orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Jelajah Jalur Mati Bantul-Yogyakarta (Stasiun Ngabean) (PART 1)

       Selamat pagi sobat semua dan Salam SPoor.. Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk bersama-sama menjelajahi sisa-sisa jalur mati yang menghubungkan daerah Bantul dengan Kota Yogyakarta. Titik awal penelusuran kali ini adalah dari daerah Bantul yang berada di sebelah Selatan Kota Yogyakarta. Awal mula yang membuat saya penasaran dengan adanya jalur mati KA di daerah ini adalah, saat saya berkunjung ke rumah teman saya yang berada di Bantul. Selama dalam perjalanan saya kaget, karena saat saya melihat di sisi sebelah Barat jalan Yogyakarta-Bantul saya menemukan sisa-sisa batangan rel yang terkubur oleh aspal jalanan. Awalnya saya kira batangan rel tersebut hanya berada di seputaran wilayah Yogyakarta saja, namun setelah saya memasuki daerah Bantul saya masih dapat melihat sisa-sisa batangan rel tersebut.
 
Titik awal penelusuran, dari informasi yang saya dapatkan. Tiang ini merupakan tiang inti telegraph yang terdapat setiap akan memasuki stasiun besar di masa lalu.
 
       Sepulangnya saya dari rumah teman saya tersebut, saya kembali memacu sepeda motor saya untuk melihat lebih detail sisa-sisa batangan rel tersebut. Kebetulan posisi arah saat saya pulang sejajar dengan bekas jalur mati tersebut, yaitu berada di sebelah kiri saya dan saya memacu sepeda motor saya ke arah Utara. Setelah saya perhatikan dan pastikan benar saja, batangan rel yang terkubur tersebut merupakan batangan rel bekas jalur kereta api yang pernah ada di wilayah tersebut. Maka pada liburan hari Sabtu akhir dari bulan Maret kemarin, saya menyempatkan diri untuk menelusuri lebih dalam mengenai jalur mati tersebut sembari membawa kamera poket untuk mengabadikan beberapa gambar yang ada.
 
Terdapat persimpangan antara jalur rel, terlihat arah panah dari arah Timur ke Barat, namun jgua terdapat jalur rel dari arah Selatan menuju Utara. Jalur rel dari arah Selatan ke Utaralah yang akan kita telusuri.
 
     Seperti yang sudah saya katakan diatas, bahwa titik awal penelusuran adalah daerah Bantul, hal ini untuk memudahkan saya dalam mengambil gambar. Hal tersebut dikarenakan karena posisi rel yang lebih banyak berada di sisi Barat jalan raya dari pada di sebelah Timurnya (meskipun nantinya rel akan menyebrangi jalan raya berpindah ke posisi Tmur). Untuk itu, lebih mudahnya sobat terus mengikuti keterangan foto yang sudah saya edit dengan melampirkan beberapa keterangan yang ada di dalamnya.

Terus menelusuri dari arah Selatan ke Utara menuju Yogyakarta. Terlihat  batangan rel yang sudah tidak berfungsi, hanay sebagai patok.

       Suatu hal yang janggal yang saya temukan selama penelusuran adalah, jalur mati tersebut tidak memiliki plang tanda kepemilikan aset seperti yang biasa PT KAI berikan di setiap aset jalur mati yang ada di wilayah lainnya. Pada penelusurna ini nantinyam bukti kuat yang masih tersisa bahwa adanya jalur KA yang melintas di wilayah ini adalah, terdapat dua buah bangunan bekas stasiun yang mirip dengan bangunan stasiun Kedundang, Wojo, dan Montelan. Selain itu, juga terdapat sebuah besi jembatan KA yang sudah dialih fungsikan sebagai jembatan penyebrangan warga antar desa.

Terus mengikuti arah panah yang berupa batangan jalur rel yang tidak lagi terlihat jelas.

        Nah sobat, yuk ikuti terus penelusuran ini dengan terus mengikuti beberapa dokumentasi foto yang ada di bawah ini, untuk lebih memudahkan saya dalam menjelaskannya.. hehehe... Mari menjelajah..... Jangan lupa untuk terus mengikuti perjalanan sejarah dan pesona keindahan kereta api Indonesia hanya di Dipo Lokomotif Mojosari, “Sebuah Catatan Perjalanan Kereta Api Indonesia”.

















































































































































































1 komentar:

  1. Tiang telegraphnya mirip yang ada di jalan kartini depok tapi gatau dulu tiannya buat apa

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...