Akhirnya Presiden Jokowi
menyetujui permintaan Gubernur Sumatra
Selatan Alex Noerdin terkait dengan pembangunan Light Rail Transit (LRT) kereta
api listrik dengan gerbong pendek. Pemerintah pusat siap mengelontorkan dana
untuk pembangunan LRT tersebut. Dana pembangunan LRT tersebut akan diambilkan
dari dana APBN tahun 2016. Pembangunan LRT ini akan memakan dana sekitar 350
miliar rupiah perkilometernya. Pembangunan sendiri akan dikerjakan dalam jangka
dua tahun, dimulai di tahun 2016 dan ditargetkan akan selesai di tahun 2018
sebelum Sea Games.
Pembangunan LRT terebut akan
terbentang sejauh 24,5 kilometer dengan melewati 14 halte dari Bandar Udara
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menuju Komplek olahraga Jakabaring Sport
City (JSC). Jalur kereta tersebut nantinya akan dirancang layaknya seperti MRT,
akan dibangun diatas median ataupun ditengah-tengah jalan. LRT sendiri memiliki
keunggulan menggunakan tenaga listrik dan mampu membawa hingga empat buah
rangkaian kereta. Perbedaan LRT dengan Monorel adalah pada piakan roda pada
rel. Jika Monorel rodanya mencengkram rel, maka LRT sama seperti kereta api
pada umumnya yang rodanya berjalan di atas rel.