orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Mengenal Sejarah KA Arjuno Ekspres Reborn Serta Perjalanan Panjang Kereta Api Rute Surabaya-Malang

Perjalanan Perdana KA Arjuna Ekspres dari Malang
Selamat dan semangat pagi sobat semua dan Salam Spoor..!!! Dalam postingan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk menikmati perjalanan perdana dari rangkaian KA Arjuna Ekspres pagi dari Malang menuju Surabaya dan kembali ke Malang pada sore harinya. Dalam grafik perjalanan KA yang baru dirilis pada bulan Februari tahun 2021, KA Arjuna Ekspres setiap harinya memiliki dua kali perjalan dari masing-masing kota, yaitu baik dari Malang maupun dari Surabaya. KA Arjuna Ekspres dari Malang menuju Surabaya, memiliki jadwal pemberangkatan pada pukul 05.40 WIB dengan nomor KA 94F dan 10.25 WIB dengan nomor KA 92F. Dimana pada pemberangkatan pagi hari, KA Arjuna Ekspres menggunakan rangkaian milik KA Brawijaya sedangkan pada pemberangkatan pukul 10.25 WIB, KA Arjuan EKspres berangkat menggunakan rangkaian KA Turangga dari Surabaya, yang berjalan sebagai KA Arjuna Ekspres pagi dari Surabaya.  Sedangkan dari arah sebaliknya, atau dari arah Surabaya, KA Arjuna Ekspres berangkat dari Surabaya pukul 06.00 WIB dengan nomor KA 91F dan 13.00 WIB dengan nomor KA 93F. 


Dalam debut pertamanya ini, KA Arjuna Ekspres hanya melayani di tangal 19 sampai dengan 22 Maret 2021. Saya mencoba untuk kembali melihat di KAI Access pada hari ini, Selasa 23 Maret 2021, belum terlihat di jadwal pemberangkatan KA ini di tanggal 2 sampai dengan 4 April 2021, atau pada akhir pekan minggu depan. KA Arjuno Ekspres sendiri beroperasi dengan membawa 8 kereta penumpang, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit, sehingga dalam satu rangkaian terdapat 10 kereta. Jarak sejauh 95,4 kilometer antara Malang sampai Surabaya, dengan KA Arjuno Ekspres ditempuh dalam kurun waktu kurang dari 2 jam, sehingga KA ini memiliki waktu perjalanan jauh lebih cepat dari KA yang ada seperti Jayabaya dan Penataran, dimana KA Arjuno Ekspres hanya berhenti di stasiun Malang, Lawang, Sidoarjo, dan Surabaya. Khusus untuk KA 94F atau Arjuno EKspres pagi dari Malang, KA ini harus berhenti di Stasiun Bangil, untuk bersilang dengan KA Arjuno Ekspres pagi dari Surabaya menuju Malang (91F)

Meskipun demikian, dalam perjalanan perdananya di tanggal 19 Maret 2021 lalu, tidak semua KA dari kedua arah berjalan, dimana pada tanggal perdana tersebut, hanya KA 91F dan 92F yang dijalankan, atau hanya KA dari arah Surabaya menuju Malang, kemudian kembali ke Surabaya dengan rangkaian KA Turangga yang dijalankan. Kemungkinan, hal tersebut dikarenakan, masapandemi COvid 19 yang berdampak pada okupansi penumpang dengan rute perjalanan Surabaya-Malang. Bahkan, rangkaian kereta dengan 8 kereta penumpang, yang seharusnya mampu membawa 400 penumpang, karena musim pandemi ini, dan diberlakukanya protokol kesehatan, hanya dibatasi membawa 280 penumpang. Dari informasi yang saya dapatkan dari teman, perjalanan perdana KA Arjuno Ekspres dari Surabaya menuju Malang, hanya membawa 20 penumpang (sumber teman dari grup Whatssapp, butuh konfirmasi ulang terkait data). 

Rata-rata waktu tempuh dari dua rangkaian ini yaitu 1 jam 55 menit, dan hanya KA 94F (KA Arjuno Ekspres pagi dari Malang), yang memiliki durasi waktu tempuh 2 jam 1 menit, mungkin hal tersebut dikarenakan KA harus berhenti dan tunggu silang dengan KA Arjuno Ekspres 91F di stasiun Bangil. Nama KA Arjuno Ekspres sendiri bukanlah nama baru di dunia jagad persepuran, dimana nama Arjuno Ekspres sendiri diambil dari dua, pertama adalah tokoh pewayangan, yaitu salah satu anggota pandawa 5, dimana sosok Arjuna digambarkan dengan pria yang memiliki hati lembut dan paras rupawan, sedangkan satu lagi adalah nama dari sebuah gunung yang ada di wilayah perbatasan antara kota Batu, kabupaen Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Tapi kalau merujuk pada kata "Arjuno", atau huruf "no" di akhir,maka kemungkinan besar nama KA ini diambil dari nama gunung yang ada di Jawa Timur.  


Nama KA Arjuno Ekspres sendiri pertama kali hadir di sekitar tahun 2012 sebagai program mudik dan balik gratis, dan resmi beroperasi di tahun 2013 silam, ketika KAI meluncurkan layanan perjalanan KA menegah antar kota, dari Madiun menuju Surabaya. Layanan KA yang menggunakan  kereta jenis Kereta Rel Disel Indonesia (KRDI), buatan INKA tersebut hadir dalam satu kali perjalan setiap harinya dari masing-masing kota, yaitu pagi dari Madiun menuju Surabaya, dan pada sore hari dari Surabaya menuju Madiun. Dimana KA berangkat dari Madiun pad apukul 07.00 WIB dan tiba di surabaya pukul 11.17 WIB,sedangkan dari arah Surabaya menuju Madiun berangkat pada pukul 16.30 WIB dan tiba di Madiun pukul 21.37 WIB. Untuk harga tiket sendiri, kala itu, KA Arjuno Ekspres dibanderol sebesar 35.000 untuk rute Madiun-Surabaya, dan 25.000 untuk rute Surabaya-Mojokerto.


Saya sendiri, pernah mencoba KA Arjuno Ekspres di tahun 2014 silam, dari Surabaya menuju Mojokerto, dikarenakan kehabisan tiket KA Dhoho. Perjalanannya cukup singkat, karena KA hanya singgah untuk turun naik penumpang di stasiun-stasiun besar saja. Meski demikian, KA ini harus berhenti beroperasi, yang kemungkinan dikarenakan minimnya okupansi (bisa jadi karena jam pemberangkatannya yang kalah fleksibel dari angkutan jalan raya seperti bis, dan harga tiket yang cukup mahal bagi pengelaju), dan kemungkinan karena seringnya masalah teknis pada rangkaian. Bahkan beberapa kali, saya pernah mendapatkan, KA ini berjalan tidak dengan rangkaian aslinya, pernah menggunakan K3 dengan lokomotif, dan juga menggunakan rangkaian dari Kaligungmas (jenis KRDE). Sampai akhinrya, rangkaian ini benar-benar berhenti beroperasi di tahun 2015 silam, bersamaan dengan KA Sarangan Ekspres, setelah KAI memberlakukan tarif parsial, yang saya kira jauh lebih fleksibel dan tidak beresiko pada okupansi, karena menggunakan rangkaian KA jarak jauh dalam perjalanan reguler.


Setelah kruang lebih 5 tahun nama Arjuno Ekspres tidak terdengar di jagad persepuran, kini nama tersebut kembali hadir, dengan rute terbarunya, dan berjalan beriringan dengan gunung yang namanya digunakan oleh rangkaian ini. Banyak juga yang menggatakan, bahwa rangkaian KA ini merupakan rangkaian KA Jatayu Reborn, dimana KA Jatayu pernah melayani rute ini dengan rangkaian kesekutifnya di tahun 1997 dengan harga tiket 9000 rupuah atau dua kali lebih mahal dari harga tiket bis patas saat itu. Kemudian ada juga setelah Jatayu, Malang Ekspres, yang merupakan KA campuran kelas bisnis dan eksekutif, yang saya tahu KA Malang Ekspres ini pernah beroperasi sekitar tahun 2007-2009 ketika saya akan masuk kuliah, dan kemudian layanannya di tutup, karena saya pernah akan naik KA dari Sidoarjo ke Malang, dan baru tahu kalau layanannya sudah tidak ada lagi. Sampai di tahun 2013, PT KAI kembali meluncurkan perjalanan KA Penataran Ekspres dengan rute Malang-Surabaya PP (teman-teman bisa cek postingan saya di blog ini, saat saya mencoba layanan pertama kali KA Penataran Ekspres), yang saat itu menggunakan rangkaian K3 PSO yang sudah dilengkapi dengan AC split dan dengan susunan tempat duduk 2-2 (jadi agak longar), dimana ditarik menggunakan lokomotif terbaru saat itu, yaitu CC206.


Sampai ditahun 2014 setelah KA Penataran Ekspres berhenti beroperasi setelah sampai melakukan perpanjangan rute hingga Blitar, di tahun 2015 tepatnya, KAI meluncurkan program perpanjangan relasi untuk KA Bima, yang sebelumnya hanya sampai Surabaya Gubeng, diperpanjang sampai dengan Malang. Menysul di tahun 2016, dimana terdapat perpanjangan rute dari KA Mutiara Selatan (setelah berhenti beroperasinya KA Sarangan Ekspres), dari Surabaya sampai dengan Malang dengan nama KA Singhasari. Dengan KA Singhasari, KAI menyedikan layanan kereta kelas bisnis untuk rute Surabaya-Malang PP. Pada tahun 2017, layanan KA Singhasari berhenti beroperasi dan digantikan dengan perpanjangan rute dari KA Mutiara Selatan sampai dengan menuju Malang. Dimana saat itu, bagi para penumpang yang akan pergi dari Surabaya menuju Malang atuapun arah sebaliknya, memiliki dua laternatif, yaitu kelas eksekutif dan kelas bisnis. Pad atahun 2017 juga, KA Mutiara Selatan pernah menggunakan layanan kereta kelas ekonomi new image, namun tidak bertahan lama kerana banyaknya keluhan dari penumpang, akibat jarak kursi yang terlalu sempit dan sandaran kursi yang kurang nyaman untuk perjalanan jarak jauh.


Pada tahun 2018 (kalaut idak salah), KAI kembali meluncurkan layanan KA Tabahan SGU-ML (Surabya-Malang), dengan menggunakan rangaian idle Jayakarta Premium, sehingga total, ada tiga kelas yang melayani rute Surabaya-Malang PP, dan menjadi alternatif perjalanan bagi para penumpang. Sampai akinrya pada grafik perjalanan KA tahun 2019, KA Tambahan diganti nama menjadi KA Songgoriti, hingga kesemua layanan ini, harus berhenti akibat dari pandemi covid 19, yang mewabah di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu, dimana KA Mutiara Selatan yang memiliki perjalan terpanjang dari Malang sampai dengan Jakarta Pasar Senen, KA Bima, dan KA Songgoriti, kesemuanya harus berhenti beroeprasi, dan muncul Gragik perjalanan baru di tahun 2020, yang mengharuskan layanan kesemua KA tersebut, hanya sampai Surabaya, atau kembali ke rute awalnya (Malang jadi sepi lurddd...)

Tapi mudah-mudahan, KA Arjuno Ekspres, sebagai awal pembuka yang baik, di era rileksasi atau new normal ini, sehingga perjalanan KA akan kembali normal dan KA dari dan menuju Malang menjadi ramai kembali. Baik sobat, berikut beberapa gambar yang berhasil saya abadikan, selamat menikmati, oh iya, KA ini saya abadikan di belakang pabrik Bentoel dan kemudian saya kejar sampai dengan Lawang..wkwkwkkw..






Kurang lebihnya, itulah beberapa keterangan yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan saya mohon maaf untuk yang tidak disengaja. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!

3 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...