Selamat pagi sobat spoor semua, dimanapun sobat berasa semoga sobat selalu dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat menjalankan aktifitas hari ini.Masih dalam tema besar kita minggu ini, yang mana saya akan memperkenalkan satu persatu para sosok yang sangat berjasa dalam keselamatan perjalanan kereta api sampai di tempat tujuannya. Jika pada postingan sebelumnya saya sudah bercerita banyak tentang bagiaman jasa-jasa para petugas pemeriksa jalur rel dan juga petugas pemeriksa terowongan kereta api. Maka pada postignan di tulisan kali ini saya akan bercerita tentang bagaimana tugas dan tanggung jawab dari seorang petugas penjaga pintu perlintasan jalan atau yang biasa kita singkat menjadi PJL.
Masih banyak sebagian masyarakat berpendapat bahwa jenis pekerjaan ini sederhana dan mudah. Tapi apakah sobat semua tahu kalau tugas yang sepertinya terlihat sederhan dan mudah ini ternyata memiliki beban tanggung jawab yang sangat besar. Bagaimana tidak, petugas PJL tidak hanya bertangung jawab atas kelancaran perjalanan kereta api tetapi juga bertangung jawab atas keselamat pengendara kendaraan yang meilntasi di lintasan kereta api terutama saat akan ada kereta api yang akan melintas.
Secara teknis petugas PJL kini telah dilengkapi dengan alat komunikasi dan juga sistem persinyalan yang lebih modern dati pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, saat akan terdapat kereta api yang akan melintas, maka lampu sinyal akan menyala dan menunjukkan kereta dari arah mana yang akan melintas. SIsitem persinyalan digital ini sangat membantu para petugas PJL. Setidaknya terdapat tiga tahapan sebelum kereta api akan melintas. Pertama, lampu sinyal akan menyala dan menunjukkan dari mana kerea api akan melintas, kedua lampu kuning akan menyalan tanda kereta akan melintas sekitar 10 menit kemudian dan palang pintu perlintasan harus segera diturunkan. Dan yang terakhir adalah lampu kembali menyala tanda kereta sudah melintas dengan aman, dan petugas kembali menaikkan datau membuka palang pintu perlintasan dan kemudian kendaraan kembali diperbolehkan untuk melintas.
Dan saat kereta api melintas, para petugas ini harus berdiri didean pos penjagaan tanda kalau kereta aman untuk melintas. Dan adapun saat perlintasan dirasa kurang aman seperti ada mobil yang mogok dan lain sebagainya, biasanya petugas PJL akan menghubungi stasiun terdekat dan kemudian menghubungi kereta api yang akan melintas. Seperti kejadiaan yang menimpa lokomotif KA Bogowonto yang harus terguling setelah menabrak truck kontainer yang mogok di tengah perlintasan. Dari surat kabar saya membaca bagaimana kronologi sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Saat itu, terdapat sebua trcuk yang mogok tepat ditengah perlintasan rel kereta api, namun sayang saat petugas PJL menghubungi stasiun terdekat ternayat kereta api sudah diberangkatkan dan sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi PJL tersebut. Segera saja petugas PJL menghubungin kabin masinis di loko tersebut, namun sayang jarak sudah sangat dekat dan benturan tidak dapat dihindari lagi. Benturan keras tersebut pun berakibat pada tergulingnya lokomoti CC206 yang menarik rangkaian Bogowonto yang sedang menuju Yogyakarta.
Adapun suka duka dari para petugas PJL adalah saat-saat ada para pengendara yang nyelonong dan melanggar palang pintu yang sudah tertutup ataupun berada pada posisi di dalam palang pintu. Hal ini tentu sangat berbahaya baik bagi pengendara maupun bagi perjalanan kereta api. So bagi sobat yang telah membaca tulisan saya ini, dimohon dengan sangat hormat untuk tetap mematuhi rambu-rambu perlintasan kereta api ya. Dahulukan perjalanan kereta api ya sobat, karena palang pintu bukanlah sebagai pengaman utama melainkan sebagai alat bantu perjalanan kereta api.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak atas kunjungan sobat semua di DIpo Lokomotif Mojosari. Semoga kedepannya kereta api Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan kemajuan Jaya selalu negeri ku Indonesia, dan Jaya Selalu Kereta Api Indonesia..!!!!
Masih banyak sebagian masyarakat berpendapat bahwa jenis pekerjaan ini sederhana dan mudah. Tapi apakah sobat semua tahu kalau tugas yang sepertinya terlihat sederhan dan mudah ini ternyata memiliki beban tanggung jawab yang sangat besar. Bagaimana tidak, petugas PJL tidak hanya bertangung jawab atas kelancaran perjalanan kereta api tetapi juga bertangung jawab atas keselamat pengendara kendaraan yang meilntasi di lintasan kereta api terutama saat akan ada kereta api yang akan melintas.
Secara teknis petugas PJL kini telah dilengkapi dengan alat komunikasi dan juga sistem persinyalan yang lebih modern dati pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, saat akan terdapat kereta api yang akan melintas, maka lampu sinyal akan menyala dan menunjukkan kereta dari arah mana yang akan melintas. SIsitem persinyalan digital ini sangat membantu para petugas PJL. Setidaknya terdapat tiga tahapan sebelum kereta api akan melintas. Pertama, lampu sinyal akan menyala dan menunjukkan dari mana kerea api akan melintas, kedua lampu kuning akan menyalan tanda kereta akan melintas sekitar 10 menit kemudian dan palang pintu perlintasan harus segera diturunkan. Dan yang terakhir adalah lampu kembali menyala tanda kereta sudah melintas dengan aman, dan petugas kembali menaikkan datau membuka palang pintu perlintasan dan kemudian kendaraan kembali diperbolehkan untuk melintas.
Dan saat kereta api melintas, para petugas ini harus berdiri didean pos penjagaan tanda kalau kereta aman untuk melintas. Dan adapun saat perlintasan dirasa kurang aman seperti ada mobil yang mogok dan lain sebagainya, biasanya petugas PJL akan menghubungi stasiun terdekat dan kemudian menghubungi kereta api yang akan melintas. Seperti kejadiaan yang menimpa lokomotif KA Bogowonto yang harus terguling setelah menabrak truck kontainer yang mogok di tengah perlintasan. Dari surat kabar saya membaca bagaimana kronologi sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Saat itu, terdapat sebua trcuk yang mogok tepat ditengah perlintasan rel kereta api, namun sayang saat petugas PJL menghubungi stasiun terdekat ternayat kereta api sudah diberangkatkan dan sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi PJL tersebut. Segera saja petugas PJL menghubungin kabin masinis di loko tersebut, namun sayang jarak sudah sangat dekat dan benturan tidak dapat dihindari lagi. Benturan keras tersebut pun berakibat pada tergulingnya lokomoti CC206 yang menarik rangkaian Bogowonto yang sedang menuju Yogyakarta.
Adapun suka duka dari para petugas PJL adalah saat-saat ada para pengendara yang nyelonong dan melanggar palang pintu yang sudah tertutup ataupun berada pada posisi di dalam palang pintu. Hal ini tentu sangat berbahaya baik bagi pengendara maupun bagi perjalanan kereta api. So bagi sobat yang telah membaca tulisan saya ini, dimohon dengan sangat hormat untuk tetap mematuhi rambu-rambu perlintasan kereta api ya. Dahulukan perjalanan kereta api ya sobat, karena palang pintu bukanlah sebagai pengaman utama melainkan sebagai alat bantu perjalanan kereta api.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak atas kunjungan sobat semua di DIpo Lokomotif Mojosari. Semoga kedepannya kereta api Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan kemajuan Jaya selalu negeri ku Indonesia, dan Jaya Selalu Kereta Api Indonesia..!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar