Rangkaian KA Turangga menuju Soarabadja. |
Pada tulisan sebelumnya, terlebih dahulu saya sudah mengajak teman-teman untuk melihat kondisi rel dijembatan tersebut yang mana terdapat beberapa baut rel yang hilang. Namun pada tulsian kali ini saya tidak akan membahas baut dari bantalan rel yan ghilang melainkan murni untuk mengajak sobat semua menikmati sensasi berburu Ular Besi di lokasi ini. Saya sendiri tiba ke lokasi ini di pagi hari untuk mencegat beberapa rangkaian yag akan melintas diantaranya adalah, rangkaian KRD Arjuno, KRD Kertosono, Bangunkarta, Turangga, dan Argo Wilis. Namun sayangnya rangkaian Arjuno saat itu tidak tersedia dan tidak melintas di loaksi tersebut. Sepertinya rangkaian tersebut sedang mengalami perbaikan ataupun perawatan di balai Yas aPengok Yogyakarta.
Rangkaian KA Argo Wilis menuju Bandung (gagal foto).
Namun sayangnya pada pagi hari itu, setelah menunggu lama, saya hanya mendapatkan dua momen dari kereta api yang melintas, pertama adalah rangkaian KA Turangga dari arah Barat menuju Surabaya Gubeng, dan yang kedua adalah rangkaian Argo Wilis yang berlari menuju arah Barat yaitu Kota Bandoeng. Sayangnya lagi dan apesnya lagi, saat saya memotret rangkaian KA Argo Wilis mata saya kesilauan terkena cahaya matahari, karena saat itu posisi lensa memang tepat menghadap ke arah Timur dimana matahari sedang terang benderang menyinari bumi. Secara tidak sengaja saya tidak dapat fokus pad aobyek yang saya buru dan akhirnyapun secara reflek saya hanya menggunakan feeling saya untuk menekan tombol kamera.
Rangkaian KA Sarangan yang kembali ke SGU untuk berdinas kembali menjadi Mutiara Selatan.
Spot saat rangkaian Sarangan menkung sebelum memasuki jembatan kurung.
Dan hasilnya , sobat bisa lihat sendiri di gambar-gambar yang saya tampilkan ini. Setelah rangkaian KA Argo Wilis tersebut melintas, saya langsung kemali pulang ke rumah. Karena merasa gagal dalam pengambilan gambar di pagi hari, maka pada sore harinya syaa putuskan untuk kembali menuju spot di lokasi tersebut. Setelah selesai sholat Asar, saya kembali memacau motor saya kembali ke lokas tersebut dan benar saja, setelah beberapa menit menunggu di sektiar lokasi, terdengar suara semboyan 35 dari arah Barat. Tidak salah lagi, ini adalah suara semboyan 35 milik cc203 yang sedang berdinas menarik rangkaian KA Sarangan kembali menuju Surabaya Gubeng untuk kembali berdinas sebagai Mutiara Selatan menuju Bandung.
Rangkaian KA Sancaka Sore saat melintasi jembatan.
Tampak dari kejauhan (spot posisi aman).
Sesaat sebelum keluar jembatan.
Terus berlari menuju Yogyakarta.
Setelah rangkaian KA Sarangan melintas, maka saya kembali menunggu beberapa saat sampai kembali terdengan suara Semboyan 35 dari arah Timur, yang menandakan rangkaian KA Sancaka Sore akan melintas. Sayapun tidak ingin kegagalan terulang untuk kedua kalinya, segera saja saya mengambil posisi untuk bersiap-siap mengambil gambar kereta api tersebut. Dan, sobat bisa mel8hat sendiri hasil jepretan saya pad agambar-gambar yang saya tampilkan. Setelah rangkaian Sancaka melintas, saya memutuskan untuk segera pulang saja untuk berbuka puasa, namun entah kata hati berkata lain, dan sayapun memutuskan untuk menunggu rangkaian KA selanjutnya yang melintas di embatan tersebut yaitu rangkaian KA Bima.
Rangkaian KA Bima
Berlari menuju Jakarta.
Dan setelah rangkaian Bima melintas sayapun menghidupkan motor saya untuk kembali pulang ke rumah untuk berbuka puasa. Sebenarnya ada dua alasan saya memilih lokasi ini sebagai spot huntign si ular besi. Pertama adalah, lokasi ataupun spot ini memiliki jarak aman ntuk berburu kereta, karna hal pertama yang saya dahulukan dalam memilih spot hunting adalah masalah keamanan (safety). Lokasi ini memiliki beberapa areal yang lapang yang dapat digunakan untuk mengambil posis aman saat mengambil gambar. Kedua, lokasi ini memiliki spot saat kereta api tersebut menikung berbelok sesaat sebelum melintas jembatan dari arah Barat. Dan yang terakhir adalah, saya ingin sekali memiliki gambar kereta api saat melintas di jembatan besi khsuusnya jembatan kurung.
Akhir dari rangkaian Turangga
Papan tersebut bertuliskan Sarangan Ekspress
Akhir dari rangkaian Sarangan Ekspress.
Mungkin sedikit goresan tulisan sederhana ini yang dapat saya sajikan kepada sobat semua, semoga sedikit tulisan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi sobat semua khsusunya yang terkait dengan informasi perkereta apian di Indonesia. Tidak lupa saya ucapkan teimakasih yan gsebesar-besarnya kepada sobat semua, atas kunjungannya di DIpo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Negeriku Indonesia dan Jaya Selalu Kereta Api Indonesia....!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar