orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Sejarah Panjang Lahirnya Kereta Kelas Ekonomi Premium Generasi Pertama

Ekonomi Premium Generasi Pertama
Pada bulan Mei tahun 2017, PT INKA sedang sibuk menyelesaikan sebanyak 66 kereta penumpang pesanan PT KAI. Dimana ke-66 kereta penumpang tersebut, merupakan rangkaian kereta kelas Ekonomi Premium, yang merupakan generasi terbaru dari kereta ekonomi new image (neg concept) yang lahir satu tahun sebelumnya, di tahun 2016. Dapat dikatakan, kereta ekonoomi premium ini, merupakan hasil revisi dari kelas ekonomi new image. Sebagaimana, secara keseluruhan tidak ada yang berbeda dengan kereta ekonomi new image, dimana jumlah tempat duduk masih dengan kapasitas yang sama yaitu 80 tempat duduk, kemudian terdapat 4 buah TV LED yang saling berhadapan dengan posisi tergantung di bagian tengah kabin penumpang, serta terdapat running text di setiap sudut kereta yang menunjukkan tujuan kereta, suhu dalam kabin. Tidak hanya itu, pada bagian bawah dari bagasi penumpang yanng menggantung di atas kuris, juga disematkan dua buah lampu baca untuk masing-masing penumpang.

Bagian luar kereta ekonomi premium
 

Meskipun demikian perbedan yang cukup signifikan adalah pada kuris kereta, dimana pada kereta ekonomi premium, kursi kereta meskipun masih dengan formasi yang sama 40-40 menghadap ke arah berlawanan dan bertemu di kursi nomor 11 dan 12, namun jarak antar kursi sudah cukup lega dibanding dengan pendahulunya new image. Tidak hanya itu, sandaran kursi juga sudah dapat diatur sesuai dengan keinginan penumpang (reclining set). Namun menurut penuturan teman saya, Naufal Nafi saat saya hubungi melalui telpon, untuk menanyakan lebih banyak detail apa saja yang berbeda dengan pendahulunya. Naufal menjelaskan ada pada ukuran kamar mandi, dimana ukuran kamar mandi dibuat lebih kecil untuk memberikan ruang yang cukup antar kursi penumpang.  Selain itu, terdapat juga pemilihan warna pada corak kursi penumpang, dimana corak yang dipilih pada kereta ekonomi premium menggunakan warna krem terang.

Kursi nomor 11-12 (dok INKA)

Pada bagian eksterior kereta tidak ada yang berbeda banyak dengan ekonomi new image, perbedaan mendasar hanya pada livery yang digunakan. Jika livery pada kereta ekonomi new image menggunakan corak garis seperti selendang, maka pada kereta ekonomi premium lebih menggunakan strip garis tegas, dengan warna merah dan kuning, serta bergambarkan bunga teratai di bagian tengahnya dengan logo KAI di dalamnya. Dengan tulisan "premium" dibagian bawah jendela kamar mandi, menjadikan livery kereta ini terlihat lebih simpel dan sederhana dari tampilan luar. Adapun rincian dari ke-66 kereta ekonomi premium tersebut diperutukan untuk menjadi 6 rangkaian kereta dengan masing-masing pada setiap rangkaian, terdapat 2 kereta dengan desain untuk diffabel, serta 1 buah kereta makan dengan pembangkit setiap rangkaian. Sehingga setiap rangkaian terdiri dari 10 kereta penumpang dan 1 buah kereta makan pembangkit. Untuk bagian bogie kereta sendiri, ekonomi premium juga disematkan bogie dengan tipe TB-1014 yang telah diperbaharui tingkat kenyamanannya dari generasi sebelumnya. Dengan menggunakan bogie tersebut, rangkaian kereta ekonomi premium didesain untuk dapat dipacu dengan kecepatan maksimal mencapai 120 km/jam. 

Bagian lorong bordes kereta (dok INKA)
 

Sebelum diserahkan kepada KAI, kereta ekonomi premium ini menjalani beberapa kali uji coba. Pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2017, dilakukan uji coba perdana satu buah train set yang terdiri dari 10 kereta penumpang dan satu buah kereta makan pembangkit dengan rute dari Madiun menuju Cirebon. Uji coba tersebut dilakukan, untuk memastikan bahwa rangkaian kereta tersebut sudah siap dioperasikan dan menjadi bahan evaluasi pada standarisasi dan penyempurnaan apabila dibutuhkan. Sampai dengan 11 Juni 2017, setidaknya sudah seluruh rangkaian kereta yang telah menjalani uji statis dan dinamis. Meski demikian, dari 6 rangkaian terdapat 2 rangkaian yang harus dikembalikan ke INKA untuk sedikti perbaikan. Bahkan rangkaian tersebut, juga menjalani uji dinamis dengan melalui rute menuju Bandung pada tanggal 9 Juni 2017. Pada hari Minggu tanggal 6 Agustus 2017, dilakukan kirim rangkaian dari Madiun menuju Surabaya Pasar Turi. Adapun perencanaan awal pengoprasian dari rangkaian ekonomi premium ini dengan rincian sebagai berikut:

1. Pasar Senen-Lempuyangan PP (1 train set) pola operasi Vslag atau bisa pulang pergi,

2. Pasar Senen-Surabaya Gubeng PP (2 train set) pola oprasi Islag atau satu kali perjalanan,

3. Pasar Senen-Semarang Poncol PP (1 train set) pola oprasi Vslag bisa pulang pergi,

4. Pasar Senen-Madiun PP (2 train set) pola opras Islag atau satu kali perjalanan.

Kereta ini pada akhirnya dilucurkan  pada tanggal 15 Juni 2017. Nilai total kontrak dari pengadaan ke-66 kereta ini mencapai Rp 309 miliar. Kereta ekonomi premium dijalankan pada rangkaian kereta lebaran, seperti Mantab Lebaran (Madiun-Pasar Senen), Gaya Baru Malam Selatan Premium (Pasar Senen-Surabaya Gubeng), New Blora Jaya (Semarang-Blora), Tawang Jaya (Pasar Senen-Semarang Tawang), Bogowonto (Pasar Senen-Lempuyangan). Kemudian muncul pertanyaan kemana satu rangkaian lainnya? Saya mencoba mencari informasi lanjutan melalui blog legendaris panutan saya yang telah lama vakum, yaitu aryasaloka.blogspot.com. Dalam postingan tertanggal 25 januari 2018, terdapat sebuah gambar mengenai pengiriman rangkaian kereta ekonomi premium buatan tahun 2017 menuju Semarang. Disisi lain, setelah berakhinrya musim lebaran tahun 2017, PT KAI meluncurkan layanan KA reguler dengan menggunakan kereta ekonomi premium. Diantaranya dalah KA GBMS Premium yang dinilai okupansinya cukup tinggi, berganti nama menjadi KA Jayakarta Premium (rute seperti GBMS). Kereta tersebut diluncurkan pada tanggal 28 September 2017. Sedangkan yang kedua adalah KA Wijayakusuma dengan rute Cilacap-Solo dua hari sebelum peluncuran Jayakarta Premium, yaitu pada tanggal 26 September 2017. Pada tanggal 1 September 2018, KA Wijayakusuma mengalami perpanjangan rute sampai dengan Banyuwangi (Stasiun Ketapang).

Pada 17 Februari 2018, dua train set kereta di kirim dari Tanjungpriok menuju Sumatre, yaitu Divre I dan Divre IV. Kereta tersebut tiba di Lampung 5 Maret 2018. Pada 21 Maret 2018, PT KAI Divisi Regional IV Tajungkarang, Lampung melakukan uji coba rangkaian kereta premium dari Stasiun Tanjungkarang menuju Stasiun Kotabumi di Lampung Utara. Pada 24 Maret 2018, untuk pertama kalinya Divisi Regional I Sumatera Utara, menjalankan KA Sribilah dengan rangkaian kereta kelas ekonomi premium, dari Medan menuju Rantauprapat. Sedangkan untuk Divre IV sendiri, pada 11 Juni 2018 meluncurkan KA Kuala Stabas dengan rute Baturaja-Tanjungkarang menggunakan kereta kelas ekonomi premium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...