Masih dalam suasana pagi hari di hari Kamis tanggal 5 Juni 2014 saat tulisan ini saya tulis. Semoga sobat semua masih mengikuti perjalan kami ke Stasiun Wates ya. Setelah pad atulisan sebelumnya saya membahas mengenai Stasiun Kalimenur, maka pad atulisan ini saya akan mengajak sobat semua untuk melanjutkan perjalanan kita ke arah Barat dari wilayah Yogyakarta. Dan sekarang saya mulai melangkahkan kaki meninggalkan Stasiun Kalimenur beserta kenangan sejarah kereta api Indonesia di sana.
Stasiun Kalimenur dari kejauhan
(Foto diambil dari arah Barat Stasiun)
Pada perjalan kali ini, saya masih menelusuri jalan-jalan setapak yang berada di dekat jalan kereta appi. Hal ini saya lakukan agar saya tidak berpisah jauh dari jalur KA yang pad aakhirnya saya akan ketinggalan momen juka ada kereta api yang melintas. Tidak hanya itu, tracking melalui jalan-jalan setapak ini saya lakukan juga untuk melihat spot-spot mana yang layak menjadi referaensi berburu si ular besi di wilayah Yogyakarta.
Lampu sinyal menyala hijau
(Tanda akan ada kereta api yang mlelintas)
Siang itu waktu masih menunjukkan pukul 13.00 dan kami menelusuri jalan-jalan di areal persawahan. Panas teriknya matahari, tidak lagi kami hiraukan demi berburu pemandangan dan keindahan bentang alam daerah ini dari jalur yang dilintasi kereta api (karena fokus kita kan kereta api hehehe..). Tidak lama berselang saya melihat terdapat dua buah lampu sinyal di perlintasan yang ada di kiri saya. Dan kebetulan lampu menyala warna hijau, tanda akan adanya kereta api yang melintas.
Tidak lama berselang, melintaslah rangkaian kereta api ini
Namun karena udara yang sangat panas dan tidak adanya tempat untuk berteduh. Maka kami terus melanjutkan perjalanan sampai akhirnya menemukan ada sebuah rangkaia kerteta api yang melintas. Entah apa nama kereta apinya yang jelas merupakan kelas ekonomi dengna gferbong yang idak begitu panjang. Dan setelah melintasnya kereta api tersebut, kami memasuki wilayah Wates.
Setibanya kami di Wates kami tidak langsung menuju stasiunnya, tapi mencari warugn makan terlebih dahulu. Karena perut kami yang lapar membuat kami tidak fokus untuk melanjutkan peperjalanan ini. Sambil menunggu kami makan dan menuju stasiun Wates, kami mengucapkan semoga sedikit goresan dan informasi ini dapat berguna serta
bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang perjalan si ular besi
Indonesia. Tidak luma saya ucapkan terimakasih banyak karena
teman-teman sudah mau berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu
Kereta Api Indonesia...!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar