil untuk pergi ke Banyuwangi dengan menggunakan KA Mutiara Timur. Namun saya baru sadar jikalau di lokasi ini terdapat sebuah bangunan tua dipi dan gerbong penolog di dalamnya.

Kisah Mistis Dari Balai Yasa Pengok Yogyakarta

       Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Siapa sih para pecinta kereta api yang tidak mengenal tempat yang satu ini. Sebuah tempat yang berada di salah satu sudut Kota Yogyakarta ini memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan lokasi lainnya yang ada di Indonesia. Jika sobat semua pernah melihat sebuah foto yang memperlihatkan mengenai lokomotif yang sedang berjalan di tengah-tengah perumahan warga seperti mengambarkan bahw alokomotif tersebut sedang berjalan di tengah jalna desa itulah tempat yang akan saya ceritakan disini. Lokasi tersebut adalah Balai Yasa Pengok Yogyakarta. Balai yasa sendiri merupakan sebuah tempat dimana semua lokomotif ataupun gerbong menjalani perawatan ataupun perbaikan. Dengan kata lain, Balai Yasa dapat kita sebut sebagai bengkel kereta api. Balai Yasa sendiri terdapat dua macam, pertama adalah balai yasa lokomotif dan kedua adalah Balai Yasa yang diperuntukkan hanya untuk gerbong kereta api seperti yang ada di Kota Tegal.

Ex Arek Surokerto di depan BY Pengok

      Balai yasa ini sendiri merupakan sebuah balai yasa yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda tepatnya di tahun 1914 oleh Netherland Indische Spoorweg Maatschapij (NIS). Pada masa itu, Balai Yasa Pengok sendiri memiliki nama Central Werkplaats, yang mana tugas pokok dari balai yasa ini adalah sebagai tempa tuntuk melakukan overhoul mesin lokomotif dan gerbong. Meskipun sudah pernah pindah kepemilikan sebanyak tiga kali seperti pada tahun 1942, yang mana saat Jepang mendarat di Indonesia, Jepang juga  mengambil alih balai yasa ini. Sedangkan pada 28 September tahun 1945 barulah secara penuh balai yasa ini menjadi hak milik pemerintah Indonesia yang saat itu dipegang oleh Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI). Meskipun demikian balai yasa ini tetap fokus pada tugas utamanya yaitu sebagai tempat perawatan lokomotif dan gerbong. Dan pada tahun 1959 balai yasa ini pernah berubah nama menjadi balai yasa traksi dengan tugas dan fokus yang sama.

Inilah Asal Mula Penamaan Lembah Putus Cinta Sedayu Yogyakarta

        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk jalan-jalan mengunjungi suatu tempat yang mungkin tidak begitu terkenal atau bahkan tidak pernah sobat ketahui sebelumnya. Meskipn tempat ini berada di Daerah Yogyakarta namun tempat ini memang tidak banyak yang menganalinya. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui lokasi dan nama tempat ini. Bagi sebagian orang yang melintas atau tinggal di lokasi ini bahkan tidak akan tahu nama pasti dari lokasi ini. Lokasi ini memiliki nama Lembah Putus Cinta, sebuah lembah kecil yang berada di daerah Sedayu.


        Penamaan nama ini sendiri diberikan oleh para siswa dan siswi yang bersekolah di Yayasan Panghudi Luhur Sedayu. Bahkan nama ini lokasi ini sendiri saya ketahui dari teman saya Albertus Surya Edi salah seorang Railfans Yogyakarta yang juga bersekolah di Yayasan Panghudi Luhur tersebut. Konon dari kabar yang beredar, penamaan tersebut berasal dari banyaknya tragedi yang terjadi di lokasi tersebut. Nah mungkin sobat akan terkejut jika saya memberitahukan kejadian apakah tersebut. Hehehe.... Kejadian yang sering terjadi di lokasi ini dan mendasari penamaan dari lokasi ini adalah karena banyaknya sepasang kekasih yang putus cinta setelah datang ke lokasi ini.

Kisah Mistis Dari Jembatan Progo

         Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Jika sobat semua yang pernah berkunjung ke Kota Yogyakarta, mungkin nama sungai dan jembatan yang satu ini tidak asing lagi itelinga sobat semua. Nama sungai dan jembatan tersebut adalah Sungai dan Jembatan Progo. Jembatan ini jgua merupakan sebagai batas wilayah antara kabupaten yang ada di Yogyakarta. Setelah melewati sjembatan ini dari arah Yogyakarta, maka kita sudah berada di wilayah Kulon Progo. Jika dilihat dari segi lokasi hunting foto kereta api, lokasi ini cocok sekali untuk mendapatkan gambar-gambar kereta api dengan pemandangan yang menakjubkan. Meskipun demikian, tahukah sobat dibalik keindahan dan bentuk unik dari struktur jembatannya tersebut, jembatan ini menyimpan banyak cerita mistis yang jarang diungkapkan. 


         Kisah ini berawal dari kisah pembantaian para pejuang NKRI yang dibantai di daerah Temanggung. Pada peristiwa tersebut, banyak sekali baik dari pejuang maupun dari rakyat jelata yang tidak bersalah menjadi korban keganasan penjajah dalam melakukan agresi militer. Semua yang dianggap mencurigakan, akan ditangkap dan ditahan yang berakhir pada pembantaian diatas jembatan Sungai Progo yang ada di daerah Temanggung. Dari informasi yang saya dapatkan, jumlah korban pembantaian mencapai 1.600 orang. Cara membantainyapn macam-macam, ada yang disiksa terlebih dahulu, ataupun ada yang dipenggal. Bahkan saking angkernya, lokasi jembatan Progo yang berada di daerah Temanggung pernah masuk ke dalam acara Misteri Tukul Jalan-Jalan.

Kisah Mistis Dari Terowongan Ijo

        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Siapa sih yang tidak tahu dengan nama terowongan yang satu ini. Terowongan Ijo sebuah terowongan yang berada di daerah Daop 5 Purwokerto yang berlokasi di sebelah Timur Stasiun Ijo sejauh 347 m yang berada di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokole, Kabupaten Kebumen. Dari informasi yang saya dapatkan dari beberapa sumber, terowongan ini memiliki panjang sekitar 580 meter dan dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1885-1886 yang menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Selain terkenal karena sering digunakan sebagai spot hunting oleh teman-teman railfans, terowongan ini juga terkenal karena digunakan sebagai syuting film Kereta Api Terakhir. Jika bagi sobat yang sudah pernah menonton film tentang Kereta Api Terakhir, pasti sudah tahu bagai mana sejarah dan kisah yang pernah terjadi di Trowongan ini

(Photo: indonesianheritagerailway.com)

          Dari cerita dan kabar yang beredar, konon pada salah satu bantalan rel kereta api yang ada di perlintasan kereta api di jalur tersebut merupakan sebuah kuburan petugas kereta api pada masa itu. Saat itu, petugas tersebut meninggal akibat terkena bom yang dijatuhkan oleh pesawat Belanda untuk mengentikan kereta api tersebut. Sedangkan si petugas sedang berusaha untuk memperbaiki jalur rel yang terkena bom. Terlepas dari kisah yang ada pada film tersebut, ternyata cerita yang beredar mengenai penampakan makhluk astral yang ada di daerah tersebut lebih menantang dan membuat bulu kuduk berdiri. Sebelum saya memulai cerita saya, saya harapkan kepada sobat semua untuk tidak terlebih dahulu mempercayai cerita ini, karena kembali saya akan menekankan, tugas saya disini hanya sebagai penerjemah dari cerita yang beredar dari mulut kemulut saya ubah ke dalam bentuk tulisan agar sobat semua dapat membaca dari cerita tersebut. Cerita pertama adalah mengenai penampakan salah seorang petugas zaman DKA pada dindinng mulu terowongan.

Foto http://ischaqrailway.blogspot.com
          Pada suatu malam, saat salah serang juru penilik jalur rel sedang melaksanakan tugasnya memeriksa bantalan dan kunci penambat rel sepanjang petak tersebut, dirinya melihat sosok seorang petugas yang juga mengenakan seragam seperti yang dikenakan oleh dirinya. Saat petugas tersebut menghampiri sambil berjalan menyusuri jalur rel, sosok tersebut menyapa petugas tadi, “tugas mas?”. “Iya pak”’ sahut si petugas penilik jalur rel. “hati-hati mas”, sahut sosok tersebut, “Iya pak, mari pak”, balas petugas penilik jalur rel. Setelah si petugas berjalan beberapa meter dari tempat dia berpapasan dengan sosok tadi, dirinya baru sadar kalau meskipun pakaian yang mereka gunakan hampir sama namun logo yang terdapat pada baju seragam mereka berbeda. Setelah dirinya menengok ke belakang untuk mencari sosok tersebut, ternyata tidak ada siapa-siapa di sana.

Kisah Mistis Dari Stasiun Patukan

         Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor....!!!! Semoga pada pagi hari yang berbahagia dan cerah ini sobat semua senantiasa dalam keadaan sehat dan bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas yang ada di hari ini. Jika sebelumnya saya sudah bercerita mengenai kisah-kisah mistis yang terdapat di beberapa lokasi yang ada di Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini saya juga masih akan bercerita mengenai kisah mistis yang ada di salah satu stasiun yang juga masih berada di wilayah Yogyakarta. Sebenarnya stasiunini sendiri masih berstatus stasiun aktif, yang mana stasiun ini masih melayani perjalanan kereta api dan masih terdapat petugas kereta api yang berjaga di sana. Meskipun demikian, ternyata stasiun ini menyimpan banyak cerita yang jgua baru saya ketahui dari cerita-cerita teman-teman komunitas saat sedang berkumpul ataupun bertemu. Nama stasiunini sendiri adalah Stasiun Patukan yang berlokasi di daerah Gamping, Godean, Sleman Yogyakarta (untuk Sleman atau Bantul saya juga masih tidak begitu paham, stasiun ini masuk ke wilayah yang mana hehehe...). Namun yang jelas, stasiun ini merupakan stasiun pertama yang akan sobat jumpai saat melakukan perjalanan dengan kereta api ke arah Barat. 


           Stasiun ini merupakan stasiun yang sering saya singgahi untuk hunting foto kereta api. Namun pada hari itu saya baru mengetahui sisi lain dari stasiun ini. Yaitu saat salah seorang teman saya bercerita mengenai kisah mistis yang ada di stasiun ini. Cerita pertama dimulai dari jembatan kereta api yang berada di sisi Timur stasiun. Secara sekilas memang jembatan ini tidak begitu terlihat jelas, karena jembatan ini memang hanya menghubungkan dua sisi daratan yang terpecah oleh aliran sungak kecil. Meskipun deikian, saya juga sedikit kaget bahwa saat pembangunannya dulu, jembatan tersebut telah menelan tiga jiwa manusia yang digunakan sebagai tumbal. Entah benar atau tidak, atau hanya sebagai rumor saja saya juga tidak begitu tahu karena sekali lagi saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar tanpa harus mengurangi atau menambah-nambahi. Menurut teman saya tersebut, ternyata tidak hanya jembatan tersebut, tapi hampir seluruh jembatan kereta api yang dibangun pada masa Belanda semuanya tentu menggunakan tumbal. Namun untuk jumlah tumbalnya sediri yang bervariasi.

        Teman saya yang kuliah mengambil jurusan arsitektur juga pernah mengatakan bahwa pada proyek-proyek besar, praktek kubur tumbal juga masih ada yang dilakukan. Selanjutnya cerita kedua datang dari bangunan bekas rumah dinas/ mess pegawati kereta api yang berada di sisi Selatan stasiun. Bangunan tersebut memang sudah telrihat lama sekali tidak disinggahi dan ditempati, kesan seram tentu secara otomatis meyeruak menjadi sebuah cerita mistis. Untuk bangunan yang satu ini, teman saya bercerita, yang mana informasi dari cerita itu sendiri dia dapatkan dari salah seorang temannya yang dapat menerawang. Dirinya bercerita bahwa pada bangunan tersebut banyaksekali didapatkan tuyul, kuntilanak, dan gedoruwo. Sebagai informasi tambahan, bahwa bangunan asli Stasiun Patukan pada awalnya berada di sisi Selatan atau di depan stasiun baru yang saat ini beropereasi. Namun saat pembangunan jalur ganda, bangunan stasiun lama terpaksa dirubuhkan dan tanahnya digali untuk menguruk jalur ganda Yogyakarta-Kutoarjo baru yang sedang dibangun.

Kisah Mistis Dari Stasiun Sedayu

        Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Semoga pada pagi hari yang berbahagia dan cerah ini, sobat semua senantiasa dalam keadaan sehat dan bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas dan kesibukan yang ada di hari ini. Harapan saya, beberapa tulisan dan foto-foto yang ada di Dipo Lokomotif Mojosari dapat memberikan hiburan tersendiri bagi sobat semua untuk melalui kesibukan di hari ini. Setelah selesai menuliskan beberapa kisa mistis mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kereta api sepertinya saya jadi sedikit tertarik untuk terus menuliskan ksiah-ksiah tersebut. Dengan tulisan ini saya mencoba untuk memberikan sudut pandang dan kisah yang berbeda mengenai perjalanan kereta api yang ada di Indonesia. Yaitu terkait dengan beberapa kisah-kisah mistis yang ada di bangunan-bangunan dan juga jalur kereta api yang dianggap seram dan angker. Meskipun demikian, saya selalu menghimbau kepada sobat semua, bahwasannya tulisa ini  merupakan intepretasi dari cerita-cerita yang beradar dikalangan teman-teman railfans yang berusaha saya rangkum dalam sebuah tulisan sederhana. 


        Dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi kisah mistis yang berasal dari Stasiun Sedayu. Sama seperti stasiun-stasiun sebelumnya yaitu Stasiun Montelan dan juga Stasiun Kedundang. Stasiun Sedayu ini juga merupakan stasiun yang berstatus sebagai stasiun non aktif. Kalau tidak salah, lebih dahulu ditutup dari pada stasiun Montelan dan juga Stasiun Kedundang. Yang tersisa dari bangunan Stasiun Seday hanya beberapa bangunan rumah yang sebelumnya berfungsi sebagai mess pegawai kereta api. Mungkin masih ditempati pada masa perusahaan kereta api bernama Djawatan Kereta Api atau yang disingkat dengan sebutan DKA. Menurut sejarah yang berhasil saya telusuri, stasiun ini juga pernah dibom pada masa peperangan antara Belanda melawan Indonesia. Namun kembali dibangun setelah pemomban tersebut. Jarak stasiun ini dari Stasiun Rewulu juga tidak begitu jauh, mungkin hanya berjarak sekitar 2 kilometer jika menggunakan kereta api.

            Tidak banyak bangunan yang terdapat di sekitar bangunan bekas stasiun ini. Hanya terdapat asrama putri dari yayasan Panghudi Luhur, dan juga sekolah yayasan Panghudi Luhur yang berada di sebelah selatan dari bangunan stasiun. Selain itu alasan dinon aktifkannya stasiun ini mungkin karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun Rewulu. Bekas bangunan stasiun masih dapat kita lihat melalui bekas-bekas corcoran emplasemen stasiun yang berada tertimbn di jalur baru yang saat ini dilewati kereta api. Seperti bangunan-bangunan mati lainnya, stasiun ini juga tampak tidak terwarat. Disekitar bangunan juga turut ditumbuhi oleh rerumputan dan pohon-pohon liar yang jelas menambah aura kemsitisannya. Menurut teman dari sebuah komunitas yang ada di Yogyakarta, teman-temannya yang dapat menerawangpun tidak berani untuk menetap lama saat malam hari di bangunan bekas stasiun tersebut.

Cerita Mistis Dari Stasiun Kedundang (Part II)

Kembali saya putuskan untuk bertemu di Stasiun Kedundang, maka sayapun kembali ke stasiun tersebut untuk menunggu kedatangannya. Setidaknya saya sudha menemukan akses baru yang lebih memudahkan saya untuk mencapai bangunan stasiun itu. Yaitu melalui jalan yang terdapat dibagian depan stasiun. Setidaknya saya menunggunya sektiar satu setengah jam seorang diri, selama mennggu teman saya tersebut, saya dapat merasakan seperti ada sosok lain yang juga menemani saya di bangunan ruangan bekas PPKA tersebut. Sesekali saya juga merasakan seperti ada yang mengintip saya dari balik tembok bangunan ruang tunggu. Tapi prinsip saya sendiri adalah, selama tidak menganggu maka jangan sekali-kali menganggu saya. Karena niatan saya saat itu memang hanya untuk huntign foto kereta api. Setelah itu baru tibalah teman saya di stasiun tersebut.

Cerita Mistis Dari Stasiun Kedundang (Part I)

       Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Semoga pada pagi hari yang berbahagia ini sobat semua selalud alam keadaan sehat dan juga bersemangat untuk menjalankan berbagai macam aktifitas dan kesibukan yang ada di hari ini. Pada kesempatan kali ini saya masih akan mengajak sobat semua untuk mendengarkan cerita-cerita mistis terkait dengan bangunan ataupun jalur kereta api yang memang bagi sebagian orang dianggap keramat dan menyeramkan. Jika pada tulisan sebelumnya saya bercerita mengenai kemistisan yang ada di Stasiun Montelan, maka pada tulisan kali ini saya akan bercerita mengenai kisah msitis yang ada di Stasiun Kedundang. Kembali saya tekankan kepada sobat pengunjung semua, bahwa cerita ini merupakan cerita yang saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya dengar. Baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Saya harapkan kepada sobat semua untuk tidak serta merta percaya begitu saja, karena sebuah kebenaran harus diuji. 


          Sama seperti bangunan Stasiun Montelan, bangunan Stasiun Kedundang juga merupakan salah satu bangunan stasiun yang di non aktifkan pasca dibukanya jalur ganda kereta api ayng menghubungkan Yogyakarta-Kutoarjo ditahun 2007. Sebelumnya, stasiun yang berada di Desa Temon, Kulon Progo, Yogyakarta yang merupakan stasiun paling Barat dari wilayah Yogyakarta dahulunya berfungsi sebagai lokasi silangan antar kereta api yang melintas di jalur tersebut. Hingga tulisan ini saya terbitkan, kondisi stasiun tersebut sekilas terlihat masih berdiri kokoh. Namun pada plafon bangunan stasiun, sudah terlihat berapa lubang pecahan dan genteng yang bocor jika diguyur hujan. Tidak hanya itu, sama seperti bangunan-bangunan yang tidak dihuni lainnya. Semak belukar serta rerumputan yang ada di sekitar stasiun ini, sudah merambat menutupi beberapa tembok bangunan yang menambah kesan angker bangunan stasiun tersebut.

        Setidaknya terdapat sekitar empat bangunan di stasiun ini, dua bangunan sebelumnya merupakan rumah dinas pegawai, satu ruang pembangkit genset dan satu bangunan stasiun yang menjadi satu antara ruang tunggu dengan ruang PPKA. Bangunan stasiun ini sangat mirip sekali dengan bangunan Stasiun Wojo, dari sumber yang saya baca di internet, pembangunan stasiun ini memang menjadi satu dengan pembangunan Stasiun Wojo. Yaitu saat dibukanya jalur kereta api dari Yogyakarta menuju Jakarta. Dua bangunan yang berfungsi sebagai rumah dinaspun sudah terlihat sangat tidak terawat, namun demikian seperti pintu dan jendela bangunan terbuka yang memberikan kesan seperti ada yang menghuni bangunan tersebut selain manusia. Saya sendiri mengunjungi stasiun ini sekitar akhir bulan Desember tahun 2014 lalu, saat saya melakukan solo hunting menuju arah Barat dari wilayah Wates. Sambil menyusuri jalan raya yang terdapat si sisi rel kereta api, maka sampailah saya pada spot dimana saya melihat terdapat bangunan mirip stasiun mati dari arah PJL.

Cerita Mistis Dari Stasiun Montelan

         Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan selalu bersemangat untuk menjalani berbagai macam katifitas dan kesibukan yang ada di hari ini. Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua pada informasi yang tidak seperti biasanya. Jika biasanya saya menginformasikan dan menceritakan mengenai sejarah atuapun menjelaskan sebuah spot lokasi hunting foto kereta api. Pada tulisan kali ini saya akan berbagi cerita mengenai dunia mistis ataupun cerita-cerita alam ghaib yang berada di beberapa lokasi terkait dengan jalur kereta api dan stasiun mati. Sebelum saya memulai cerita ini, saya harapkan kepada sobat semua untuk tidak terlebih dahulu langsung mempercayai kebenarannya. Karena certia ini merupakan cerita yang juga saya dapatkan dari cerita mulut ke mulut yang berhasil saya kumpulkan informasi tersebut, dan saya rangkum dalam sebah tulisan ini. Untik kisah pertama datang dari cerita ghaib yang ada di Stasiun Montelan.


         Stasiun kereta api ini merupakan salah satu stasiun kereta api mati yang masih masuk di daerah operesional 6 Yogyakarta. Menjadi stasiun yang berlokasi di wilayah paling Barat dari daop 6 yang berbatasan langsung dengan Daop 5 Stasiun Kutoarjo. Stasiun ini ditutup operasionalnya setelah jalur ganda yang menghubungkan Yogyakarta-Kutoarjo selesai diresmikan dan mulai beroperasi di tahun 2007. Secara otomatis, maka stasiun tersebut tidak lagi melayani perjalanan kereta api dan menjadi salah satu bangunan stasiun mati. Semenjak stasiun tersebut matilah, seperti meruak beberapa cerita mistis yang ada di stasiun tersebut.

     Cerita mistis ini saya dapatkan dari teman saya Naufal Nafi Muhammad yang kebetulan saat itu melakukan solo hunting di stasiun tersebut. Saat dirinya melakukan solo hunting di stasiun tersebut, tiba-tiba saja dia didatangi oleh petugas PJL dan bertanya perihal apa yang dilakukan oleh dirinya di stasiun mati tersebut. Setelah dirinya menceritakan maksud dan niatnya untuk datang di stasiun tersebut, maka berceritalah si petugas PJL beberapa cerita terkait dengan cerita-cerita mistis yang ada di stasiun tersebut. Petugas PJL memulai ceritanya dengan mengingatkan Naufal untuk tidak datang ke stasiun tersebut seorang diri, karena ditakutkan akan dikerumuni oleh makhul halus yang ada di stasiun tersebut seperti yang dialami oleh dirinya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...