Kembali saya putuskan untuk
bertemu di Stasiun Kedundang, maka sayapun kembali ke stasiun tersebut untuk
menunggu kedatangannya. Setidaknya saya sudha menemukan akses baru yang lebih
memudahkan saya untuk mencapai bangunan stasiun itu. Yaitu melalui jalan yang
terdapat dibagian depan stasiun. Setidaknya saya menunggunya sektiar satu
setengah jam seorang diri, selama mennggu teman saya tersebut, saya dapat
merasakan seperti ada sosok lain yang juga menemani saya di bangunan ruangan
bekas PPKA tersebut. Sesekali saya juga merasakan seperti ada yang mengintip
saya dari balik tembok bangunan ruang tunggu. Tapi prinsip saya sendiri adalah,
selama tidak menganggu maka jangan sekali-kali menganggu saya. Karena niatan
saya saat itu memang hanya untuk huntign foto kereta api. Setelah itu baru
tibalah teman saya di stasiun tersebut.
Ternyata ceritanya tidak hanya
berhenti sampai disitu sobat, beberapa hari kemudian setelah beberaa saat saya
mengunggah beberapa dokumentasi foto bangunan stasiun tersebut di sebuah group
Railfans Indonesia di media sosial. Ada salah seorang teman dari media sosial
saya yang mengomentari foto tersebut. Intinya bahwa dia bertempat tinggal dekat
dengan bangunan stasiun tersebut dan mengatakan bahwa bangunan stasiun tersebut
terkenal angker. Dirinya mengatakan bahwa di bekas bangunan rumah dinas
tersebut sering kali tercium bau amis darah. Sedangkan pada bangunan bekas
ruang PPKA tersebut, dihuni oleh sosok kuntilanak. Tapi karena saya memang
tidak begitu peduli dengan cerita msitis tersebut maka saya tidak pernah
mencoba untuk membuktikan keberadaan makhluk-makhluk astral tersebut.
Sampai akhirnya teman saya Naufal
Nafi Muhammad memutuskan untuk melakukan hunting kembali di stasiun tersebut
seorang diri. Saat dirinya hunting di dekat pos PJL yang berada di sebelah
Barat stasiun, dirinya diceritakan banyak oleh petugas penjaga palang pintu
tersebut. Kisah mistis terkait dengan keberadaan bangunan stasiun non aktif
Kedundang tersebut. Kisah pertama yaitu saat salah seorang masinis KA Bima di
tahun 2013 melaporkan kepada petugas di Stasiun Wates, bahwa petugas PJL
jalan-jalan di sekitar bangunan stasiun pada malam hari. Karena petugas
tersebut ikut memantau dari radio yang ada, maka petugas tahu betul apa yang
dimaksud oleh si masinis. Keesokan harinya datanglah salah seorang petugas dari
Stasiun Wates untuk menanyakan kepad adirinya terkait dengan peristiwa semalam.
Yang inti pertanyaannya adalah menanyakan apakah dirinya berkeliaran di sekitar
stasiun saat tengah malam. Namun dijawab dengna tegas oleh petugas PJL tersebut
bahwa dirinya tetap berada di pos PJL selama menjalankan tugas. Jadi siapakah
sosok yang berkeliaran tersebut?
Jika kedua masih datang dari
cerita yang diceritakan oleh petugas PJL kepada teman saya Naufal, yaitu
masinis kereta api Mutiara Selatan tiba-tiba berhenti mendadak alias berhenti
luar biasa (BLB di stasiun tersebut. Saat petugas PJL melihat ke arah rangkaian
kereta api yang berhenti di depan Stasiun Kedundang, dirinya juga melihat bahwa
sinyal menunjukkan posisi aman atau berjalan langsung. Setelah di konfirmasi,
ternyata si masinis merasa dirinya menabrak seseorang saat sebelum kereta api
melintas di bangunan stasiun tersebut. Namun setelah menghentikan kereta api
dan turun dari lokomotif dengan menggunakan senter untuk mencarinya, si masinis
tidak menemukan apa-apa terkait dengna sosok yang dia rasa menabaraknya. Jadi
siapa sebenarnya yang dia tabarak?
Nah sobat, sekali lagi saya
tekankan bahwa cerita ini merupakan cerita yang saya dapatkan dari bebrapa
sumber. Saya harapkan kepad asobat semua cukup untuk mempercayai bahwa makhluk
seperti itu memang ada di dunia ini. Yang terpenting adalah, kita tidak berteman
dengannya dan tidak menganggunya. Serta, usahakan dalam setiap melakukan
perjalanan mulailah dengan berdoa dan berdzikir selama perjalanan. Semoga
sepenggal kisah dari cerita mistis ini dapat memberikan sedikti informasi bagi
sobat semua. Saya harapkan kepad asobat semua untuk terus mengikuti perjalanan
saya di Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Negeriku Indonesia, Jaya Selalu
Kereta Api Indonesia...!!!!
gan, RWL Ada cerita mists ga??
BalasHapusbelum pernah dengar mas, tapi mestinya ada juga mas
HapusMenurut saya RWL sepertinya tidak ada. Ya, memang stasiun Kedundang & Montelan aksesnya jauh dari jalan raya.
Hapus