Selamat pagi sobat semua dan
salam spoor...!!! Semoga pad apagi hari ini sobat semua selalu dalam keadaan
sehat dan juga bersemangat untuk menjalani berbagai macam aktifitas yang ada di
hari ini. Pada kesempatan kali ini saya tidak akan berbagi keindahan kereta
api, karena pada pagi hari ini saya akan berbagi mengenai tips dan trick kepada
sobat semua mengenai dunia fotografi kereta api atau yang biasa dikenal dengan
sebutan railwayphotography. Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis dan
berbagi pengalaan saya dalam dunia fotografi kereta api. Namun karena saya
terlalu sering hunting, jadi saya terlalu memfokuskan apa yang saya isi di blog
ini dengan foto kereta api. Sebagai permulaan dari tulisan mengenai teman ini
saya akan berbagi mengenai alasan saya berpindah haluan dari yang sebelumnya
seorang pemain kereta api mainan model miniatur menjadi seoarng fotografer
amatiran kelas teri dengan kereta api sebagai obyeknya.
Lodaya Pagi dari arah Bandung
Sebenarnya hobi foto grafi yang
saya geluti saat ini masih tergolong baru, bahkan saking barunya hobi ini belum
genap berumur satu tahun. Saat saya kuliah di Malang, saya banyak menghabiskan
waktu saya lebih kepada memfokuskan mengenai dunia kereta api mainan. Karena
saat itu saya baru saja keluar dari pondok pesantren, dan saat tinggal di
pondok pesantren kurang lebih selama delapan tahun, saya tidak pernah melihat
ataupun bermain dengan kereta api. Saya bertemu dengan kereta api saat
berkunjung ke Stasiun Rogojampi dan Banyuwangi baru. Setelah keluar dari pondok
dna berkuliah di Malang, sepertinya saya kembali mengeluti hobi lama yang
sempat hampir padam. Dengan adanya akses jaringan internet yang terpasang di
kamar saya, saya lebih seirng menghabiskan waktu untuk berselancar didunia maya
mencari informasi mengenai dunia kereta api model. Melalui dunia maya akhirnya
secara berlahan saya menemukan dunia yang sempat menghilang dari hidup saya
yaitu dunia perkereta apian.
Argo Wilis memasuki Stasiun Madiun
Untuk pertama kalinya saya
menemukan ada kereta api mainan murah dari China yang masih menggunakan batrai
sebagai sumber tenaga penggeraknya. Kemudian sayapun memilih kereta api mainan
tersebut sebagai koleksi pertama saya, hal ini dikarenakan kereta api model
baik yang dummy maupun bermesin saat itu masih terlalu cukup mahal bagi ukuran
mahasiswa seperti saya. Seiring dengan berjalannya waktu di tahun 2013 silam,
saya mencoba untuk berpindah dari koleksi kereta api mainan saya menuju kereta
api model. Setelah saya menjual semua koleksi mainan kereta api saya, maka
secara berlahan dan sedikit demi sedikit saya membeli kereta api model.
Kegiatan koleksi kereta api model ini saya jalani hampir selama satu tahun
penuh selama tahun 2013.
Di akhir tahun 2013, saya
berhasil menyelesaikan studi saya untuk strata S1 di Malang, dan dipenghunjung
tahun 2013 itu pula saya mendaftar untuk meneruskan studi saya ke jenjang
selanjutnya di Kota Yogyakarta. Setelah diterima sebagai mahasiswa di salah
satu perguruan tinggi negeri di Kota Yogyakarta, saya pun berdomisili di
Yogyakarta. Semenjak tinggal di Kota Yogyakarta inilah saya mengalami kesulitan
dalam menambah koleksi kereta api model. Saat itu saya juga sudah mengenal
sedikit mengenai dunia foto grafi kereta api. Saya pernah melakukan hunting di
Stasiun Malang dan juga di Stasiun Blitar, namun hasilnya dari foto-foto
tersebut sangat masih kurang memuaskan.
Semenjak saya pindah ke Kota
Yogyakarta ini pulalah sedikit demi sedikit berakhirnya masa kejayaan mengenai
penambahan armada Dipo Lokomotif Mojosari dan munculnya benih-banih dari dunia
fotografi kereta api. Saya seperti menemukan dunia baru yang sebelumnya saya
tidak begitu mengetahuinya. Dalam dunia ini, saya sedikit demi sedikti
mengetahui apa itu joy ride, apa itu baigan kereta api, sinyal, bahkan sejarah
mengenai kereta api itu sendiri. Mungkin seperti inilah dunia para teman-teman
railfans yang sesungguhnya. Selain itu, dunia fotografi ini saya rasa dari segi
ekonomi cukup terjangkau oleh seoarn gmahasiswa seperti saya ini. Sebagai
contoh, untuk berburu kereta api saja saya hanya membutuhkan modal kamera.
Semenjak itu, sayapun secara berlahan mulai mencintai dunia fotografi kereta
api ini. Tidak lupa saya ucapkan terimkasih yang sebesar-besarnya kepada sobat
semua yang telah berkunjung ke Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar