orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

LRT Palembang dan LRT Jakarta, Lebih Canggih Mana?

LRT Jabodetabek dalam pembangunan
Untuk LRT Palembng sendiri, sebanyak 60% dari komponen yang menempell pada rangaian kereta, merupakan produk impor sedangkan 40% sisanya, sudah menggunakan bahan lokal. Beberapa komponen yang masih diimpor oleh INKA dalam membangun produk LRT Palebang antara lain, sistem kontrol, sistem pengereman, dan juga roda kereta. Untuk mesin dan car bodi LRT sendiri, diimpor langsung oleh INKA dari China. INKA memilih mengimpor mesin dari China, karena spesifikasi mesin dari China dinilai cocok baik dari segi kebutuhan dan harga, untuk desain LRT yang dikembangkan oleh INKA. Mesin yang diimpor tersebut, merupakan sebuah motor listrik yang dilengkapi dengan third rail, sebagai sumber daya listrik (pantofraf), dimana car body kereta sudah menggunakan bahan alumunium double skin. Untuk kaca jendela yang digunakan, berbahan tempred glass anti crack, dengan laminasi anti UV 60%. 
LRT di INKA

Dalam setiap rangkaian kereta LRT dilengkapi dengan 3 buah pintu disetiap sisi kereta (bentuk kupu tarung sleding), tempat duduk saling berhadapan, dua buah jendela darurat yang dapat dibuka, serta beberapa alat keselamatan seperti alat pemadam kebarakan, palu pemecah kaca sebanyak 4 buah, alat siaga, serta 4 tombol stop blok. Selain itu, desain interior kabin kereta juga dilengkapi dengan sistem informasi digital yang dapat memberikan informasi aktual bagi para penumpang. Bodi kereta, dibuat seringan dan sekuat mungkin, untuk memaksimalkan daya tarik kereta saat melaju. Pada bagian luar kereta sendiri, INKA melengkapinya dengan running rext informasi tujuan kereta, kaca yang berbentuk windshield (bentuk aerodinamis), lampu kabut, serta automotic coupler.  Dalam pengembangan train set LRT generasi pertama untuk Palembang ini, PT INKA menggandeng perusahaan Bombardier.

Dalam proses pengerjaan

Setiap train set terdiri dari 3 kereta, dimana mesin motor penggerak kereta terdapat pada bagian depan dan belakang kereta, dan trailer car pada kereta bagian tengah. Untuk lebar rel sendiri menggunakan lebar rel yang umum di Indonesia yaitu 1067 mm. Kereta ini didesain untuk dapat berlari dengan kecepatan maksimal mencapai 100 km/ jam, dan kecepatan operasi di angka 85 km/ jam. Kapasitas tempat duduk 40 penumpang di kereta satu dan tiga, 48 penumpang di kereta tengah. Sedangkan untuk penumpang berdiri sebanyak 81 penumpang di kereta satu dan tiga, serta 89 penumpang di kereta tengah.

Dalam proses pengerjaannya, satu train set LRT untuk Palembang tersebut membutuhkan waktu selama satu bulan. Dimana selama satu bulan tersebut, sudah termasuk proses kedatangan barang/ komponen, proses benteng (10 hari), hingga proses finishing selama 14 hari.

Teknologi Pada LRT Jakarta

berbeda dengan teknologi yang terdapat pada LRT Palembang, LRT Jakarta mengusung teknologi Grade of Atomation (GOA) level 3 dengan sistem moving block yang memungkinkan rangkaian kereta dioperasikan oleh komupter jarak jauh tanpa memerlukan masinis di dalam armada rangkaian. Dimana, kendali dari rangkaian yang ada berada pada Operation COntrol Center (OCC). Sistem moving block signal sendiri langsung berbasiskan apda software dari pabrikan Siemens Jerman. Sistem tersebut, mendukung perjalanan kereta secara otomatis dan real time. Untuk lebar rel sendiri, LRT jabodetabek menggunakan standart gauge, yaitu 1435 mm.

Dalam sekali jalan, LRT Jabodetabek mampu mengangkut sebanyak 1.308 penumpang dalam sekali jalan.Berbeda dengan LRT Pelembang, LRT jabodetabek mampu dipacu sampai dengan kecepatan maksimal 90 km/ jam dan kecepatan oerasional maksimum di angka 80 km/ jam. Dimana motor penggeraknya, PT INKA menggandeng perusahaan asal perusahaan Spanyol, yaitu CAF. Meskipun demikian, 1 train set dari 31 train set menggunakan motor penggerak yang dikembangkan oleh Pindad. Dalam pengembangan motor penggerak tersebut, INKA meminta kepada CAF untuk melakukan supervisi ke Pindad. Dimana setelah produk tersebut selesai, akan dibawa ke Spanyol, yang kemudian dilakukan uji coba pada train set yang ada di Spanyol. Kontrak LRT Jabodetabek sendiri mencapai 3,9 triliun rupiah dan merupakan proyek gabungan antara PT INKA dengan PT LEN Industri.

Pada bulan November tahun 2019 silam, telah dilakukan uji coba perdana LRT jabodetabek,d ari Stasiun Cibubur menuju Stasiun Ciracas. Dalam uji coba tersebut, beberapa test juga dilakukan seperti uji coba beban, kelistrikan, perisnyalan, pengereman, sistem komunikasi, dan juga pendingin ruangan yang ada pada kabin rangkaian LRT. Untuk infrastruktur rel sendiri, jaringan LRT Jabodetabek, dibangun oleh PT Adhi Karya. Setiap train set, terdiri dari 6 kereta dimana harga dari setiap keretanya adalah 18 miliar Rupiah. Total jumlah train set yang dipesan untuk LRT Jabodetabek adalah 31 train set, atau sebanyak 186 kereta. Dalam persepian pengoprasiannya, LRT jabodetabek ini menjalani uji coba selama satu bulan, dari 28 Oktober 2019 sampai dengan 28 November 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...