Selamat pagi sobat semua dan
Salam Spoor...!!! Pada postingan artikel kali ini saya masih akan mengajak
sobat semua untuk menjelajahi jalur kereta api yang berada di daerah Secang.
Jika pada postingan sebelumnya saya mengajak sobat semua untuk menikmati
suasana di sekitar Stasiun Bedono yang sedang direnovasi. Maka pada postingan
kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk melanjutkan perjalanan kembali ke
Kota Yogyakarta. Ibarat pepatah sambil menyelam minum air, hal itupulalah yang
saya lakukan dalam perjalanan saya kali ini. Sambil berjalan berlahan, saya
juga terus memantau jalur mati kereta api yang ada di wilayah tersebut.
Saya sendiri tidak tahu begitu
pasti dimana posisi sebenarnya dari rel kereta api tersebut. Hal ini
dikarenakan setelah lepas Stasiun Bedono ke arah Magelang, lokasi yan gtepat
menjadi jalur mati tersebut sudah banyak saya temukan bangunan-bangunan liar.
Mengapa saya namakan dan saya sebut bangunan liar, karena meskipun bangunan
tersebut berbentuk rumah, warung, ataupun lain sebagainya, tetap saya mereka
mendirikan bangunan diatas tanah yang bukan menjadi haknya. Hal yang demikian
bisa saya sebut sebagai mencuri. Parahnya lagi bangunan-bangunan yang ada pada
lokasi tersebut merupakan bangunan permanen.
Mungkin orang0orang yang
mendirikan bangunan tersebut mengira bahwa jalna kereta api yang non aktif
tersebut tidak akan kembali diaktifkan dan mereka dengan bebas serta seenaknya
menempati lokasi tersebut untuk mendirikan bangunan. Semakin tersu berjalan ke
arah Magelang saya malah menemukan hal yang lebih membuat saya miris. Dimana
setelah jembatan tua jalur non aktif
tersebut saya melihat sebuah bangunan yang mana bangunan tersebut merupakan
sebuah pesantren. Sayapun heran, bagaimana mungkin sebuah pesantren didirikan
diatas lahan yang bukan miliknya. Selain pesantren, pad ajlaur non aktif
tersebut juga terdapat beberapa bangunan yang diperuntukkan sebagai mushollah.
Semoga saja, orang-orang yang
menempati tanah yang bukan miliknya tersebut segera dibukakan hati dan akal
sehatnya untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Dalam hal ini
termasuk tanah dan lahan milik PT KAI. Dan seperti pada tradisi biasanya, foto
hasil perburuan si ular besi bisa sobat lihat di akhir tulisan pada artikel
ini. Semoga beberapa kumpulan gambar yang sederhana tersebut dapat mengobati
kerinduan sobat semua yang belum sempat berburu ataupun naik dan melihat kereta
api. Selamat menikmati beberapa forto sederhana ini:
Semoga sedikit tulisan yang
sederhana ini dapat memberikan informasi yang sobat butuhkan, dan tidak lupa
saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada sobat semua yang telah
berkenan untuk meluangkan waktunya guna mengunjungi Dipo Lokomotif Mojosari.
Jangan lupa untuk tetap mengikuti saya pada tulisan yang akan hadir di
artikel-artikel selanjutnya ya sobat sampai jumpa dan tetap semangat. Jaya
Selalu Negeriku Indonesia dan Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar