Selamat pagi sahabat... Salam Spoor...!!!! Semoga saat membaca postingan ini sobat semua dalam keadaan sehat wal afiyat dan selalu bersemangat untuk menjalani aktifitas hari ini. Setelah pad apostingan sebelumnya saya mengajak sobat semua untuk jalan-jalan melihat Stasiun Kedinding, maka pada postingan kali ini saya akanmengajak sobat semua untuk jalan-jalan lebih kearah timur yaitu untuk melihat suasana dan kondisi terakhir dari Stasiun Tulangan. Seperti yang sudah saya kabarkan pada postingan sebelumnya, ada niatan saya untuk mengajak sobat semua ke stasiun ini untuk melihat perkembangan terakhirnya menginggat dalam waktu dekat ini jalur mati yang baru akan diaktifkan kembali segera dibuka.
Bangunan stasiun tampak dari arah Barat
Beberapa baner pengumuman sudah terpasang dibebeapa PJL dan juga stasiun. Berbagai sarana prasarana dan fasilitas perjalanan kereta api sudah diperbaiki dan diperbaharui. Seperti contoh adalah, palang pntu yang terletak di PJL dekat stasiun Prambon. Seperti yang saya lihat di lapangan dalam bebeapa bulan yang lalu sekitar akhir tahun 2013, palang pintu tersebut masih dalam keadaan patah. Entah karena terkena terpaan angin atau karena ulah tangan-tangan jahil oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja merusak palang pintu tersebut. Namun saat ini, kondisinya sudah diperbaharui dan diganti dengan palang pintu yang baru.
Bangunan stasiun tampak dari arah Timur
Selain itu, saat saya mengunjungi Stasiun Tulangan kemarin lusa, kondisi terakhir dari stasiun tersebut sudah dapat dikatakan baik meskipun masih ada beberapa kekurangan. Pada postignan sebelumnya saya juga pernah meliput mengenai stasiun ini dimana kaca-kaca dan juga block kaca temboknya banyak yang rusak dan pecah. Namun saat ini, kesemuanya tersebut sudah diganti dengan yang baru meskipun masih terdapat banyak sekali coretan didinding dan pagar tralis pintu stasiun yang dicorat coret oleh anak-anak ababil di sekitar stasiun tersebut.
Lori inspeksi jalur rel masih tergeletak di jalur 1
Suasana PJL Sta Tulangan
Bangunan milik Dishub
Papan nama bangunan
Kaca yang rusak sudah diganti dengan yang baru
Kacanya sudah diganti
Bagian luar stasiun (gerbang masuk)
Gerbang utrama angunan stasiun
Masih terdapat coretan tangan jahil
Coretan-coretan dengan tipe x dan pilok masih menghiasi dinding peron dan juga besi tralis. Serta box listrik jug amasih terlihat penyok. Sekitar dua buah pagar tralispun juga masih terlihat berlubang dan belum diganti. Meskipun demikian, kemarin jalur ini sudah bisa dilalui oleh KHL KA Dhoho yang melintas dari Stasiun Sidoarjo menuju Stasiun Tarik akibat adanya kecelakaan yang dialami oleh KAIS Semeru. Dari hasil pantauan lapangan saya kemarin jalur ini sudah mulus untuk dilewati meskipun lampu sinyal dan PJL belum digunakan.
Suasana peron 1
Coretan yang tidak begitu penting
Jalur menuju ke Timur
Box yang masih rusak belum diganti
Menuju ke arah timur
Jalur mati (the end of the track)
Berbagai macam coretan tipe x (Jangan ditiru).
Berbagai macam coretan tipe x (Jangan ditiru).
Berbagai macam coretan tipe x (Jangan ditiru).
Berbagai macam coretan tipe x (Jangan ditiru).
Persiapan peralatan di dalam kantor
Loket penjualan tiket
Alat pengatur PJL
Dari arah Barat
Dari arah Barat
Mungkin dalam waktu dekat ini jalur ini akan kembali aktif, semoga jalur mati yang ada di Mojosari juga kembali diaktifkan sehingga jika terjadi PLH di beberapa ruas jalur KAI memiliki banyak jalur alternatif untuk mengalihkan rangkaian kereta api agar tidak terjebak dan tertahan di stasiun. Yuk, mungkin sedikit tulisan sederhana ini dapat memberikan informasi tambahan kepada sobat semua, khsusunya yang terkait dengan informasi dunia perkereta apian. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak atas kunjungan sobat semua di Dipo Lokomotif Mojosari. Jangan lupa tetep mampir pada postingan-postingan selanjutnya ya. Jaya Selalu Negeriku dan Jaya Selalu Kereta APi Indonesia...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar