orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-
Tampilkan postingan dengan label KEJADIAN PENTING DUNIA KAI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KEJADIAN PENTING DUNIA KAI. Tampilkan semua postingan

Mengabadikan Perjalanan Perdana KA Arjuno Ekspres di Bukit Sentul, Lawang

Perjalanan Perdana KA Arjuno Ekspres
 Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!! Dalam postingan kali ini, saya akan mengajak sobat semua untuk mengerjar momen bersejarah dalam perkeretaapian Indonesia, dimana untuk pertama kalinya, pada hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2021, dijalankan KA Arjuno Ekspres dengan nomor KA 94F, yang merupakan perjalanan KA Arjuno Ekpres pagi dari Malang menuju Surabaya. KA Arjuno Ekspres memberikan layanan kelas eksekutif, dengan harga tiket untuk sekali jalan 65.000/ penumpang. Untuk rangkaian kereta api sendiri, KA Arjuno Ekspres dengan nomor 94F ini, menggunakan rangkaian milik KA Brawijaya yang melayani rute Malang-Jakarta via Semarang. Dalam setiap perjalanannya, KA Arjuno Ekspres membawa 8 kereta penumpang dengan kapasitas masing-masing kereta sebanyak 50 penumpang ( 8 kereta = 450 penumpang), namun karena di musim pandemi ini, total penumpang hanya dibatasi sebanyak 250 penumpang. Selain membawa 8 kereta penumpang, KA Arjuno Ekspres juga membawa 1 kereta pembangkit, dan 1 kereta makan, sehingga dalam 1 rangkaian terdapat 10 kereta. Rangkaian KA Arjuno Ekspres sendiri ditarik menggunakan lokomotif CC206, hal ini mungkin dikarenakan melihat medan yang dilalui cukup terjal terutama dari arah Bangil menuju Malang, dan juga panjang rangkaian yang mencapai 10 kereta.

Mengenal Sejarah KA Arjuno Ekspres Reborn Serta Perjalanan Panjang Kereta Api Rute Surabaya-Malang

Perjalanan Perdana KA Arjuna Ekspres dari Malang
Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam Spoor..!!! Dalam postingan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk menikmati perjalanan perdana dari rangkaian KA Arjuna Ekspres pagi dari Malang menuju Surabaya dan kembali ke Malang pada sore harinya. Dalam grafik perjalanan KA yang baru dirilis pada bulan Februari tahun 2021, KA Arjuna Ekspres setiap harinya memiliki dua kali perjalan dari masing-masing kota, yaitu baik dari Malang maupun dari Surabaya. KA Arjuna Ekspres dari Malang menuju Surabaya, memiliki jadwal pemberangkatan pada pukul 05.40 WIB dengan nomor KA 94F dan 10.25 WIB dengan nomor KA 92F. Dimana pada pemberangkatan pagi hari, KA Arjuna Ekspres menggunakan rangkaian milik KA Brawijaya sedangkan pada pemberangkatan pukul 10.25 WIB, KA Arjuan EKspres berangkat menggunakan rangkaian KA Turangga dari Surabaya, yang berjalan sebagai KA Arjuna Ekspres pagi dari Surabaya.  Sedangkan dari arah sebaliknya, atau dari arah Surabaya, KA Arjuna Ekspres berangkat dari Surabaya pukul 06.00 WIB dengan nomor KA 91F dan 13.00 WIB dengan nomor KA 93F. 

Perjalanan Perdana KA Kertanegara Relasi Malang-Purwokerto

KA Kertajaya Berbelok di Kepanjen

Selamat dan semangat pagi sobat semua, dan Salam SPoor..!!! Bagaimana kabar sobat semua? semoga selalu dalam keadaan sehat ya. Dalam postingan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk berburu momen ragkaian KA baru yang diberinama KA Kertanegara. Sebuah nama yang diambil dari raja terakhir kerajaan Singhasari, dimana dibawah pemeirntahannya, kerajaan Singhasari saat itu mengalami puncak masa kejayaannya. Rangkaian KA ini sendiri melayani rute dari Malang sampai dengan Purwokerto via Yogyakarta. Sedangkan untuk layanannya sendiri, berjalan dengan layanan kereta kelas ekonomi premium dan eksekutif, dimana kesemua keretanya sudah menggunakan kereta penumpang terbaru buatan INKA dengan bahan stainless steel. Momen kali ini, saya abadikan di tikungan besar yang ada di Kepanjen, untuk jadwal pemberangkatannya sendiri, sama dengan jam pemberangkatan KA Malioboro Ekspres pagi, yaitu pukul 08.20 WIB, sehingga banyak juga yang mengatakan, kalau rangkaian KA ini sebenarnya adalah rangkaian KA Malioboro Ekspres yang rutenya diperpanjang sampai dengan Purwokerto.

Perjalanan Perdana KA Arjuna Ekspres dengan Rute Surabaya-Malang Idle KA Turangga

KA Arjuna Ekspres dalam perjalanan perdana

Selamat pagi sobat semua dan Salam SPoor...!!! Tidak terasa hari ini sudah tanggal 19 Maret tahun 2021, dimana ada hari ini adalah hari yang spesial, karena untuk pertama kalinya KA Arjuno Ekspres kembali melakukan perjalanan perdananya dari Surabaya Gubeng menuju Stasiun Malang. Nama Arjuno Ekspres sendiri bukanlah nama baru dalam perkeretaapian Indonesia, dimana nama KA Arjuno Ekspress sendiri, pertama kali digunakan pada tahun 2015 silam, sebagai nama rangkaian KA yang melayani rute dari Madiun sampai dengan Surabaya Gubeng. Namun, nama ini, kembali hadir dan digunakan untuk rangkaian KA yang melayani rute Surabaya-Malang PP. Berbeda dengan kereta Arjuna Ekspres pendahulunya, rangkaian KA kali ini tidak lagi menggunakan rangkaian Kereta Rel Disel Indoensia (KRDI) buatan INKA, namun menggunakan rangkaian kereta milik KA Turangga. Dimana berjalan dengan ditarik menggunakan lokomotif CC206, dan membawa 8 kereta penumpang kelas eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit, sehingga total jumlah ada 10 kereta dalam 1 rangkaian.

Momen Bersejarah Lokomotif CC201 83 31 Livery Vintage Era DKA 1953-1991

Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam SPoor..!!! Pada pagi hari ini, tanggal 23 Februari tahun 2021, menjadi sebuah momen bersejarah bagi dunia perkeretaapian nasional, dimana pada pagi hari ini, untuk pertama kalinya, PT KAI melakukan uji beban pada lokomotif livery vintage dengan warna khas era DKA. Lokomotif yang dicat dengan livery vintage sendiri, merupakan lokomotif seri CC201 tahun 83 nomor loko 32 milik dipo induk Semarang Poncol . Uji beban kali ini, dilakukan oleh lokomotif livery vintage tersebut, dengan rute dari Lempuyangan sampai dengan Purwosari PP. Dimana lokomotif ini, disambung dengan rangkaian dari KA Kahuripan yang berjalan dari arah Kiaracondong menuju Kediri. Berikut beberapa gambar dari lokomotif livery vintage yang berhasil tim ghab abadikan, langsung dari lokasi yang berada di percabangan sisi Timur Lempuyangan.

Uji Coba Kembali CC206 15 07 dan CC206 15 11 Batch 2 di Balai Yasa Pengok Yogyakarta

Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Wah belakangan ini sedang hot-hotnya mengenai lokomotif terbaru dari seri CC206 batch dua yang didatangkan oleh PT KAI dari General Electric Motor AS. Konon kabarnya PT KAI memesan kembali lokomotif jenis ini sebanyak 50 unit. Hingga tulisan ini saya upload, setidaknya usdah ada sektiar 15 unit lokomotif CC206 terbaru yang tiba di Balai yasa Pengok Yogyakarta. Kabarnya ke 15 lokomotif ini nantinya akan berdinas di Divre Sumatra. Namun yang jelas, pada tulisan in saya hanya kan mengajak sobat semua untuk melihat beberapa lokomotif baru tersebut yang sedang menjalani tes run di depan BY Pengok. Sebenarnya saya sendiri dengan tidak sengaja melihat uji coba tersebut, karena saya memang sedang pulang dari warnet yang berada dekat dari Stasiun Lempuyangan.

Mengenang Perjalanan Kereta Luar Biasa Presiden Sukarno ( Jakarta-Yogyakarta, 4 Januari 1946) di Stasiun Tugu Yogyakarta

     Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor....JAYA SELALU KERETA API INDONESIA....!!!! MERDEKAAAA !!! Sebenarnya tulisan ini sudah bisa dikatakan telah kadaluarsa dikarenakan sudah terlalu lama belum saya upload ke dalam web ini. Kebetulan pada hari Minggu tanggal 26 April kemarin saya tidak ada kegiatan, maka waktu liburan tersebut saya gunakan untuk mengubek-ubek berbagai macam folder yang ada di dalam laptop saya untuk mencari dokumentasi foto yang belum saya upload ke dalam web sehingga kemudaian dapat saya buatkan narasinya dan saya upload fotonya. Foto tersebut adalah foto-foto mengenai peringatan perjalanan kereta api luar biasa Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno. Saat itu, saya akan melakukan perjalanan pagi dengan menggunakan Sancaka dari Yogyakarta menuju Mojokerto. Ada hal yang berbeda saat itu di bagian tengah Stasiun Tugu, karena terdapat sebuah papan triplek besar dengan penutup kain dan terdapat banyak gambar dan tulisan mengenai sejarah perjalanan KA tersebut.


     Karena pada hari itu saya begitu terburu-buru mengejar KA Sancaka (maklum sob, belum sarapan dan waktunya mepet.. hehehe..) maka saya hanya dapat mengabadikan beberapa jepretan foto dengan kamera ponsel saya. Oleh karena itu, saya mencoba mencari informasi mengenai perjalanan bersejarah tersebut dari beberapa sumber dari internet yang kemudian saya tulisakn kembali dengan gaya tulisan narasi yang saya miliki. Jujur saa sobat, saat mencoba membaca kisah perjalanan bersejarah tersebut dari berbagai smber dan kembali menulsikannya dengan narasi yang baru, saya merinding dan merasa terharu. Seakan-akan saya kembali terhempas di masa disaat KLB tersebut akan dijalankan. Saya tidak berlebihan, mungkin karena saya memang sangat mencintai sejarah, karena saya tahu bahwa sejarah tidak akan ernah dapat diulang. 


       Perjalanan bersejarah kereta api luar biasa tersebut merupakan sebuah perjalanan hijrah Presiden Soekarno dari Jakarta menuju Kota Yogyakarta. Perjalanan tersebut dilakukan secara diam-diam di tanggal 3 Januari 1946. Perjalanan Presiden RI secara diam-diam tersebut dikarenakan karena kondisi Jakarta saat itu sangat tidak aman bagi presiden. Saat itu Kota Jakarta telah dikuasai oleh Nederlansch Indie Civil Administrative (NICA). Dimana nyawa presiden terancam karena sering mendapatkan teror dari NICA. Pada siang hari di tanggal 3 Januari 1946 diadakan rapat terbatas yang menghasilkan sebuah keputusan untuk memnidahkan pusat pemerintahan untuk sementara ke Yogyakarta menginggat Jakarta telah jauh ke tangan NICA. Maka dari itu, memindahkan presiden dari Jakarta serta pemerintahan Indonesia untuk sementara ke Yogyakarta menjadi pilihan saat itu.

Inilah Nama New Livery Gerbong Kereta Api Indonesia di Tahun 2015

             Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit bercerita dan berbagi informasi mengenai livery baru yang sebentar lagi akan hadir mewarnai belantara kereta api Indonesia. Beberapa minggu terakhir ini dunia pecinta kereta api sedang digegerkan dengan lvery baru yang ada di kereta api Indonesia. Secara resmi, livery baru ini pertama kali diperkenalkan oleh PT KAI pada rangkaian Jaya Baya dengan jurusan Malang-Pasar Senen via Surabaya. Livery ini didominasi dengan warna abu-abu dengan list berwarna biru putih dan dominasi corak merah putih. 


        Sebagian ada yang mengatakan bahwa nama livery kereta api baru tersebut adalah “Livery Kesepakatan”, namun ada juga yang menamakannya “Livery Selendang Pecut”. Entah mana yang benar, namun pamor dari livery baru ini terus meningkat seiring dengan dikeluarkannya rangkaian New Cheribon Ekspress dengan livery eksterior dan interior yang berbeda. Saya sendiri tidak tahu pastinya kapan livery ini akan mengantikan livery yang ada saat ini, namun jika dilihat sekilas, secara bertahap sepertinya beberapa livery dari kereta yang ada saat ini sedikit demi sedikit sudah berganti warna kulit menjadi livery baru ini. Seperti contoh, KA Logawa yang membawa satu buah kereta penumpang new livery ini. Selanjutny ada jug aKA Argo Dwipangga yang kereta makannya telah menggunakan livery baru tersebut. 


       Dari berita yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai group kereta api, semua rangkaian KA nantinya akan menggunakan livery baru tersebut secara bertahap. Jika kelas pada kereta api saat ini dibedakan dari warna gerbongnya, maka pada gerbong baru dengan new livery ini, kelas kereta api akan dibedakan menurut warna dari pintunya. Orange untuk ekonomi, abu-abu untuk kelas bisnis, dan biru untuk kelas eksekutif. Meskipun demikian, nantinya jika gerbong yang saat ini berliverykan ombak biru akan diubah ke new libery ini. Gerbong tersebut juga akan menggunakan warna biru pada pintunya. Sehingga warna biru akan digunakan pada dua kelas kereta, yaitu eksekutif dan ekonomi AC.  

Inilah Fakta Unik Yang Jarang Kita Tahu Dari Bangunan Lawang Sewu

       Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Semoga pada pagi hari sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas yang ada. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa fakta unik seputar Gedung Lawang Sewu yang ada di Kota Semarang. Hingga saat ini, gedung bersejarah dan merupakan maskot bagi Kota Semarang dan PT KAI ini masih berdiri kokoh ditengah gedung-gedung megah di Kota Semarang. Siapa yang menyangka dahulunya gedung ini merupakan gedung penting yang menjadi saksi bisu perjalanan perkereta apian serta perjalanan perjuangan Bangsa Indonesia pada masa kemerdekaan.


         Dibalik kemegahan dan berbagai cerita tentang gedung ini, ternyata gedung ini memiliki beberpa fakta unik yang jarang kita ketahui. Pertama adalah dari nama Lawang Sewu sendiri, lawang sewu merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti pintu seribu. Pemberian nama ini sendiri diidentikkan dengan jumlah pintu bangunan yang memang banyak seakan-akan terdapat ribuan pintu. Tapi tahukah sobat bahwa nama asli dari bangunan ini adalah Kantor Pusat NIS (saya mengguankan bahasa Indoensia saja ya, karena saya lupa bahasa Belandanya,,, hehehe). Kedua, jumlah pintu yang ada pada bangunan ini sebenarnya tidaklah sampai mencapai angka seribu, melainkan hanya sekitar 900 an pintu. Informasi ini saya dapatkan dari salah seorang guaide yang mengantarkan saya berkeliling bangunan ini.


Selanjutnya fakta unik ketiga adalah, semua pintu yang ada di gedung tersebut tidak menggunakan skrup pada engsel yang menhubungkannya antara daun pintu dengan palang puntunya. Jadi engsel tertanam di dalam palang pintu dan daun pintu. Lebih menakjubkan lagi bahwa, semua kayu bangunan menggunakan kayu jati (kalau sekarang, cari kayunya di mana ya???). Fakta unik selanjutnya yang keempat adalah bahwa lantai bangunan pada bagian dalam ruangan hampir semuanya menggunakan batu marmer. Selain megah, penggunakan batu ini juga memberikan kesan mewah dan elegan. Gaya bangunannya yang memberkan ciri khas arsitektur belanda ini jgua cocok untuk bangunan di daerah tropis di Indonesia.

Menikmati Romantisme Sejarah Kereta Api Indonesia di Lawang Sewu Semarang

       Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor....!!!! Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk berkunjung ke kantor pusat kereta api pada masa pemerintahan Belanda. Kantor pusat tersebut kini lebih dikenal dengan sebutan Lawang Sewu. Lawang Sewu sendiri berada di Kota Semarang, yang mana situs bersejarah ini saat ini telah berada dibawah naungan PT KAI setelah sebelumnya pernah digunakan oleh beberapa pihak. 

Bagian luar sisi kanan bangunan utama

     Pada masa pendudukan Jepang, gedung Lawang Sewu digunakan sebagai markas militer dan digunkan sebagai penjara untuk menahan para tawanan perang baik dari warga pribumi maupun dari warga Belanda. Setelah masa kemerdekaan, gedung ini jgua pernah sempat digunakan sebagai markas militer. Setelah itu lokasi ini pernah sempat tidak dihuni selama beberapa tahun dan sempat terkenal pula dengan adanya peristiwa uji nyali.

Icon gedung utama yang sering digunakan untuk lokasi pemotretan

          Setelah berbagai rangkaian peristiwa tersebut berlangsung, gedung Lawang Sewu kembali diambil alih oleh PT KAI dan kembali direnovasi serta dibuka untuk umum sebagai sarana wisata pembelajaran dan pengenalan sejarah kereta api yang ada di Indonesia. Untuk menuju lokasi ini tidaklah sulit karena lokasinya yang strategis berada di tengah kota Semarang tepatnya di Tugu Muda. Jika sobat semua datang dari Stasiun Poncol, maka cukup menggunakan jasa angkutan umum sebesar 4000 rupiah untuk dapat sampai di lokasi ini.

Melihat Sisa-Sisa Jalur Lama Rel Kereta Api di Pantura

          Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Semoga pada pagi hari yang berbahagia ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas yang ada di hari ini. Pada kesmepatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk jalan-jalan melihat sisa-sisa rel lama yang keberadaannya kini sudah tiada karena proyek double track rel pantai Utara. Pada hari Sabtu tanggal 28 Februari lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi rumah ibu negara di Kota Batang. Karena dirinya bekerja dari pagi hingga sore, maka kesempatan tersebut saya manfaatkan untuk sembari melakukan berbagai macam liputan. Keberangktan perjalanan yang biasanya saya menggunakan travel saya ubah dengan menggunakan kereta api dengan rute Yogyakarta-Solo-Semarang. Yaitu dengan dua kereta api pertama menggunakan Pramek sampai Solo kemudian dilanjut dengan Kalijaga menuju Semarang kemudian saya lanjutkan dengan Kamandaka menuju Kota Pekalongan.

Ballast dan bantalan rel jalur lama yang pernah ada d Pantura

       KA Kamandaka yang saya tumpangi sendiri berangkat dari Stasiun Semarang Poncol pada pukul 17.10 WIB. Pad ajam tersebut suasana sore masih terlihat cerah, apa lagi pada hari itu cuaca di sekitar Kota Semarang cukup mendukung, meskipun berawan namun sinar matahari tetap dapat mengenai daratan. Hal tersebut menjadikan pemandangan yang ada di luar kereta terlihat dengan jelas. Pada saat roda kereta api mulai berputar saya mencoba untuk memulai memetakan jumlah stasiun dan pemandangan apa saja yang dapat saya nikmati. Maklum saja sobat, terakhir saya melintas di jalur ini yaitu pada tahun 1998 dengan KA Argo Bromo Anggrek generasi pertama yang masih menggunakan livery berwarna ungu. 

Terdapat banyak bantalan yang menjadi saksi bisu perjalanan KA di Pantura

         Saat itu jalur kereta api di pantura sendiri masih menggunakan single track, namun perjalanan kali ini merupakan perjalanan perdana saya untuk mencoba jalur ganda yang ada di pantura. Saya sendiri juga sudah mendapatkan sedikit informasi dari teman-teman komunitas yang menceritakan bahwa jalur rel lama yang ada di daerah Plabuan kini sudah dipotong dan tidak lagi melintas di pinggir pantai, namun sedikit diarahkan ke sebelah Selatan. Sesaat setelah kereta api yang saya naiki meninggalkan Kota Semarang, mulai sedikit demi sedikit saya melihat bekas-bekas bantalan rel beserta batu ballast yang masih tertanam sepanjang jalur kereta api baru yang sedang saya lalui. Saya sangat yakin bahwa bantalan dan ballast sersebut merupakan sisa-sisa dari peninggalan jalur tunggal yang kini telah berubah menjadi jalur ganda.

Inilah Kereta Api Baru Yang Hadir di Tahun 2014

KA Sarangan Ekspres di Mojokerto
Bicara mengenai kereta api memang tidak akan ada habisnya bagi para pecinta kereta api. Kereta api juga ibarat dengan manusia, datang dan pergi. Ada kelahiran dan akan ada kematian, begitupun yang ada pada kereta api, saat sebuah rangkaian kereta api dinyatakan dan diberhentikan pengoprasiannya maka kereta api yang baru akan hadir mengantikannya. Berikut saya sajikan beberpa rangkaian kereta api baru yang hadir selama tahun 2014.
-          KA Siliwangi ( Sukabumi Cianjur)
-          KA New Sidomukti (Solo Balapan-Yogyakarta) dengan menggunakan rangkaian Senja Utama Solo.
-          KA Kalijaga (Purwosari-Semarang Poncol) dengan menggunakan rangkaian Bengawan.
-          KA Sarangan Ekspress (Surabaya Gubeng-Madiun) dengan menggunakan rangkaian Mutiara Selatan.

Tabrakan Antara Kereta Inspeksi Sindoro-Semeru Dengan Truck Crane di Buduran Sidoarjo

     Selamat malam sahabat spoor semua, Salam Spooor...!!! Semoga pada malam hari ini sobat semua masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dpat kembali beraktifitas esok hari. Sebelum memulai beristirahat malam ini ada baiknya saya mengajak sobat semua untuk melihat bagaimana tragedi kecelakaan yang menimpa rangakaian kereta api inspeksi Sindoro dan Semeru di Buduran Sidoarjo terjadi. Sebenarnya saya ingin memposting berita ini dari tiga hari yang lalu, namun karena keterbatasan peralatan untuk memindahkan dari memori hp ke laptop maka saya baru sempat melakukannya malam ini.

Rangkaian Semeru yang selamat dari benturan karena berada di posisi belakang

      Dari beberapa sumber berita yang saya baca di media online mengatakan, kalau kejadian tersebut terjadi pada pukul 23.30 WIB. Dari media online yang saya baca, tabrakan antara kereta api inspeksi dengna truck pengangkut crane tersebut terjadi akibat petugas palang pintu tidak menutup palang pintu. Hal ini dikarenakan petugas sendiri tidk mengetahui akan adanya kereta api yang melintas di perlintasan tersebut, menginggat kereta api ini merupakan kereta inspeksi yang jadwal perjalanannya tidak terjadwal secara tetap seperti kereta api reguler pada umumnya. Kereta api ini sendiri pulang dari Jember dan Banyuwangi setelah mengantarkan inspeksi oleh wakil mentri perhubungan di daerah tersebut.

Beberapa petugas yang berjaga di sekitar lokasi kejadian

       Korban tewas adalah masinis, pengendara motor, dan juga penumpang yang berada di crane, sedangkan supir truck sendiri masih melarikan diri. Saya mengetahui berita dan kabar tersebut dari teman saya di facebook saat sdaya sedang online waktu sahur. Tiba-tiba saja dia membertahukan kepad asaya kalau telah terjadi kecelakaan tabrakan antara kereta api inspesi dengan truck pengangkut crane. Karena kebetulan saya sedang libur kuliah dan saya ada di rumah Mojosari, maka setelah sholat subuh saya langsung meluncur ke lokasi kejadian di daerah Buduran SIdaorjo.

Liputan Khusus Perjalanan Kereta Luar Biasa Melalui Stasiun Tulangan

     Selamat pagi sobat semua. Salam Spoor...!!! Semoga pada hari ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat menjalani berbagai aktifitas dan kegiatan hari ini. Menyambung postingan sebelumnya ya sobat. kalau pada postingan sebelumnya saya mengajak sobat semua untuk jalan-jalan ke Stasiun Sidoarjo dan tanpa disengaja ada kereta api yang melakukan perjalanan luar biasa. Maka pada postingan kali ini saya langsung memberikan laporan khusus dari Stasiun Tulangan. Setelah tahu kalau kereta api Dhoho berbelok ke arah kanan makan sayapun langsung mengambil motor saya dan mengejarnya.

 Tampak dari arah Timur siap memasuki Stasiun Tulangan

Masih kereta yang sama

      Dan alhamdulillah tepat pada waktunya, mungkin karena jalur ini merupakan jalur baru yang statusnya masih non aktif. Sepertinya kereta api berjalan lambat tidak seperti biasanya, hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban diperlintasan menginggat banyaknya perlintasan yang masih non aktif dan banyaknya masyarakat sekitar yang belum tahu kalau akan ada kereta yang melintas. Sambil terus membunyikan semboyan 35, rangkaian kerea api ini berjalan lambat menuju stasiun Tulangan. Sambil sesekali kereta api ini berhenti untuk memastikan kalau jalur aman untuk dilalui.

 Siap memasuki Stasiun Tulangan dari arah Timur

Tampak kereta api dari kejauhan

        Dan benar saya, saya tiba di Stasiun Tulangan dan kereta api belum melintas di stasiun tersebut. Langsung saja say aparkir motor saya dan saya menyiapkan kamera yang saya bawa. Dan sayapun memulai untuk jeprat jepret sana dan sini. Foto-foto yang sobat lihat dalam blog ini merupakan foto-foto momentumental yang belum pernahsobat saksikkan sebelumnya dimanapun. Karena liputan ini merupakan sebuah liputan khsusu dari Stasiun Tulangan. Dan jika sobat menemukan foto serupa, maka dapat saya pastikan foto tersebut diambil dari blog ini. Foto ini diambil tepat pada saat terjadi kecelakaan yang menimpa kereta inspeksi SIndoro dan Semeru di Buduran Sidoarjo.

Tragedi Tergulingnya Lokomotif Kereta Api Gadjah Wong

        Beberapa bulan terkahir ini memang sering sekali terjadi tragedi kecelakaan kereta api. Setelah anjloknya kereta api malabar yang disebabkan longsor pada jalur rel, beberapa waktu yang lalu rangkaian kereta api Gajah Wong juga terguling akibat menabrak truck peti kemas yang mogok ditengah perlintasan penyebrangan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun lokomotif CC206 sempat terguling yang tentu menyebabkan kerugian yang besar dari pihak KAI. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali, maka dari itu jadilah pengendara yang tertib akan lalu lintas. Dahulukan kereta api..!!!!
(Dokumentasi foto-foto ini kami dapatkan melalui BBM dari Argo Android Sendy Lawu)



Kejadian Luar Biasa Kereta Api Indonesia (Banjir Porong)

           Akhir tahun 2013 dan awal 2014 merupakan akhir dan awal tahun yang paling menyimpan banyak momen langkah dan unik khususnya di dunia perkereta apian. Akibat banyaknya kejadian alam seperti banjir dan gunung meletus, maka banyak sekali perjalanan kereta api  luar biasa yang terjadi di pengunjung 2013 dan 2014. Sayangnya momen ini juga bertabrakan dengan jadwal kepala dipo yag harus mengurus program studi sehingga tidak sempat mengabadikan perjalanan kereta api yang lengkah tersebut. Untuk mengobati itu semua, kepala dipo meminjan sedikitnya hanya ada dua foto milik teman-teman Railways Photograph yang pertama miling Bang Ronie Uciel yang kedua entah milik siapa. Namun kepala dipo tidak mengubah dan mengklaim sesuatu apapun dari kedua foto tersebut kerena sesuai tugas dan posisi blog ini, tugas kami hanya mengabarkan dan mempublikasikan foto-foto yang bertebaran dan berserakan.

Foto yang pertaman menunjukkan bagaimana lokomotif seri BB menarik rangkaian kereta api Penataran Ekspress melewati genangan banjir di wilayah Porong Sidoarjo dekat tanggul lumpur Lapindo.
(Foto milik: Ronie Uciel)

Masih dalam fenomena yang sama yaitu menembus banjir, bedanya untuk foto kedua ini saya kurang mengerti kereta api apa. Entah Mutiara Timur atau apa yang juga ikut melintas di wilayah ini.
(foto milik: ucup pjl64)

Jelajah Jalur Mati Kereta Api Mojokerto-Mojosari

        Pada tulisan kali ini saya akan mengajak semua teman-teman pengunjung setia Dipo Lokomotif Mojosari untuk sama-sama menjelajahi jalur mati yang berada di Kota Mojokerto. Untuk lokasi kali ini saya akan mengajak teman semua menelusuri jalur mati dari Mojokerto menuju Mojosari. Entah pada tahun berapa jalur ini mulai di non aktifkan. Jika merujuk pada cerita bapak saya, dahulu semenjak beliau masih anak-anak masih ada kereta api yang melintasi jalur ini untuk membawa calon-calon pilisi dari sekolah polisi yang ada di Bangsal menuju ke Watu Kosek. Dan sekitar tahun 1995 saat saya masih kecil, saya sering main di lokasi sekitar rel, namun sayangnya di tahun 2014 saat ini sudah sedikit sekali rel-rel yang tersisa dan terlihat.




Perjalanan Kereta Api Bima Dari Masa ke Masa

Dalam postingan kali ini kami akan memberikan sebuah album foto mengenai perjalanan Kereta Api Biru Malam (BIMA) dari masa ke masa. Adapun sumber foto ini kami dapatkan dari berbagai situ yang ada di internet. Seperti Kaskus, semboyan35 dll. Maka dari itu, kami mencoba merangkumnya dalam postingan kali ini. KA Biru Malam atau  yang sekarang kita kenal dengan sebutan KA Bima merupakan kereta yang legendaris yang pernah menjadi icon kereta api di Indonesia kala itu. Bukan hanya karena masalah kecepatan dan waktu tempuh dari Jakarta emnuju Surabaya, namun juga karena layanan yang diberikan di atas kereta api yang layaknya hotel bintang 5 kala itu. Mulai dari kereta yang memiliki kompartemen seperti kamar-kamar kecil layaknya kereta penumpang di Eropa, serta layanan kereta yang sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan, dimana pada tahun tersebut masih sangat mewah sekali sobat. Kalau sekarang, kereta ekonomi harga 10 ribu rupiah juga sudah dilengkapi pendingin ruangan hehehe.

4 Hal Yang Tidak Kita Temukan Lagi di KAI

Masa kegelapan telah berlalu, kini PT KAI telah mengalami masa transisi dan perubahan. Pada postingan kali ini saya akan memberikan beberapa gambar yang saya dapatkan dari berbagai situr di internet mengenai beberapa kejadian yang tidak lagi dapat kita temukan baik di stasiun maupun perjalanan kereta api.

Penumpang Masuk Melalui Jendela

        Hal ini dikarenakan tidak adanya kontrol pada jumlah penumpang, sehingga ada istilah siapa cepat dia dapat. Setiap penumpang berlomba masuk paling awal pada rangkaian kereta. Selain itu, adanya kaca jendela yang pecah dan lubang juga menjadi faktor pendukungnya. Namun saat ini semua kereta penumpang sudah menggunakan jendela yang tertutup rapat dengan pendingin ruangan, serta jumlah penumpang yang lebih terkontrol berkat e ticketing.




Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura

        Jalur KA antara Kalianget (Kab Sumenep - Madura Timur) sampai dengan Kamal (Kab Bangkalan - Madura Barat) pertama kali dibuka Pemerintah Hindia Belanda bagian demi bagian antara tahun 1898 s/d 1901. Periodesasi pembukaan jalur KA di Madura adalah Kamal-Bangkalan (1898), Bangkalan-Tunjung (1899), Tunjung-Kwanyar (1900), Tanjung-Kapedi (1900), Kapedi-Tambangan (1900), Tambangan-Kalianget (1899), Kwanyar-Blega (1901), Tanjung-Sampang (1901), dan Sampang-Blega (1901).

 Suasana Warga yang Hendak Naik KA di Jaman Belanda

        Pembukaan masing-masing jalur KA, mengacu kepada nama-nama stasiun pemberhentian (spoorstation) dan sebagian besar sejajar dengan jalan raya di bagian selatan Pulau Madura. Dalam buku Madura Dalam Empat Jaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, (Huub de Jong, 1987: 13) dipaparkan, pada zaman Hindia Belanda, jalur KA dikelola Madura Stoomtram Maatschappij. Awalnya moda transportasi KA memang hanya digunakan sebagai sarana angkutan garam sebagai komiditi utama Madura antara Kalianget dan Kamal maupun sebaliknya.

                              Foto Stasiun KA Kamal - Bangkalan Jaman Belanda, Madoera Tram
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...