orange

"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-"WEB KA TERBESAR DI INDONESIA"-"UPDATE SETIAP HARI"-

Benarkah Kota-Kota di Pulau Kalimantan Akan Saling Terhubung Dengan Jaringan Rel Kereta Api?



Selain berita terkait dengan pembangunan jalur kereta api cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung dan juga pembangunan rel kereta api di Pulau Sulawesi, kabar mengenai pembangunan jalur kereta api juga datang dari Pulau Kalimantan. Pasalnya, ide untuk pembangunan jaringan rel kereta api di Pulau Borneo tersebut datang dari inisiatif pemerintah pusat. Pembangunan jalu rel untuk kereta api penumang dan barang di Kalimantan memerlukan biaya yang sangat besar. Setidaknya, anggaran paling kecil yang harus digelontorkan pemerintah adalah sebesar 88 triliun rupiah. Namun pembangunan rel tersebut akan menghubungkan seluruh wilayah yang terdapat di provinsi Kalimantan. 

           Dari beberapa berita yang beredar di sutrat kabar yang berhasil tim Dipo Lokomotif Mojosari kumpulkan, pembangunan terkait dengan jaringan rel di Kalimantan tersebut rencananya akan mulai dikerjakan setelah pemerintah pusat menetapkan perubahan APBN tahun 2015 ini. Jang Pebangunan jelur keretea api dari Puruk Cahu menuju Batanjung melalui Bangkuang sepanjang 425 kilometer tersebut akandibangun awal tahun 2015 ini. Jalur rel itu sendiri, mulai dijanjikan akan dikerjakan pembangunannya di tahun 2015 ini. Pembangunan dimulai dari wilayah Tanjung yang berada di Kalimantan Selatan terus menuju ke arah Utara hingga wilayah Tanjung Redeb, Berau. 


           Karena pembangunan rel tersebut merupakan ide dari pemerintah pusat, maka proyek ini merupakan proyek jangak panjang yang pengerjaanya dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan selesai di tahun 2019. Tahap awal pengerjaan akan dilakukan dari petak Tanjung-Paringin-Kandangan-Rantau-Martapura-Bandara Syamsuddin-Banjarmasin dengan jarak tempuh sejauh 196 KM. Selanjutnya pada tahap kedua, pembangunan rel akan diarahkan menuju wilayah Kalimantan Timur dari Kabupaten Paser hingga ke Balikpapan dengan rute sepanjang 234 KM dan rute Balikpapan menuju Samarinda sejauh 89 KM. Terhitung sejah tahun 2015 ini dilakukan studi kelayakan, amdal,hingga pembebasan lahan. Kesemua hal teknis dilapangan dilakuakn oleh pemerintah daerah dalam mempercepat pembebasan lahan. 

           Masih pada tema pembangunan rel kereta api di Kalimantan, ternyata untuk angkutan kereta batu bara sendiri akan mulai dikerjakan di tahun 2016 oleh perusahaan Russian Railways. Jalur KA barang tersebut akan menghubungkan tiga wilayah kabupaten dan satu kota yang berada di provinsi Kalimantan Timur (Kubar-Paser-PPU-Balikpapan). Hingga tahun 2014 lalu, perkembangan dari progres proyek tersebut masih dalam tahap perizinan. Perizinan tersebut terkait beberapa pihak diantaranya dinas perhutanan dan dinas perhubungan.

        Untuk proyek jalur KA barang sendiri diharapkan dapat beroperasi di tahun yang sama yaitu 2019. Pada tahap awal ini, perusahaan kereta api Rusia tersebut (Russian Railways) telah mengelontorkan dana investasi sekitar 22 triliun rupiah yang direncanakan akan dbangun sektar 190 KM dari Kabupaten Kutai Barat hingga pelabuhan Kota di balikpapan. Dengan adanya kecanggihan tekhnologi yang dimiliki inestor menjadikan pembangunan jaringan rel kereta api yang akan melintas di wilayah kalimantan menjadi suatu hal yang bukan mustahil.

         Seperti yang kita ketahui, bahwa banyak anggapan bahwa pembangunan jalur kereta api di Kalimantan merupakan hal yang mustahil menginggat di pulau tersebut banyak sekali terdapat rawa dan juga kontur tanahnya yang berbukit. Meskipun pembangunan proyek tersebut bukan hal yang mustahil, namun proyek tersebut pastinya akan memakan dana anggaran yang lebih besar dibandingkan proyek yang ada di pulau Jawa. Pembangunan jalu rel yang ada di Kalimantan tersebut memang merupakan bagian dari rangkaian rencana nasional pembangunan jalur rel kereta api di luar pulau Jawa yang direncanakan dimulai di tahun 2016 dan dapat rampung di tahun 2019. Jalur tersebut sendiri merupakan jalur yang membentang sepanjang 2.428 KM dari Pontianak, Banjarmasin, hingga Samarinda.

         Meskipun demikian, saya sendiri selaku Kepala Dipo Lokomotif Mojosari mendukung penuh pembangunan jaringan rel yang ada di Kalimantan. Pasalnya, satu-satunya jalan untuk membuka akses integrasi antar wilayah yang ada di tanah air ini hanya dapat dilakukan melalui jaringan moda transportasi massal. Seperti yang kita ketahui bahwa Amerika Serikat pun dulunya dapat maju karena pembangunan jaringan rel kereta api ke seluruh penjuru wilayahnya. Degan demikian, akses manusia dan distribusi barang dan jasa menjadi lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan angkutan darat semisal mobil, bis, dan truck. Belum lagi perawatan jalan raya memakan anggaran yang labih besar (aspal sering berlubang dll) dibandingkan dengan perawatan jalur rel.

        Jalur KA di Kalimantan ini nantinya juga akan berbeda dengan jalur KA yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera yang mungkin dapat saya katakan hampir mirip dengan jalur KA yang juga akan dibangun di Sulawesi. Jalur yang ada di Kalimantan nantinya akan menggunakan tekhnologi khusus jalan kereta api layang lahan gembut. Untuk lebar rel sendiri akan menggunakan ukuran 1.435mm lebih besar dibandingkan dengan lebar jalur rel yang ada di Jawa dan Sumatera yang hanya 1.067 mm. Untuk beban gandar sendiri dapat memuat hingga 25-30 ton, jauh lebih besar dibandingkan dengan yang ada saat ini yang hanya mampu mencapai 15 ton.

       Kebutuhan lahan hanya mencapai 50 meter dengan radius lengkung mencapai 1000 meter sedangkan untuk gradien maksimumnya mencapai 20-25%. Kecepatan kereta api sendiri akan mampu berlari hingga 200 kilometer perjam. Daya angkut barang mampu mecapai 3.000 ton atau setara dengan 300 truk barang. Biaya pembuatan sendiri jauhlebih besar yang berkisar 20-25 miliar per kilometernya. Namund ari segi perawatan dan operasional akan jauh lebih murah. Kendaah terbesar pada teknis dilapangan adalah masalah pembebasan lahan dan juga pengadaan batu ballast, maka dari itu batu ballast sendiri akan didatangkan dari Sulawesi.

       Semoga proyek tersebut dapat segera terealisasi, agar di tahun 2019 nantinya, masyarakat Kalimantan sudah dapat menikmati layanan dengan menggunakan jasa angkutan kereta api. Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkini berikut dengan perjalanan sejarah dan pesona keindahan kereta api Indonesia hanya di Dipo Lokomotif Mojosari. Jaya Selalu Kereta Api Indonesia...!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...