KA Penataran dengan CC206 |
Pada masa awal pandemi COVID-19
tahun 2020, terjadi perubahan besar dalam pola operasional perkeretaapian di
Indonesia, termasuk penggunaan lokomotif CC206 untuk menarik kereta ekonomi
lokal, yang sebelumnya jarang menggunakan tipe lokomotif tersebut. Kejadian ini
cukup unik dan menarik perhatian para pengamat dan pecinta kereta api. Berikut
penjelasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, adalah Penurunan Jumlah Perjalanan
Kereta Jarak Jauh, Akibat pembatasan perjalanan dan anjloknya jumlah penumpang
karena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), banyak kereta jarak jauh
dibatalkan operasionalnya, seperti kereta eksekutif, bisnis, dan campuran.
Akibatnya, banyak lokomotif kelas berat seperti CC206 yang biasanya menarik
kereta jarak jauh menjadi “nganggur” atau idle di depo-depo.
Ketiga, Jumlah Perjalanan Lokal
Lebih Stabil, Di saat kereta jarak jauh mengalami penurunan drastis, kereta
lokal tetap beroperasi dalam skala terbatas, karena masih dibutuhkan masyarakat
untuk mobilitas penting antarkota dalam provinsi. Hal ini membuat kereta lokal
menjadi salah satu layanan yang tetap beroperasi secara konsisten meskipun
dengan pengurangan frekuensi dan kapasitas.
Keempat, Penyesuaian Syarat
Operasional dan Rangkaian, Banyak kereta lokal yang dioperasikan hanya dengan
1–4 kereta ekonomi AC, yang sangat ringan bagi CC206. Namun, penggunaan CC206
justru memberikan keuntungan dalam hal kecepatan, efisiensi bahan bakar, dan
kestabilan operasional, karena lokomotif ini memiliki teknologi modern, sistem
pengereman dan traksi lebih baik, serta lebih ramah lingkungan dibanding
generasi sebelumnya.
Kelima, Visual yang Tidak Biasa
dan Menarik, Hal ini menjadi pemandangan langka dan unik bagi para railfans
(penggemar kereta api), karena biasanya CC206 hanya menarik KA kelas menengah
ke atas atau barang. Melihat lokomotif modern tersebut menarik satu-dua kereta
ekonomi lokal memberikan kesan “kemewahan di kelas rakyat”, bahkan menjadi
objek populer untuk difoto dan dibagikan di media sosial komunitas railfan.
Dengan demikian, penggunaan lokomotif CC206 pada kereta ekonomi lokal selama pandemi 2020 merupakan hasil dari penyesuaian operasional akibat menurunnya perjalanan komersial, kebutuhan efisiensi, serta optimalisasi penggunaan armada yang tersedia. Momen ini menjadi bukti bagaimana sektor transportasi beradaptasi secara dinamis terhadap krisis, sembari tetap memberikan layanan kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar