orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Kereta Api Kalijaga, Kereta Api Antar Kota Yang Murah Meriah

           Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor...!!!! Nah sobat semua, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya saat menggunakan kereta api Kalijaga dari Solo ke Semarang. Kereta api Kalijaga merupakan kereta api kelas ekonomi yang memiliki relasi perjalanan dari Stasiun Purwosari Solo hingga Stasiun Semarang Poncol PP. KA Kalijaga ini hanya melayani rute tersebut satu kali perjalanan PP setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan rangkaian yang digunakan untuk rangkaian KA Kalijaga adalah miliki KA Bengawan. Sehingga kereta api harus bergantian berdinas dari rute asal ke rute tambahan. 

Memulai perjalanan di pagi hari yang cerah dan berembun

       Setelah tiba di Stasiun Solo Purwosari dari Jakarta, rangkaian KA ini akan diinapkan di Stasiun Solo Balapan. Pada pagi harinya yaitu sekitar pukul 5 pagi, rangkaian KA akan kembali dilangsir dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Purwosari dan berganti nama menjadi Kalijaga untuk melayani rute tambahan ini. Karena KA ini melakukan perjalanan awal pada pagi hari gelap, maka bagi teman-teman yang berada di Yogyakarta bida melakuakan cara yang saya lakukan yaitu dengan pergi ke Stasiun Purwosari dengan menggunakan rangkaian KA prameks malam (KA terakhir dari Jogja ke Solo) dan kemudian menginap di peron stasiun hingga keesokan harinya.


 Gerbong yang kosong melompong, semoga nasibnya tidak seperti Aji Saka

           Hanya saja, kita harus tidur di atas kursi stasiun hingga esok paginya sampai pintu loket pembelian tiket dibuka. Karena KA ini merupakan KA dengan rute pende, maka untuk pembelian tiket KA Kalijaga sendiri dikalukan dengan go show, beli dan langsung berangkat. Dilihat dari jumlah okupansi penumpangnya, antusiasme penumpang untuk kereta api ini masih tergolong rendah. Mungkin saja disebabkan karena KA ini hanya melayani rute tersebut satu kali setiap harinya. Oleh karena itu, maka lebih banyak penumpang yang memilih menggunakan jasa angkutan jalan raya, karena waktunya lebih fleksibel dibangingkan jika harus menggunaka KA.

Batang rel legen gaes, NIS1930

         Selain itu, transportasi dari Stasiun Semarang Tawang dan Poncol sendiri cukup sulit, satu-satunya lokasi yang mudah dijangkau dari Stasiun Semarang Poncol adalah wisata Museum Lawang Sewu. Saya rasa KA ini memang tidak cocok digunakan sebagai KA transportasi, karena memang lebih cocok digunakan sebagai KA wisata. Mengapa demikian, karena selain harganya yang murah meriah karena hanya 10 ribu rupiah untuk sekali jalan, jalur yang dilalui oleh KA ini juga dapat dikatakan sebagai jalur legend. Karena KA akan melintas di jalur yang dulunya dibangun pada masa NIS dan masih menggunakan batang rel yang lebih kecil dibangingkan dengan R54. Selain jalur yang legendaris, KA ini juga akan melewati beberapa Stasiun Legendaris seperti Kedung Jati. Maka tidak heran kereta api ini lebih cocok digunakan untuk kereta api wisata.

 Dari gerbong palingbelakang

 Sampe di Kedung Jati

 Peron yang kembali dihidupkan, jalur menuju Ambarawa

 Pemandangan yang indah

 Stasiun gak tau namanya

 Jalur yang sobat liat di jendela adalah jalur yang menuju arah Surabaya

 Bangku kosong? hayoo????

       Karena okupansinya yang rendah, maka biasanya gerbong yang terisi hanya gerbong nomor satu, dua, dan tiga saja selebihnya gerbongnya kosong dan AC dimatikan. Nah sobat, mungkin hanya sedikit informasi ini yang dapat saya samaikan kepada sobat semua. Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi sobat semua.  Jangan lupa untuk terus mengikuti sejarah perjalanan dan pesona keindahan kereta api Indonesia hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia....!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...