orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Inilah Kondisi Stasiun Mati Kalasan Yang Ada di Yogyakarta

          Selamat pagi sobat semua dan Salam Spoor..!!! Semoga pada pagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan sehat dan juga bersemangat untuk menjalani berbagia macam aktifitas yang ada di hari ini. Pada tulisan kali ini saya akan mengajak sobat pengunjung setia Dipo Lokomotif Mojosari untuk bersama-sama menengok keadaan Stasiun Kalasan yang ada di Daop 6 Yogyakarta. Pada pagi hari itu saya sudah siap untuk meluncuk menuju berbagai macam lokasi yang ada di sebelah Timur dari Kota Yogyakarta. Persiapan itu sendiri sudah saya persiapkan sekitar tiga hari sebelumnya, hal ini karena saya sedikit penasaran dengan tiber yang ada di daerah Brambanan. Maka pada pagi hari itu tepat pada jam 5 pagi setelah shola tsubuh saya mandi dan memacuk motor saya menyusuri jalur Yogyakarta-Solo untuk dapat memantau jalur rel yang ada di sana. 

 Bangunan stasiun tampak dari depan bagian dalam

       Setelah saya mengunjungi berbagai macam spot yang ada di sana, sampailah saya pada Stasiun mati Kalasan yang berada tidak jauh dari Candi Kalasan.  Ketika tiba dijalan yang akan menuju ke stasiun tersebut saya melihat ada satu buah pohon bringin, disana terdapat banyak sekali tergeletak besi-besi tua bekas tiang penyanga kawat sinyal, tiang sinyal, besi bekas bantalan rel, dan jug aterdapt besi bekas jembatan. Secara arsitektur, bangunan stasiun ini berbeda dengan bangunan stasiun mati seperti Kedundang dan Montelan. Bangunan stasiun ini terlihat seperti bukan bangunan pada tahun yang sama dengan Stasiun Kedundang. Meskipun demikian yang membuat saya kaget adalah, meskipun beberapa asbes atapnya berlubang ternyata stasiun ini masih terawat. Saya melihat lantainya selalu bersih mengkilap, dan juga bangunan fisik tampak bersih terawat.

Lantainya bersih mengkilap
          Setelah saya mencoba bertanya pada teman-teman lainnya, ternyata memang terdapat seseorang yang secara rutin membersihkan bangunan tersebut. Pada bagian Baratny amasih terdapt bangunan yang berfungsi sebagia rumah genset yan gmasih aktif. Pada bagian Timurnya, saya melihat terdapat sebuah gudang tua yang sudah tidak terpakai. Bahkan jalur rel yang ada di jalur tersebut sudah tidak lagi terlihat meskipun masih terlihat besi rel sebagai tanda akhir dari jalur. Pada beberapa sisi lantai stasiun, masih terlihat lubang yang sebelumnya digunakan untuk kawat sinyal dan wesel dari ruang PPKA yang sudah tidak terpakai.















 Toilet



 bagian dalam

 Gudang

 Ruang PPKA

 tampak bagin dalam

 Dulunya berfugnsi sebagai tempat kabel kawat sinyal

 Spoor badug dan gudang di bagian Timur stasiun

 Tampak sisi Timur

 Rel yang masih berfungsi hingga kini

 tampak dari sisi Timur

 Loket pembelian tiket

 Bagian dalam stasiun

 Tampak dari sisi Timur

      Setiap stasiun memang memiliki kisahnya masing-masing, bahkan setelah stasiun tersebut tidak lagi digunakan, maka stasiun itupun akhirnya menjadi bagian dari sepenggal kisah sejarah dan saksi bisu perjalanan kereta api Indonesia. Setelah perjalanan di stasiun ini saya akan mengajak sobat semua untuk menikmati stasiun selanjutny yaitu Maguwoharjo lama. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat memberikan sedikit informasi kepada sobat semua khususnya yang terkait dengan dunia dan sejarah Kereta Api Indonesia, ikuti terus perjalanan saya untuk menikmati Romantisme Sejarah Kereta Api Indonesia, hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia....!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...