orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

KA Dengan Perjalanan Satu Hari Satu Kali, Fakta Tentang KA Tawangalun

Kereta Api Tawang Alun menyimpan banyak kisah menarik di balik perjalanannya dari Banyuwangi menuju Malang. Nama uniknya berasal dari Prabu Tawang Alun, raja terakhir Kerajaan Blambangan simbol penting bagi identitas lokal Banyuwangi. Diluncurkan tahun 2002 sebagai pengganti KA Rengganis dari era 1990an, Tawang Alun terus menjadi andalan bagi masyarakat di daerah tapal batas Jawa Timur. Kereta ini hanya memiliki satu rangkaian penuh yang terdiri dari lima gerbong ekonomi AC dan satu gerbong makan pembangkit, serta ditarik lokomotif CC 201 sebuah konfigurasi yang dapat membuat perjalanan terasa lebih personal dan akrab. Uniknya, lokomotifnya kadang menampilkan gaya “long hood forward” saat masuk Malang penampilan yang jarang dipertahankan pada layanan KA ekonomi lain. Rutenya sepanjang ±314 km melintasi lebih dari 17 stasiun, termasuk Stasiun Glenmore yang bangunannya kini menjadi cagar budaya dari era Staatsspoorwegen, serta terowongan bersejarah seperti Garahan dan Mrawan . Rangkaian perjalanannya sekitar 7 ½ jam, dengan rata-rata kecepatan 60-90 km/jam.

Walau termasuk kereta ekonomi, tetapi fasilitasnya cukup lengkap: AC dingin, kursi formasi 32 yang nyaman, colokan listrik, toilet, bahkan gerbong makan; semua ini tersedia dengan harga tiket hanya Rp 62.000, karena disubsidi negara lewat PSO. Hal ini menjadikannya salah satu moda transportasi paling ekonomis dan fungsional di lintas selatan Jawa Timur.
















Seiring tingginya minat penumpang faktanya okupansi pernah mencapai 134 % dari kapasitas Tawang Alun kini bukan hanya angkutan, tapi juga bagian dari budaya perjalanan masyarakat antara Banyuwangi dan Malang. Itulah beberapa keunikan Kereta Api Tawang Alun: dari akar sejarah, konfigurasi rangkaian, rintangan jalur hingga fasilitas modern dengan harga ramah kantong menjadikannya bukan sekadar moda transportasi, tapi ikon perjalanan lokal yang melekat kuat di hati penumpang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...