Selamat pagi sahabat spoor...!!! Semoga pagi ini sahabat semua masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan aktifitas. Setelah pada postingan sebelumnya saya memberikan detail mengenai Stasiun Kalimenur yang kini menjadi sebuah saksi bisu dari perjalanan perkeretaapian Indonesia. Maka pada postingan kali ini saya akan mengajak teman-teman untuk melihat bagaimana stasiun ini yang masih saja dilalui oleh kereta-kereta Indonesia masa kini.
Kereta ketel melintas di Stasiun Kalimenur
Yang mana, bangunan ini masih saja terlihat amat syahdoe dan menawan meningat usianya yang sudah menginjak usia senja bagi sebuah bangunan tua seusianya. Saya sangat beruntunbg sekali karena pada saat saya berada di lokasi ini terdapat setidaknya ada dua buah rangkaian kereta api yang melintasi stasiun ini. Pertama adlah rangkaian kereta api ketel Pertamina (mungkin menuju Dipo Pertamina Rewulu). Dan rangkaian kereta api kedua, adalah rangkaian Argoi Wilis yang menuju Bandoeng.
Argo Wilis melintas di Kalimenur
Pad ahari-hari sebelumnya saya memang sempat untuk mengecek lokasi stasiun ini menggunakan internet. Dan di Wikipedia saya lihat sebuah foto yang amat fenomenal sekali dimana terdapat serangkaian kereta api yang melintasi di stasiun ini. namun lokomotif dari kereta api tersebut masih mengguanakn logo lama. maka dalam perjalanan pun saya berharap agar saya mendapatkan foto serupa dnegan lokomotif logo baru.
Kelemahan dari lokasi ini adalah, kita akan sulit memprediksi kedatangan kereta api, karena tidak ada rambu-rambu persinyalan yang terlihat di stasiun tersebut. Bebeda dengan stasiun aktif seperti Rewulu dan Patukan. Yang mana sebelum kereta api datang kita sudah bisa bersiap-siap untuk mengambil gambarnya. Di stasiun ini , kita dituntut kejelian dan ketelitian mendengarkan suara rel dari kereta api yang akan datang.
Tampakd ari arah Barat yang menikung
Meskipun ssuara semboyan 35 sudah diperdengarkan, namun hal tersebut tidak menjamin kita tau darimana arah datangnya kereta karena memang lokasi stsiun ini tepat berada di lekukan-lekukan perlintasan jalur kereta api. Sebuah pemandangan dan landscape yang indah dari alam Daop 6 Yogyakarta. Setelah dari stasiun ini, saya akan kembali mengajak teman-0teman untuk melanjutkan perjalanan kita menuju Stasiun Wates.
Nah, bagi teman-temammn yabng ingin mengunjungi tempat ini untuk hunting foto. Saya sarankan untuk melihat jadwal perjalanan kereta api terlebih dahulu. Agar nantinya bisa menyesuaikan dengan jam perjalnanan ke lokasi. Sehingga bisa mendapatkan gambar yang lebih syahdoe lagi.
Semoga sedikit goresan dan informasi ini dapat berguna serta bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang perjalan si ular besi Indonesia. Tidak luma saya ucapkan terimakasih banyak karena teman-teman sudah mau berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!
Kami dilempari kertas ini, yang dibentuk menjadi pesawat kertas oleh masinis argo wilis.
Tulisan yg menarik.
BalasHapusJika diperkenankan, mohon ijin untuk mengambil beberapa fotonya buat ilustrasi mau nulis ttg stasiun kalimenur juga. Nuwun